“ Makanan APEM KHAS MAKANAN JAWA
YANG HARUS DI LESTARIKAN JANGAN SAMPAI PUNAH”
Hari Ke 456
Kue
Apem adalah makanan yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan telur,
santan, gula dan tape serta sedikit garam kemudian dipanggang. Bentuknya mirip serabi,
hanya saja lebih tebal. Kata apem berasal dari bahasa Arab afuum yang berarti
pemberian maaf (ampunan) atau pengayomanAsal mula kue apem ini bermula ketika
Ki Ageng Gribig yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya membawa kue ini saat
kembali dari perjalanan tanah suci. Ia membawa oleh-oleh berupa tiga buah
makanan. Namun karena terlalu sedikit, kue apem ini dibuat ulang oleh istrinya.
Setelah jadi, kue-kue ini kemudian disebarkan kepada penduduk setempat. Pada
penduduk yang berebutan mendapatkannya Ki Ageng Gribig meneriakkan kata
“yaqowiyu” yang artinya “Tuhan berilah kekuatan.” Makanan ini kemudian dikenal
oleh masyarakat sebagai Kue Apem, yakni berasal dari saduran bahasa Arab
“afuum” yang bermakna ampunan. Tujuannya adalah agar masyarakat juga terdorong
selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Lambat laun kebiasaan
‘membagi-bagikan’ Kue Apem ini berlanjut pada acara-acara syukuran.Kue Apem
sangat akrab dengan orang Jawa, karena kue ini tidak hanya dipandang sebagai
makanan, tetapi juga sebagai bentuk doa untuk memperoleh pengampunan dan
pengayoman. Inventarisasi Makanan Tradisional Jawa Unsur Sesaji di Pasar-Pasar
Tradisional Kabupaten Bantul, menulis bahwa hampir semua ritual upacara
tradisional Jawa menggunakan apem sebagai sesaji. Misalnya dalam upacara selama
masa kehamilan, upacara tradisional sunatan, upacara pernikahan, sampai upacara
kematian. Bahkan tradisi-tradisi unik di Jawa juga terkait dengan kue ini.
Selain itu, juga ada upacara ngapem di lingkungan Keraton. Kemudian ada upacara
Ruwahan yang kegiatan utamanya membuat kue apem. Ruwahan dilaksanakan menjelang
bulan Ramadhan. Kue Apem pada upacara ini bermakna permohonan ampun agar bersih
dari dosa sebelum menjalankan ibadah puasa. Selain itu terdapat pula upacara
sebar apem yang dikenal dengan nama Upacara Yaa Qo Wi Yuu. Pada upacara ini,
Kue Apem disebar sebanyak 4 ton apem yang diperebutkan oleh warga. Apem yang
didapat pada upacara ini dipercaya dapat menyuburkan tanah, melariskan jualan,
dan lain-lain.
Makanan
Apem selalu ada bila ada orang yang
meninggal , Termasuk ketika Bulan SUCI RAMADHAN , APEM Adalah menjadi makanan
FAVORIT Di Bulan SUCI Ramadhan , Seperti Ramadhan 1442 H Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
pada saat megengan menerima kiriman APEM Banyak dari Tetangga – Tetangga
dan Penulis juga mendapatkan kiriman dari Sahabat Penulis yaitu KAK SYAHRUL ,S.Pd
Alumni Jurusan MATEMATIKA UNIPA Pelatih Pramuka Dan Pelatih PANAHAN Di SMP PGRI
6 Surabaya , Dimana Kak Syahrul membawa Apem Pas Malam Megengan Dimana Sebelum
sholat Maghrib Apem tersebut di antar ke rumah penulis.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar