“ AJARKAN SISWA DAN GURU
UNTUK IKHLAS BERAMAL
MENGHARAP RIDHO ALLAH
S.W.T “
HARI KE 612
“Barangsiapa yang
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (Al Qur'an |
Hud:15-16) Ada yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuannya untuk
memperlancar rizki dan karir serta mudah mendapatkan jodoh. Begitu pula ada
yang rajin bangun di tengah malam untuk bertahajud, namun tujuannya hanyalah
untuk duniawi semata. Semua yang dilakukan memang suatu amalan yang
baik. Tetapi niat di dalam hati tidak ikhlas karena ALLAH, namun hanya ingin
mendapatkan tujuan-tujuan duniawi semata. Kalau memang demikian, mereka bisa
termasuk orang-orang yang sebagaimana disebutkan diatas. Yang dimaksud dengan
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia” yaitu barangsiapa yang
menginginkan kenikmatan dunia dengan melakukan amalan akhirat.
Yang dimaksud “perhiasan dunia” adalah harta
dan anak. Mereka yang beramal seperti ini: “niscaya Kami berikan kepada mereka
balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak
akan dirugikan”, maksudnya adalah mereka akan diberikan dunia yang mereka
inginkan. Ini semua diberikan bukan karena mereka telah berbuat baik, namun
semata-mata akan membuat terlena dan terjerumus dalam kebinasaan karena
rusaknya amalan mereka. Dan juga mereka tidak akan pernah yubkhosuun, yaitu
dunia yang diberikan kepada mereka tidak akan dikurangi. Ini berarti mereka
akan diberikan dunia yang mereka cari seutuhnya (sempurna). Dunia, mungkin saja
mereka peroleh. Dengan banyak melakukan amalan sholeh, boleh jadi seseorang
akan bertambah sehat, rizki semakin lancar dan karir terus meningkat. Dan itu
senyatanya yang mereka peroleh dan ALLAH pun tidak akan mengurangi hal tersebut
sesuai yang Dia tetapkan. Namun apa yang mereka peroleh di akhirat? Orang-orang
seperti ini juga dikatakan: “lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka
usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. Ini semua
dikarenakan mereka dahulu di dunia beramal tidak ikhlas untuk mengharapkan
ridho ALLAH sehingga ketika di akhirat, sia-sialah amalan mereka. Sungguh
betapa banyak orang yang melaksanakan shalat malam, puasa sunnah dan banyak
sedekah, namun itu semua dilakukan hanya bertujuan untuk menggapai kekayaan dunia,
memperlancar rizki, karir, jodoh, umur panjang, dan lain sebagainya.. Lihatlah
firman ALLAH selanjutnya (yang artinya), “Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat, kecuali neraka”. Inilah akibat orang yang hanya
beribadah untuk mendapat tujuan dunia saja. Mereka memang di dunia akan
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Adapun di akhirat, mereka tidak akan
memperoleh pahala karena mereka dalam beramal tidak menginginkan akhirat.
Ingatlah, balasan akhirat hanya akan diperoleh oleh orang yang mengharapkannya.
ALLAH Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat
dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka
mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik” (Al
Qur'an | Al Israa’: 19)
Sesungguhnya orang yang
riya’ hanya ingin memperoleh balasan kebaikan yang telah mereka lakukan, namun
mereka minta segera dibalas di dunia.. Barangsiapa yang melakukan amalan puasa,
shalat atau shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka ALLAH akan
memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Namun amalannya akan sia-sia
(lenyap) di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari dunia. Di akhirat,
mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi.. Barangsiapa dunia adalah tujuannya,
dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, maka ALLAH akan
memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan
memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya. Adapun seorang mukmin
yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah ALLAH), dia
akan mendapatkan balasan di dunia dan juga dia akan mendapatkan balasan di
akhirat.. Ada amalan yang disebutkan di dalamnya balasan dunia. Contohnya
adalah silaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua. Semisal silaturrahim,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa senang untuk
dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka jalinlah tali silaturrahim
(hubungan antar kerabat)” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557) ika
seseorang melakukan amalan semacam ini, namun hanya ingin mengharapkan balasan
dunia saja dan tidak mengharapkan balasan akhirat, maka orang yang melakukannya
telah terjatuh dalam kesyirikan. Namun, jika dia melakukannya tetap
mengharapkan balasan akhirat dan dunia sekaligus, juga dia melakukannya dengan
ikhlas, maka ini tidak mengapa.. Hanya Beramal Untuk Menggapai Dunia, Tidak
Akan Dapat Satu Bagianpun Di Akhirat
Namun bagaimana dengan
orang yang beramal dengan ikhlash, hanya ingin mengharap wajah ALLAH? Di
akhirat dia akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.
ALLAH Ta’ala berfirman, “Barang
siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu
baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat” (Al Qur'an | Asy Syuraa: 20) Barangsiapa yang mencari
keuntungan di akhirat, maka ALLAH akan menambahkan keuntungan itu baginya,
yaitu ALLAH akan kuatkan, beri nikmat padanya karena tujuan akhirat yang dia
harapkan. ALLAH pun akan menambahkan nikmat padanya dengan ALLAH balas setiap
kebaikan dengan sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat hingga kelipatan yang
begitu banyak sesuai dengan kehendak ALLAH. Namun jika yang ingin dicapai
adalah dunia dan dia tidak punya keinginan menggapai akhirat sama sekali, maka
balasan akhirat tidak akan ALLAH beri dan dunia pun akan diberi sesuai dengan
yang ALLAH kehendaki. Dan jika ALLAH kehendaki, dunia dan akhirat sekaligus
tidak akan dia peroleh. Orang seperti ini hanya merasa senang dengan
keinginannya saja, namun barangkali akhirat dan dunia akan lenyap seluruhnya
dari dirinya.
Kegiatan
Jum’at berkah adalah kegiatan rutinitas yang dilakukan SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Seperti yang dilakukan Siswa / Siswi SMP
PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya dalam kegiatan berbagi
tersebut yang dilakukan Pada Hari Jum’at
16/9/2021 Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya
mengadakan kegiatan JUM’AT Berkah , Dalam kesempatan ini Sebelum memulai
pembagian Jum’at berkah diadakan kegiatan Pembacaan Yasin , Istighosah yang di
adakan Di MUSHOLAH SMP PGRI 6 Surabaya yang dipimpin Oleh Bapak Ustad ACHMAD
SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Dalam
kesempatan yang baik ini Penulis mengajak Siswa dan Guru untuk kegiatan Berbagi
Berkah ini untuk mengharapkan Ridho Allah dimana Semoga Allah Menjaga dan
Melindungi kita Serta Kita Dan Keluarga
kita di berikan Kesehatan dan di jauhkan dari COVID 19
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat