Selasa, 11 September 2018

“ Ingin Sukses Jangan Lupakan Jasa Gurumu “









“ Ingin Sukses Jangan Lupakan Jasa Gurumu “
Banyak orang yang telah sukses dengan memiliki jabatan tinggi lupa dengan jasa guru yang telah mendidiknya. Tanpa disadari berkat jasa guru yang mengawali kesuksesannya, untuk itu kalau ingin selalu sukses dan dihargai orang, janganlah lupa nasehat dan jasa para guru. Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Alumni SMP PGRI 6 Surabaya walaupun mereka sudah Lulus Dari SMP PGRI 6 Surabaya Angkatan 2017 – 2018 , Tetapi Mereka semua Tidak melupakan Jasa – Jasa Dari Guru – Guru mereka Di SMP PGRI 6 Surabaya , Seperti yang di lakukan Oleh Alumni SMP PGRI 6 Surabaya Angkatan 2017 – 2018 Pada Hari Selasa 11/9/2018  Mengunjungi  Ibu Sekaligus Guru Yang Mereka sayangi Selama Di SMP PGRI 6 Surabaya Ibu KASMIJATI Yang Sedang Terbaring sakit Di Rumah Sakit Adihusada Undaan Wetan , Dengan Guyub dan Rukunnya Seluruh Alumni SMP PGRI 6 Surabaya Angkatan 2017 -2018 Datang Ke Rumah Sakit Untuk Menghibur Ibu KASMIJATI Yang Sedang terbaring sakit , Dan mereka semua sangat tawadhu dan sangat saying Kepada Ibu KASMIJATI  Sampai Mereka semua Mencium Tangan Dan Pipi Dari Ibu KASMIJATI Yang Sedang Terbaring Sakit , Sebelum Meninggalkan Pulang Achmad Rizal Afandi Mengajak Teman – Temanya  Untuk Mendoakan Kesembuhan , Kesehatan Dan Keselamatan Dari Bu Yatik . Menurut Zilfa Nur Qomariyah  Bahwa Bu Yatik Adalah Seorang Ibu , Seorang Guru yang selalu Membina dan Mendidik , Dimana Dari Tangan Beliau Banyak Yang Sukses Dan Berhasil. Dalam Kesempatan Tersebut Hadir Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko , S.Pd yang juga Orang Tua Dari Ibu KASMIJATI  Beliau Bangga Dengan anak Didiknya yang masih Peduli Kepada Guru Mereka Yang sedang Terbaring sakit Termasuk Yang Dari Pondok Menyempatkan Datang Untuk Mendoakan Kesembuhan Ibu KASMIJATI, Inilah Pengembangan Pendidikan Karakter yang selama Ini di ajarkan Di SMP PGRI 6 Surabaya , Bahkan Saat Achmad Rizal Afandi Memimpin doa Orang – Orang yang ada Di Ruangan Rumah Sakit bahkan Perawat Ikut Terharu dengan kegiatan sore ini, Banu Atmoko , S.Pd Selaku Orang Tua Ibu KASMIJATI Hanya Bisa Mengucapkan Banyak Terimakasih dan Beliau Berpesan agar Tidak Melupakan Jasa – Jasa Guru Yang Telah Menjadikan Kalian Sukses , Karena Dari Tangan Guru Kalian Bisa Jadi Manusia Yang Sukses Dan Berguna Dunia Akherat.


Senin, 10 September 2018

“ Menjadikan Sekolah Bermutu Dan Bermartabat Melalui Sekolah Model “









“ Menjadikan Sekolah Bermutu Dan Bermartabat Melalui Sekolah Model “
Sekolah model adalah sekolah binaan LPMP yang menerapkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Sekolah ini merupakan sekolah proyek nasional. Meskipun demikian, sekolah model ini tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu. Karena peningkatan mutu sekolah perlu terus diupayakan dan berkelanjutan dan mutu menjadi kebutuhan kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun. Sekolah model ini pada tahun 2017 telah memasuki tahun ke 2. Tahun pertama hanya 5 sekolah tiap kab/kota yang terwakili dari semua jenjang. Tahun ini jumlah sekolahnya ditambah menjadi 16 sekolah per kab/kota. Selama pembinaan yang dilakukan oleh LPMP dan pendampingan dari pengawas pembinanya sekolah ini mendapatkan bantuan materil dan immateril selama proses pelaksanaanya. Kewajiban sekolah untuk melakukan penjaminan mutu itu sebenarnya sudah tertuang sejak tahun 2005, yakni pada PP 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Artinya sudah sekitar 12 tahun sampai saat ini tahun 2017 masih banyak sekolah yang masih belum memahami pelaksanaan proses penjaminan mutu dan kesulitan melakukan penjaminan mutu. Berdasarkan kondisi tersebut pemerintah dalam hal ini Kemdikbud mengeluarkan Permedikbud No. 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dalam permen tersebut menjadi lebih jelas dan detail tentang kegiatan yang harus dilakukan oleh sekolah dalam proses penjaminan mutu. Sekolah Model dibentuk dengan tujuan agar sekolah dapat mencapai 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan secara efektif dan efisien. Harapannya sekolah terus menerus melakukan perbaikan dengan target dan waktu yang jelas sehingga tercermin budaya mutu di sekolah yang pada akhirnya mutu lulusan pendidikan semakin meningkat.
Sekolah model adalah sekolah yang berusaha menerapkan model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sebagian para pelaku pendidikan beranggapan bahwa sekolah model merupakan sekolah yang sudah hebat, padahal yang dimaksud kata “model” pada sekolah model adalah sistem-nya yaitu SPMI yang sedang di-model-kan di sekolah tersebut. Dengan kondisi ini bisa jadi di lapangan ada sekolah yang mengakui bahwa sekolahnya sudah lebih hebat atau lebih baik dibandingkan dengan sekolah model yang ditunjuk. Tentunya, jawabanya bisa ya. Sekolah tersebut lebih baik dan hebat. Namun, Apakah sekolah tersebut telah melakukan sistem penjaminan mutu internal secara efektif dengan dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan?. Maka jawababnnya sekolah tersebut rata-rata belum melakukannya secara utuh. Sekolah model adalah sekolah yang melakukan siklus penjaminan mutu. Semua siklus dilakukan secara konsisten, sitematis, terintegrasi dan berkelanjutan mulai dari penetapan target/sasaran mutu, pemetaan, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi/audit. Semua kegiatan penjaminan mutu tersebut dilakukan oleh sekolah dan kedepannya menjadi kewenangan semua satuan pendidikan secara mandiri dalam pelaksanaannya. Sekolah model melakukan pemetaan mutu dengan instrumen evaluasi diri _(self asessment)_ terhadap capaian Standar Nasional Pendidikan untuk menentukan base line posisi sekolah. Hasilnya merupakan base line posisi kondisi sekolah dalam capaian mutu SNP. Dengan demikian, hasil evaluasi diri tersebut bukan untuk dinilai dengan cara pemberian atribut seperti A, B, C, baik, buruk, lulus, tidak lulus dan lain sebagainya. Hasil pemetaan ini merupakan potret mutu sekolah. Potret tersebut dihasilkan dari evaluasi diri. Evaluasi diri laksana sebuah cermin maka apabila cerminnya jelas dan tidak kotor akan nampak potret mutu yang sebenar-benarnya yang memperlihatkan kondisi sekolah atau bagian (baca:standar) yang sangat lemah. Sebaliknya, apabila cerminnya tidak jelas dan buram maka bayangan diri sekolah yang nampak tidak akan jelas dan tidak akan terlihat bagian-bagian tubuh sekolah secara utuh. Selanjutnya, sekolah model melakukan rencana pemenuhan. Rencana tersebut disusun terhadap standar yang mendesak perlu dilakukan peningkatan berdasarkan potret mutu sekolah. Rencana pemenuhan laksana sebuah resep dokter dan jenis obat yang perlu dibeli/disiapkan oleh sekolah. Dalam menentukan resep dan obat tentu sekolah perlu mempertimbangkan kondisi ketersedian dan kemampuan harga dalam membeli obat tersebut. Apabila ada dua sekolah yang potretnya sama tentu resepnya tidak bisa disamakan dan akan berbeda sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolahnya masing-masing.Langkah selanjutnya, sekolah melakukan pelaksanaan terhadap rencana yg telah disusun. Kegiatan ini merupakan kegiatan upaya pemenuhan mutu. Dalam kegiatan ini laksana membeli obatnya dan meminumnya. Dengan harapan penyakit yang dimaksud dapat diatasi dan disembuhkan dan tingkat kesehatannya sekolah ditingkatkan.Selanjutnya, sekolah melakukan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan penjaminan mutu di sekolah tersebut dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pelaksanaan penjminan mutu yang dilakukan secara berkelanjutan. Proses keberhasilan penjaminan mutu di sekolah perlu dilakukan dengan kerjasama semua elemen warga sekolah. Semua perlu bekerjasama dengan penuh kesadaran tentang pentingnya penjaminan mutu sesuai dengan perannya tanpa dipaksakan dalam membangun mutu agar tumbuhnya budaya mutu di sekolah tersebut.Dalam sekolah model semua warga sekolah harus cepat dan tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi dan terus belajar sehingga sekolah perlu dibangun menjadi sebuah organisasi pembelajar. Terhadap teknologi tidak gagap dan selalu menerima ide-ide segar yang datang dari manapun untuk peningkatan mutu sekolahnya. Sekolah model juga perlu menjadi inspirasi bagi sekolah dilingkungannya dalam membangun budaya mutu sehingga dampaknya dirasakan oleh sekolah dan lingkungannya.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Senin 10/9/2018 Sebanyak 5 Orang Guru Yang Terdiri dari Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si Ibu Dina Ayu Septyarini , S.Pd , Ibu Mei Kurniatul Adawiyah , S.Pd, Yeni Eka Prawista , S.Pd, Dwi Lestari , S.E Dan Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya  Banu Atmoko , S.Pd mengikuti Sosialisasi Dan Evaluasi SPMI Tahun 2018  Yang Diadakan Di SMP Negeri 19 S Surabaya  Dalam Hal Ini yang Menjadi Pemateri Adalah  Bapak Drs. MARTIJAN , S.H , M. Hum Dimana Beliau adalah Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kota Surabaya Sekaligus FASDA  Bapak Drs MARTIJAN Menyampaikan Materi Tentang Profil Sekolah Model Analisis SWOOT Tentang Sekolah Model Tersebut. Menurut Banu Atmoko , S.Pd Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Berharap Agar SMP PGRI 6Surabaya dapat menjadi Sekolah Yang Tertib administrasi dan Menjadi Sekolah 8 SNP



Minggu, 09 September 2018

“ Pengabdian SMP PGRI 6 Surabaya Kepada Masyarakat “





































“ Pengabdian SMP PGRI 6 Surabaya Kepada Masyarakat “
Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tujuan Sekolah. Pengantin adalah lelaki atau perempuan yang akan berkahwin atau baru berkahwin. Pihak lelaki dipanggil pengantin lelaki dan pihak perempuan dipanggil pengantin perempuan. Kedua-dua pengantin dipanggil sebagai mempelai. Kedua-dua pengantin yang cantik dan sepadan akan digelar "merpati dua sejoli" atau disebut sebagai peribahasa "bagai pinang dibelah dua". Dalam kalangan masyarakat Melayu, ketika bersanding, pengantin lelaki akan memakai baju Melayu dan pengantin perempuan akan memakai baju kurung. Biasanya pakaian pengantin mengunakan kain songket. Pengantin lelaki akan memakai tengkolok dan keris akan disisip di pinggang. Sementara pengantin perempuan akan memakai mahkota atau tiara di kepala dan membawa bunga tangan.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Yang Merupakan Hari Untuk Istirahat Seluruh Siswa , Karena 1 Pekan Di Gunakan Untuk Kegiatan Belajar Mengajar , Tidak Terkecuali bagi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Pada Hari Minggu 9/9/2018 Mereka Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Yaitu Di Daerah Sawah Puloh Kecamatan Semampir Kota Surabaya yaitu Mengiringi Pengantin   Dari Daerah Sawah Puloh Ke Sidorame.Dalam Kesempatan Ini seluruh Tim Drumband Spegrinam Surabaya Dan Tim Drumband AL-IKHLAS Berangkat Ke Lokasi menggunakan Pick Up. Mereka semua sangat Gembira  di Pick Up Tersebut sambil bercanda Bersama . Setelah Turun Pick Up Seluruh Tim Drumband Spegrinam Surabaya Ke Rumah Manten Laki – Laki Melakukan atraksi  di depan warga sawah Puloh Tersebut , Selesai Atraksi Seluruh TIM Drumband Dipersilahkan masuk Ke Dalam Musholah yang sudah Di sediakan Oleh Tuan Rumah Untuk Makan Siang , Selesai Makan Siang Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya sebagai Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan  Mereka Menyapu Musholah Sisa – Sisa Makanan Yang Di Buat Makan , Tepat Pukul 15.00 Seluruh Rombongan TIM Drumband SMP PGRI 6 Surabaya Bersama Tim Drumband SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Berangkat Mengiringi Kemanten Pria Dari Daerah Sawah Puloh Menuju Ke Daerah Sidorame. Dalam Kesempatan Tersebut Tim Drumband SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Di Dampingi Oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko , S.Pd , Pelatih Drumband Bapak Nuril Muhtadin , S.Pd serta Pembina Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir Bapak H. Hartono , B.A , Dalam Kesempatan tersebut Banu Atmoko , S.Pd mengungkapkan bahwa Tujuan dari kegiatan ini adalah bentuk Pengabdian SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya walaupun hanya Mengiringi Musik Drumband.