“ Hujan Dan Banjir Sapa Takut
!!!!!!!!!!”
Musim hujan atau musim basah adalah musim
dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan
biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di
wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, suatu wilayah memasuki musim hujan apabila
besarnya curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter
dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan bisa
terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) daripada normalnya
(rata-rata dari periode 30 tahun yang ditetapkan. Berdasarkan besarnya curah
hujan, musim hujan bersifat "Normal" (85% - 115% dari rerata catatan
30 tahun), bersifat "Atas Normal" (lebih daripada 115% dari rerata
catatan 30 tahun), atau bersifat "Bawah Normal" (kurang dariada 85%
dari rerata catatan 30 tahun). Apabila dasarian berikutnya belum menunjukkan
konsistensi curah hujan, kondisi cuaca dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba). Di daerah tropis, musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh
pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara
dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah
konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi
yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari. Banjir
adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan Pengarahan
banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara
oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air
mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminyaUkuran danau atau badan air terus
berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun
banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang
dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat
terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat
dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain,
orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan
biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.
Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap
dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik. Mitos banjir
besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh
Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung
dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 –
9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir melaksanakan himbauan Ibu Walikota Surabaya yaitu himbauan selama
musim hujan , dimana di poin 2 di
himbauan tersebut di jelaskan tentang melaksanakan kerja bakti , seperti apa
yang dilakukan oleh seluruh siswa / siswi SMP
PGRI 6 Surabaya sebagai sekolah Peduli
dan Berbudaya Lingkungan pada hari Minggu 16/10/2016 mulai dari kelas 7 – Kelas
9 pada pukul 07.00 Melaksanakan kegiatan kerja bakti bersama bersih – bersih lingkungan
sekolah dan halaman sekitar sekolah , dimana Bapak Kepala Spegrinam Surabaya ,
Banu Atmoko , S.Pd yang selalu setia mendampingi seluruh siswa / siswi
Spegrinam Surabaya membagi kelompok – kelompok kecil untuk membersihkan
lingkungan tersebut. Dimana ada yang mengumpulkan sisa – sisa gelas aqua ,
terus ditata ke dalam karung untuk dijadikan Bank Sampah , dimana hasil dari
penjualan Bank sampah tersebut digunakan untuk kegiatan lingkungan yang ada di
Spegrinam Surabaya , Ada yang memotong tanaman – tanaman yang sudah tidak
terpakai , ada yang membersihkan selokan ( Got ) di depan sekolahan , Ada yang
menyapu dan mengambil sampah – sampah plastik , adapun Spegrinam Surabaya
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan sangat getol dalam memerangi sampah
plastik tersebut, menurut “ Khairun
Islamia bahwa sampah plastik tersebut sangat sulit di urai “. Serta ada yang
membersihkan kamar mandi sebagai sarang jentik – jentik nyamuk , dimana pada saat
musim penghujan ini akan banyak terserang penyakit seperti malaria , Demam
berdarah serta yang terbaru yaitu Virus Zika. Menurut Banu Atmoko ,S.Pd Kepala
Spegrinam Surabaya bahwasannya tujuan
dari kegiatan bersih – bersih lingkungan pada pagi hari ini menjalankan
himbauan dari Ibu Walikota Surabaya dalam menghadapi musim penghujan dan agar
kota Surabaya khususnya SMP PGRI 6 Surabaya terbebas dari banjir pada saat
musim penghujan datang , karena setiap hari seluruh siswa spegrinam mempunyai
sikap peduli dan berbudaya lingkungan baik di sekolah maupun di rumah.