“ BAHAGIANYA GURU DI SEKOLAH PINGGIRAN
MENDAPATKAN BANTUAN BERAS
DARI DERMAWAN
DI MASA PANDEMI COVID 19 “
Hari Ke 619
Seluruh bangsa selalu
diingatkan bahwa guru adalah sebuah profesi yang sangat terhormat. Namun
penghormatan tersebut belum sepenuhnya terwujud dalam sebuah kondisi yang
memungkinkan para guru menjadi pendidik berkualitas dan sejahtera. ndonesia
tidak kekurangan guru. Ada banyak pengajar yang bahkan tersebar sampai di
daerah-daerah yang sulit dijangkau. Data Kemdikbud dan Bank Dunia menunjukkan
bahwa Indonesia justru kelebihan guru karena memiliki rasio guru yang jauh
lebih baik dari beberapa negara maju. Persoalannya, kuantitas dan kualitas serta
kesejahteraannya tidak merata Terkait kualitas, secara rata-rata, hasil uji
kompetensi para guru di berbagai tingkatan masih rendah. Perbandingan guru dan
murid tidak merata di setiap wilayah. Sedangkan bicara soal kesejahteraan,
sejatinya sudah ada kemajuan signifikan. Guru-guru yang sudah berstatus sebagai
aparatur sipil negara (ASN) kini mendapatkan penghasilan yang relatif baik.
Namun tidak demikian bagi para guru honorer. Kualitas dan kesejahteraan guru
adalah dua hal yang berkaitan. Bagaimana bisa kita mengharapkan kualitas tenaga
pengajar yang upah per jamnya lebih rendah ketimbang buruh bangunan? Bila ada
tenaga pengajar yang membaktikan diri tanpa bayaran untuk dunia pendidikan, itu
merupakan sebuah keistimewaan dan tidak bisa diharapkan terjadi pada semua
orang. Dengan kenyataan itu, hemat kita soal kualitas harus sudah ada dan
terbangun sejak guru masih berstatus sebagai calon guru. Perlu ada penyaringan
lebih rapat pada Lembaga Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan (LPTK). Mereka
yang masuk ke jenjang pendidkan calon guru adalah sosok-sosok yang punya
cita-cita menjadi guru dengan segala risiko. Lebih lanjut, LPTK harus mampu
menempa sehingga lahirlah lulusan-lulusan yang bukan hanya punya keterampilan melainkan
juga punya hati untuk mengajar. Berikutnya, kualitas bisa terdorong oleh
kesejahteraan yang terjamin. Kita mengapresiasi upaya pemerintah yang terus
menerus mencoba mendongkrak kualitas dan kesejahteraan guru. Pemerintah membuka
kesempatan guru honorer menjadi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK) melalui seleksi massal. Pendaftaran dimulai tahun 2021 dan berlanjut ke
tahun-tahun berikutnya hingga jumlah guru P3K di sekolah negeri mencapai 1 juta
guru. Ada juga program menaikkan status para guru honorer menjadi ASN. Kita
berharap program yang sangat bagus benar-benar diperhatikan sebagai sebuah
upaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, bukan sebagai manuver
politik semata. Jangan sampai program ini disalah arahkan bahwa semua guru
honorer harus menjadi ASN atau PPPK. Tidak semua guru honorer memiliki kualitas
setara. Apalagi dalam kenyataannya, tidak sedikit awam yang menjadi guru
honorer karena kedekatan dengan pengelola satuan pendidikan. Karena itu
pemeritah sudah memberikan aturan terperinci melalui tes
Dalam mewujudkan Pendidikan
yang berkualitas , Guru – Guru SMP PGRI
6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak
Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir. Alhamdulilah untuk
meningkatkan kualitas Guru Penulis membagikan SUMBANGAN Beras Kepada Bapak /
Ibu Guru Dan Karyawan di SMP PGRI 6
Surabaya Tersebut. Alhamdulilah ada Donatur yang sangat baik memberikan
Sumbangan Beras bagi Guru di SMP PGRI 6 Surabaya
Dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan banyak terimakasih
Kepada Dermawan yang Sudah memberikan SUMBANGAN Beras Kepada SMP PGRI 6
Surabaya Sekolah Kecil Sekolah PINGGIRAN , Harapannya Semoga Dengan Bantuan
Beras Tersebut Guru – Guru di SMP PGRI 6 Surabaya bebannya menjadi lebih ringan
karena tidak memikirkan untuk membelI Beras Apalagi Di Masa PANDEMI COVID 19
Seperti saat ini siswa Di SMP PGRI 6 Surabaya dari Golongan Menengah Ke bawah ,
Semoga Dengan Pemberian Sumbangan Beras Tersebut Bapak / Ibu Dewan Guru Bisa
Lebih Untuk Memacu Mengantarkan Generasi Emas Yang UNGGUL Dan Berkarakter Di
SMP PGRI 6 Surabaya.
Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya