“ AJAK SISWA DAN GURU SMP PGRI 6 SURABAYA
UNTUK SELALU
SEHAT LAHIR BATHIN “
Hari Ke 445
Terlahir
sebagai makhluk mulia di muka bumi, manusia diberikan sejumlah amanah yang
harus dijalani. Salah satu amanah besar tersebut ialah dengan menjadi khalifah
di muka bumi. Khalifah yang memiliki akar kata kha’-lam dan fa yang berarti
pengganti; memiliki makna yang lebih makro yakni makhluk Allah yang
berkewajiban untuk menjaga dirinya dan memakmurkan atau melestarikan alam
sekitarnya. Sehingga, makna khalifah secara definitif ini bukan terbatas pada
makna politis (sahabat-sahabat Rasululullah yang terpilih menjadi khalifah).
Lebih luas, makna khalifah diartikan sebagai sosok manusia yang bertanggung
jawab pada dirinya sendiri, keluarga, juga kepada makhluk lain di bumi yang ia
diami. Nah, salah satu tanggung jawab terbesar yang harus ia jaga adalah
menjaga kesehatan.Selain menjadi kebutuhan vital dan mendasar, kesehatan
menjadi tolok ukur sukses dan berkembangnya suatu Negara. Tak heran, salah satu
indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dinilai dari bagaiamana kondisi
kesehatan mayarakat di suatu Negara. Oleh karenanya, kesehatan menjadi
indikator yang tak hanya penting, namun memengaruhi indikator lainnya seperti
bidang pendidikan dan ekonomi. Bisa dibayangkan jika satu Negara memiliki
sumber daya alam yang melimpah, namun
masyarakatnya hidup dengan tingkat kesehatan yang rendah—tentu mereka
tidak mampu bekerja dan memberikan kontribusi positif untuk negaranya apalagi
bisa mengenyam pendidikan yang baik.Berbicara
soal kesehatan, tentu setiap orang selalu ingin sehat lahir dan batin. Hanya
saja, terkadang manusia lalai atas nikmat sehat ini. Bahkan, jauh-jauh hari
Rasulullah Saw sudah mewasiatkan bahwa ada dua nikmat yang melenakan manusia
yakni nikmat kesehatan dan waktu senggang. Tepat! Dua hal ini sering melalaikan
manusia sehingga ia lupa bahwa kesehatan itu harus dijaga dan diupayakan.
Karena pentingnya menjaga kesehatan inilah, Alqur’an pun memberikan sejumlah
tuntunan bagaimana menjaga kesehatan agar dengan nikmat sehat itu, manusia bisa
beribadah bukan hanya ibadah mahdhah secara kuantitas namun juga ibadah-ibadah
sosial lain yang tak kalah penting dan berkualitas.Ada banyak ayat yang
membicarakan perihal kesehatan dalam Alqur'an—sekurang-kurangnya ada 318 ayat
yang meliputi menjaga kesehatan jasmani (di antaranya memperhatikan makanan dan
minuman ada 134 ayat, menjaga kebersihan ada 7 ayat sedangkan tentang istirahat
ada 7 ayat). Kedua, anjuran menjaga kesehatan rohani yang di antaranya
melaksanakan ibadah sholat berjumlah 84 ayat, menunaikan zakat ada 32 ayat,
perintah berpuasa ada 12 ayat serta memohon ampunan dan bertaubat ada 42
ayat.Dengan demikian, perhatian Alqur'an terhadap kesehatan lebih komprehensif;
tak terbatas hanya kesehatan fisik/ lahir/ jasmani yang terlihat secara kasat
mata, namun juga bagaimana manusia bisa mencapai sehat sebenarnya yaitu sehat
secara mental, psikis yang akhir-akhir ini tema kesehatan mental sedang menjadi
isu sentral.Jika kita menelisik lebih dalam, maka ayat yang berkenaan langsung
dengan kesehatan fisik salah satunya ialah, “Wahai anak cucu Adam! Pakailah
pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi
jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
(Q.S. Al-A’raf 7: 31).Pada pertengahan hingga akhir ayat pada surah al-A’raf di
atas, Allah mengisyaratkan suatu hal yang sangat prinsip dalam kesehatan yaitu
pengaturan pola makan dan minum. Ayat ini menurut sejumlah ulama digunakan oleh
Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk menjawab bantahan orang Yahudi yang
mengatakan kepadanya bahwa dia tidak menemukan satu ayat pun dalam Al-Qur’an
yang menjelaskan tentang kesehatan. Dengan cerdas Ali bin Abi Thalib menjawab,
“Untuk menjelaskan tentang kesehatan secara menyeluruh, Allah, Tuhan kami cukup
menjelaskan hanya dalam setengah ayat yaitu, “…Makanlah dan minumlah dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf (7): 52)—dimana surah al-A’raf ayat 52 juga
memerintahkan untuk makan dan minum dengan satu syarat; TIDAK BERLEBIHAN. Apa
makna dari anjuran agar tidak berlebihan tersebut?Ibnu Katsir ketika
menafsirkan menukilkan hadis yang diriwayatkan Abu Ya’la bahwa Rasulullah
bersabda,“Sesungguhnya termasuk berlebih-lebihan adalah memakan segala makanan
yang kau sukai.” Ibnu Katsir juga menyatakan, sebagian ulama salaf mengatakan,
Allah menghimpun semua kebaikan dalam separuh ayat ini, yaitu Firman-Nya dalam
ayat di atas tentang “makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.”
Sementara itu, pandangan yang hampir senada diuraikan oleh Imam Bukhari yang
mengatakan tentang ayat di atas bahwa Ibnu Abbas berkata, arti yang dimaksud
dalam surah Al-A’raf 7:31 ialah makanlah sesukamu dan berpakaianlah sesukamu
selagi engkau hindari dua perilaku yaitu berlebih-lebihan dan sombong.Uraian di
atas membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat memperhatikan masalah
kesehatan karena kini terbukti hampir seluruh penyakit degeneratif bermula
akibat makan berlebihan atau pola makan yang buruk. Sehingga, tidak berlebihan
jika Alqur’an meletakkan rahasia mencapai kesehatan hakiki bukan di saat
manusia telah mencapai usia matang, melainkan jauh-jauh hari sejak di dalam
kandungan ibu (melalui pemberian nafaqah yang patut dari sang ayah janin agar
sang ibu bisa meningkatkan gizi) juga ketika sang bayi terlahir, orangtua harus
memerhatikan asupan gizi sang anak dengan anjuran pemberian ASI, “Dan ibu-ibu
hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui
secara sempurna…” (Qs. Al-Baqarah/2: 233). Temuan luar biasa mengenai kesehatan
mental yang sangat sejalan dengan beberapa tuntunan Alqur’an sebaiknya tidak
hanya sampai kepada unsur kognitif (sekedar tahu), namun semoga tuntunan
Alqur’an untuk meraih kesehatan yang sebenarnya memotivasi kita semua untuk mau
memulai hidup sehat dari menjaga pola makan, lebih peduli dengan kebersihan
diri dan lingkungan, juga belajar untuk mudah memberi dan memaafkan!
Alhamdulillah, selamat Hari Kesehatan Dunia; semoga kita tak bosan untuk mau
berupaya maksimal menjaga nikmat sehat dari-Nya dan Allah menjaga kesehatan
kita semua. Aamiin.
Untuk
mewujudkan siswa dan Guru Sehat Lahir Bathin di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
Pada hari Sabtu 3/4/2021 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
bermain Bulu Tangkis di lapangan SMP PGRI 6 Surabaya bersama Kak SYAHRUL,S.Pd selaku Pelatih Panahan , Disana Penulis
Melawan KAK Syahrul Alumni Jurusan MATEMATIKA Universitas PGRI ADI BUANA
Surabaya , Selesai Kak Syahrul melawan Penulis di lanjutkan Bapak / Ibu Guru di
SMP PGRI 6 Surabaya yaitu Ibu YUNI ISMARYATI ,S.Pd , Ibu SRI SUPADMI ,S.Pd ,
Ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH ,S.Pd Dan Ibu
SUGIARTI ,Dimana awalnya Bapak / Ibu Guru tersebut bermain singgel ( sendiri –
sendiri ) tapi setelah itu akhirnya Bapak / Ibu Guru bermain Bulu tangkis Ganda
. Selesai Bapak / Ibu Guru Capek dalam permainan tersebut Dilanjutkan Siswa /
siswi SMP PGRI 6 Surabaya Yaitu SHAMILA , NURHALIZA RIZMAN Dan AZIS
Selesai
permainan Bulu Tangkis tersebut Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS AL-IKHLAS Surabaya menikmati hidangan sarapan pagi TAHU TEK Yang dimasakan oleh Ibunda dari Penulis yaitu
Ibu KASMIJATI , Di ruang guru Bapak / Ibu Guru baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun
SDS AL-IKHLAS Surabaya menikmati sarapan Tahu Tek tersebut setelah Melakukan
olahraga pagi Bulu Tangkis di Lapangan SMP PGRI 6 Surabaya. Menurut Penulis
yang Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bahwasannya Kegiatan di SMP
PGRI 6 Ini bertujuan agar Bapak / Ibu Guru baik di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS
“ AL-IKHLAS Surabaya sehat lahir bathin
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#guruhebat