Sabtu, 04 Juni 2022

JADIKAN PENDIDIKAN YANG AMAN DAN NYAMAN BAGI GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER DI SMP SWASTA SURABAYA UTARA “

 










































JADIKAN PENDIDIKAN YANG AMAN DAN NYAMAN

BAGI GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER

DI SMP SWASTA SURABAYA UTARA “

HARI Ke - 154

Dalam dunia pendidikan, sekolah merupakan wadah atau rumah kedua bagi peserta didik dalam menempuh pendidikan secara formal setelah sebelumnya orang tua sebagai pendidik pertama. Dalam hal ini sekolah memiliki masyarakat sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf tata usaha, guru mata pelajaran, guru pembimbing dan tentunya peserta didik. Pendidik atau guru merupakan suatu profesi yang mulia sebab, guru memiliki peran penting, besar dan strategis dalam dunia pendidikan. menurut Imam Wahyudi guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik dan guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus dilembaga formal (sekolah) tetapi juga ditempat lain. Bimbingan dan konseling mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi siswa agar berkembang secara optimal. Bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan yang berlangsung antara konselor dan klien yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh klien. Konselor merupakan orang yang memberikan bimbingan sedangkan klien adalah orang yang diberi bimbingan. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien Guru BK bertanggung jawab untuk membimbing siswa sehingga dapat memiliki kepribadian yang matang dan mengenal potensi dirinya secara menyeluruh. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya, baik dalam memecahkan masalah mereka sendiri. Peran guru BK dalam bimbingan konseling sangatlah penting baik dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar maupun sebagai tenaga pembina sekaligus membantu dalam menangani berbagai masalah yang dialami siswa. Dengan adanya guru BK dalam lembaga sekolah, maka memungkinkan teratasinya suatu masalah termasuk masalah siswa berkepribadian introvert. Seseorang yang memiliki kepribadian introvet memusatkan diri pada dunia dalam dan privat dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung menyendiri, pendiam atau tidak ramah. Biasanya kepribadian introvet sibuk dengan kehidupan mereka sendiri.2 Individu dengan tipe kepribadian introvert lambat dalam aktifitas hal tersebut karena individu introvert lebih pasif dan kaku. Introvert cenderung memiliki hambatan dalam berkomunikasi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnyanya. Individu yang memiliki kepribadian introvet biasanya sulit dalam berinteraksi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya karena anak introvet lebih cenderung menyendiri, dan pendiam. Maka dari itu siswa yang bersifat introvet biasanya kurang aktif dikelas atau susah untuk bergaul dengan temannya. Cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam menemukan kepribadian tersebut dimaksudkan supaya siswa dapat i keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tampak lebih baik dibanding era sebelumnya. Pengakuan kearah layanan bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi sudah semakin mengkristal terutama dari pemerintah dan kalangan profesi lainnya. Penyelenggaraan bimbingan konseling sangat memiliki peran yang penting dalam tercapainya tujuan pendidikan. Dengan layanan bimbingan dan konseling, diharapkan sebuah lembaga pendidikan dapat membentuk karakter siswa yang baik dan mewujudkan nilai-nilai edukatif yang membangun. Selain itu bimbingan dan konseling juga tempat mencurahkan segala keluh kesah yang mungkin begitu rumit dialami suatu individu. Bimbingan dan konseling mengembangkan beberapa peran utamanya sebagai sebuah layanan. Bimbingan dan konseling juga memiliki potensi yang mengarah ke pembentukan karakter kebangsaan yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Begitu pentingnya layanan bimbingan dan konseling yang mampu ikut mewujudkan generasi penerus yang berkarakter.

 Pada hari Sabtu 4/6/2022 Sebanyak 40 Guru BK Dan Sebanyak 40 Waka Kesiswaan SMP Swasta Surabaya Utara  berkumpul di Ruang A-301 (Gedung A lantai 3)  Kampus Universitas KATOLIK WIDYA MANDALA Surabaya Jl DINOYO Surabaya  Untuk mengikuti kuliah tamu yang di sampaikan oleh Nara Sumber  :  IPTU Kiki Tamasari, S.Psi., M.Psi. Psikolog dari Polda Jawa Timur

Harapannya Bapak dan Ibu Guru BK Dan Waka Kesiswaan SMP Swasta Surabaya Utara memiliki wawasan yang menyeluruh mengenai tindakan yang dapat diambil ketika mengalami permasalahan di sekolah sehingga Guru dapat mendampingi siswa-siswanya dengan baik serta menciptakan lingkungan yang kondusif di lingkungan sekolah , Yang dimana kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan “Teknik Pendampingan Siswa dan Keterampilan Dasar Teknik Konseling” . Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penutupan kegiatan Pelatihan “Teknik Pendampingan Siswa dan Keterampilan Dasar Teknik Konseling” . yang sudah dilakukan oleh Guru BK Dan WAKA Kesiswaan  Mulai Bulan Maret – Juni 2022  Kegiatan yang di adakan Oleh MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA Surabaya

Dalam kesempatan tersebut Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sekaligus ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara memberikan Hadiah kepada Penanya dalam kegiatan tersebut , Di samping itu UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA Surabaya  bersama MKKS SMP Swasta Surabaya Utara memberikan Hadiah Kepada JUARA Yang Sudah membuat VIDEO Teknik Pendampingan Siswa dan Keterampilan Dasar Teknik Konseling” Dimana Juara 1 Yaitu dari SMP MUHAMMADIYAH 16 Surabaya , Juara 2 Dari SMP Kemala Bhayangkari 8 Surabaya  Dan Juara 3 Adalah Dari SMP AC 1 Surabaya Di samping Itu Juga ada Pemberian Hadiah untuk peserta Yang Paling AKTIF Selama kegiatan Pelatihan Teknik Pendampingan Siswa dan Keterampilan Dasar Teknik Konseling Yaitu dari SMP AT TARBIYAH Surabaya

Dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan Banyak Terimakasih Kepada UNIKA WIDYA MANDALA Surabaya Di samping itu Penulis berharap dari kegiatan ini harapannya Bapak dan Ibu Guru memiliki wawasan yang menyeluruh mengenai tindakan yang dapat diambil ketika mengalami permasalahan di sekolah sehingga Guru dapat mendampingi siswa-siswanya dengan baik serta menciptakan lingkungan yang kondusif di lingkungan sekolah Sehingga Bapak / Ibu Guru SMP Swasta Surabaya Utara Mampu Menjadikan Siswa / Siswi SMP Swasta Surabaya Utara Generasi Emas UNGGUL Dan BERKARAKTER

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

Jumat, 03 Juni 2022

“ BERSAMA KUANTA AJAK Strategi Membangun Networking Sekolah Untuk Membangun Dan Mencetak Generasi Emas Unggul Di SMP PGRI 6 Surabaya “

 

































“ BERSAMA KUANTA  AJAK Strategi

Membangun Networking Sekolah

Untuk Membangun Dan Mencetak Generasi Emas Unggul

Di SMP PGRI 6 Surabaya “

                                                        Hari Ke - 153

Jejaring kerja dan kemitraan pada lazimnya juga dikenal dengan istilah “partnership”. Secara etimologis, istilah “partnership” berasal dari kata “partner” yang berarti pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan “partnership” diterjemahkan sebagai persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat hasil yang lebih baik. Jaringan atau Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu, networking juga diartikan sebagai jalinan hubungan yang bermanfaat dan salingmenguntungkan. Dalam arti kata lain, membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasidua arah (dialogis). Pada kenyataannya di lapangan, jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua: pertama, bahwa walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan kesamaan, namun pada praktiknya antara membangun jejaring kerja dengan kemitraan terdapat perbedaan. Jejaring kerja merupakan bentuk kerja sama yang masih belum konkret wujudnya karena peran para pihak belum bisa dimainkan. Sementara di sisi yang lain, kemitraan merupakan wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena semua pihak yang terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan perannya masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah disepakati bersama. Kedua, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan kemitraan atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. Pada titik ini, antara Fasilitator dan Jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai sebuah mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Membangun jaringan kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau perjanjian kontrak tertentu guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar

Kepala Sekolah tersebut harus mempunyai  Strategi Membangun Networking Sekolah dalam memajukan sebuah lembaga sekolah khususnya lembaga sekolah swasta, dimana Pada hari Kamis 2/6/2022  penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir menghadiri kegiatan Dalam Ini Baru Edu Time Serial Kepsek Jaman Now yang di adakan Oleh Kuanta  Secara DARING Melalui Live Online Zoom Virtual Meeting Melalui Link dibawah ini https://us02web.zoom.us/j/84292382696?pwd=aEZTZDBxUU1lRDBLd1pjV1FaL3R4UT09   Meeting ID: 842 9238 2696 Passcode: edutime02 . Dalam kesempatan Tersebut yang menjadi Narasumber adalah Coach M. Fauzi N.F, S.Pd CEO Kuanta

Dalam kesempatan tersebut Coach M. Fauzi N.F, S.Pd menjelaskan betapa pentingnya Membangun Networking Sekolah Khususnya Sekolah Swasta yang tidak bisa hidup tanpa Networking dengan lembaga lain, karena dari Networking tersebut menjadikan sekolah lebih berkembang

Dalam kesempatan ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap Strategi Membangun Networking Sekolahn ini bisa mengembangkan SMP PGRI 6 Surabaya Untuk dapat mencetak Generasi Emas UNGGUL Dan Berkarakter Di akhir Acara KUANTA Memberikan Presensi Melalui LINK : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfDl8XJ6o2BUwgp2cgIWoUPgpzTHzSODlUNUiQ3O9EoSYPj7w/viewform

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat