“ Tubuh Sehat Modal Lingkungan Kuraih “ .
Kerap Kita mendengar ungkapan yang populer “mens sana in corporisano” di dalam raga yang sehat terkandung jiwa yang kuat. Namun kerap juga muncul tanda tanya, betulkah ungkapan tersebut? Adakah hubungan tubuh dan jiwa? Atau itu cuma motto yang diciptakan guna menyemangati masyarakat supaya memiliki kebiasaan yang lebih sehat di tengah masyarakat yang belum terbiasa dengan perilaku hidup sehat. Sejumlah orang mengatakan bahwa tubuh yang sehat itu tak berkorelasi dengan kesehatan mental. Adalah kenyataan kalangan atlet tentu memiliki fisik yang kuat namun tetap saja kerap adu jotos dan memiliki temperamen negatif. Kalangan pengusaha tak memungkinkan melakukan olahraga namun lebih banyak bermeditasi malah memiliki jiwa yang lebih sehat dan tenang ketika membuat keputusan bisnis. Ataupun kalangan pemuka agama yang kendati sedikit melakukan olahraga namun mental mereka bersih sekaligus kuat.
Penalaran di atas memang betul, betapa tak lantas orang dengan fisik sehat pasti memiliki jiwa kuat. Namun begitu tetap saja terdapat korelasi kesehatan tubuh dengan kesehatan jiwa. Tapi yang dimaksud korelasi tak terus berarti sebab akibat, kendati untuk sejumlah kejadian memperlihatkan terdapatnya hubungan sebab akibat yang kentara antara kesehatan tubuh dengan kesehatan jiwa. Gampang saja kita membuat perumpamaan jika kesehatan tubuh bisa memberi pengaruh pada kesehatan jiwa. Apabila anda sempat mendapatkan sakit gigi, bagaimana perilaku anda? Perilaku anda tentu agak berubah saat tubuh anda menderita nyeri atau sakit. Bisa saja anda membungkam saja di kamar atau malah anda sedikit sedikit marah marah serta mengeluh. Perumpamaan sederhana tersebut bisa kita gunakan untuk mendeskripsikan bahwa kesehatan tubuh itu nyatanya sanggup memberi pengaruh pada suasana psikologis anda. Mood anda bisa terpengaruh kemudian akan berakibat pada perilaku anda. Perumpamaan lain yang lebih rumit ialah pengidap masalah mental organik (epilepsi), gegar otak, dan individu pecandu narkoba. Dalam kejadian itu pada mulanya mereka memang memiliki mental yang sehat, namun sesudah mereka mengalami kerusakan otak, berubah juga kesadaran, pola pikir dan kepribadian mereka. Kejadian tersebut bisa menguatkan dugaan bahwa kesehatan tubuh sanggup memberi pengaruh pada kesehatan jiwa.
Tim Kader Spegrinam Surabaya yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir Kota Surabaya Pada hari Jum’at 13/3/2015 dengan cuaca yang sangat cerah Tim Kader Spegrinam datang pada pagi hari jam 05.00 , dimana setiap hari Jum’at kami melakukan kegiatan olah raga pagi diawali dengan lari pagi , selesai lari pagi kami seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya ( Spegrinam Surabaya ) bersama dengan Ibu Nurhayati guru Pendidikan Jasmani , Olah Raga & Kesehatan melakukan senam aerobic , Senam Sehat Bangsaku dan senam Salsa , selesai senam Fransiska Nur Syahfitri dan Siti Waqiah Tim Kader Spegrinam Surabaya kelas 8 mengajak Tim Kader Spegrinam Surabaya untuk menata kardos – kardos aqua serta Koran – Koran bekas , dimana Koran – Koran bekas yang terkumpul pada pagi hari ini sebanyak 11 Kg , dimana uang yang di dapatkan dari hasil penjualan Koran pagi ini adalah Rp. 22.000 ,- sedangkan kardos aqua pagi hari ini terkumpul 50 buah kardos , dimana uang yang terkumpul dari hasil penjualan kardos aqua adalah Rp. 25.000 ,- Setelah uang dari hasil penjualan Koran bekas dan kardos aqua tersebut Fransiska Nur Syahfitri dan Siti Waqiah langsung memasukan ke dalam buku kas penerimaan pada pagi hari ini , dimana dalam pengisian buku kas tersebut di bimbing dan diajari oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko , S.Pd. Menurut Banu Atmoko , S.Pd bahwa uang modal yang terkumpul itu untuk kegiatan Lingkungan , disamping itu tujuan kegiatan ini menurut Banu Atmoko , S.Pd adalah melatih siswa /siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk mempunyai jiwa wira usaha serta menurut Banu Atmoko , S.Pd “ Tubuh Sehat Modalpun Kuraih “ .
Buah Karya :
Dzulfarhan Mustofa Hadi
Ketua Tim Konselor Spegrinam Surabaya
Kerap Kita mendengar ungkapan yang populer “mens sana in corporisano” di dalam raga yang sehat terkandung jiwa yang kuat. Namun kerap juga muncul tanda tanya, betulkah ungkapan tersebut? Adakah hubungan tubuh dan jiwa? Atau itu cuma motto yang diciptakan guna menyemangati masyarakat supaya memiliki kebiasaan yang lebih sehat di tengah masyarakat yang belum terbiasa dengan perilaku hidup sehat. Sejumlah orang mengatakan bahwa tubuh yang sehat itu tak berkorelasi dengan kesehatan mental. Adalah kenyataan kalangan atlet tentu memiliki fisik yang kuat namun tetap saja kerap adu jotos dan memiliki temperamen negatif. Kalangan pengusaha tak memungkinkan melakukan olahraga namun lebih banyak bermeditasi malah memiliki jiwa yang lebih sehat dan tenang ketika membuat keputusan bisnis. Ataupun kalangan pemuka agama yang kendati sedikit melakukan olahraga namun mental mereka bersih sekaligus kuat.
Penalaran di atas memang betul, betapa tak lantas orang dengan fisik sehat pasti memiliki jiwa kuat. Namun begitu tetap saja terdapat korelasi kesehatan tubuh dengan kesehatan jiwa. Tapi yang dimaksud korelasi tak terus berarti sebab akibat, kendati untuk sejumlah kejadian memperlihatkan terdapatnya hubungan sebab akibat yang kentara antara kesehatan tubuh dengan kesehatan jiwa. Gampang saja kita membuat perumpamaan jika kesehatan tubuh bisa memberi pengaruh pada kesehatan jiwa. Apabila anda sempat mendapatkan sakit gigi, bagaimana perilaku anda? Perilaku anda tentu agak berubah saat tubuh anda menderita nyeri atau sakit. Bisa saja anda membungkam saja di kamar atau malah anda sedikit sedikit marah marah serta mengeluh. Perumpamaan sederhana tersebut bisa kita gunakan untuk mendeskripsikan bahwa kesehatan tubuh itu nyatanya sanggup memberi pengaruh pada suasana psikologis anda. Mood anda bisa terpengaruh kemudian akan berakibat pada perilaku anda. Perumpamaan lain yang lebih rumit ialah pengidap masalah mental organik (epilepsi), gegar otak, dan individu pecandu narkoba. Dalam kejadian itu pada mulanya mereka memang memiliki mental yang sehat, namun sesudah mereka mengalami kerusakan otak, berubah juga kesadaran, pola pikir dan kepribadian mereka. Kejadian tersebut bisa menguatkan dugaan bahwa kesehatan tubuh sanggup memberi pengaruh pada kesehatan jiwa.
Tim Kader Spegrinam Surabaya yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir Kota Surabaya Pada hari Jum’at 13/3/2015 dengan cuaca yang sangat cerah Tim Kader Spegrinam datang pada pagi hari jam 05.00 , dimana setiap hari Jum’at kami melakukan kegiatan olah raga pagi diawali dengan lari pagi , selesai lari pagi kami seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya ( Spegrinam Surabaya ) bersama dengan Ibu Nurhayati guru Pendidikan Jasmani , Olah Raga & Kesehatan melakukan senam aerobic , Senam Sehat Bangsaku dan senam Salsa , selesai senam Fransiska Nur Syahfitri dan Siti Waqiah Tim Kader Spegrinam Surabaya kelas 8 mengajak Tim Kader Spegrinam Surabaya untuk menata kardos – kardos aqua serta Koran – Koran bekas , dimana Koran – Koran bekas yang terkumpul pada pagi hari ini sebanyak 11 Kg , dimana uang yang di dapatkan dari hasil penjualan Koran pagi ini adalah Rp. 22.000 ,- sedangkan kardos aqua pagi hari ini terkumpul 50 buah kardos , dimana uang yang terkumpul dari hasil penjualan kardos aqua adalah Rp. 25.000 ,- Setelah uang dari hasil penjualan Koran bekas dan kardos aqua tersebut Fransiska Nur Syahfitri dan Siti Waqiah langsung memasukan ke dalam buku kas penerimaan pada pagi hari ini , dimana dalam pengisian buku kas tersebut di bimbing dan diajari oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Banu Atmoko , S.Pd. Menurut Banu Atmoko , S.Pd bahwa uang modal yang terkumpul itu untuk kegiatan Lingkungan , disamping itu tujuan kegiatan ini menurut Banu Atmoko , S.Pd adalah melatih siswa /siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk mempunyai jiwa wira usaha serta menurut Banu Atmoko , S.Pd “ Tubuh Sehat Modalpun Kuraih “ .
Buah Karya :
Dzulfarhan Mustofa Hadi
Ketua Tim Konselor Spegrinam Surabaya