Senin, 08 Desember 2025

Siswa Hebat Lahir dari Guru Hebat: Membangun Generasi Pemimpin Spiritual Melalui Yasin dan Istighosah Di SMP PGRI 6 Surabaya

 Siswa Hebat Lahir dari Guru Hebat: Membangun Generasi Pemimpin Spiritual Melalui Yasin dan Istighosah

Di SMP PGRI 6 Surabaya

 

Pemandangan yang menyejukkan hati sering kita saksikan di sekolah kita saat kegiatan rutin keagamaan berlangsung. Bukan lagi Bapak atau Ibu Guru yang memegang pengeras suara memimpin lantunan ayat suci, melainkan seorang siswa dengan peci atau kerudung rapinya, duduk bersila dengan tegak, memimpin ratusan teman-temannya melantunkan Surah Yasin dan bacaan Istighosah. Suaranya lantang, makhraj-nya fasih, dan ia mampu menjaga ritme ribuan doa yang melangit. Di sudut ruangan, sang guru menatap dengan senyum bangga, kadang sambil memejamkan mata mengamini doa, kadang mengangguk kecil tanda apresiasi. Memimpin Yasin dan Istighosah bukanlah tugas yang mudah. Di sana tidak hanya dibutuhkan kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik, tetapi juga mentalitas kepemimpinan (leadership) dan keberanian (confidence). Seorang siswa yang berani mengambil alih mikrofon di depan majelis sedang belajar menjadi imam. Ia belajar mengatur tempo agar makmum (teman-temannya) bisa mengikuti dengan nyaman. Ia belajar tanggung jawab, karena bacaan yang ia lantunkan menjadi panduan bagi orang banyak. Ketika seorang siswa mampu melakukan ini, berarti ada proses pendidikan karakter yang berhasil ditanamkan oleh gurunya.Guru hebat bukanlah mereka yang selalu ingin tampil di depan panggung. Sebaliknya, guru hebat adalah mereka yang mampu menyiapkan panggung untuk murid-muridnya, melatih mereka, lalu dengan ikhlas mundur ke belakang untuk membiarkan muridnya bersinar (Tut Wuri Handayani).

Guru yang hebat dalam konteks ini melakukan tiga hal penting:

1) Memberikan Keteladanan (Uswah): Sebelum meminta siswa memimpin, guru telah terlebih dahulu mencontohkan bagaimana adab, intonasi, dan kekhusyukan dalam beristighosah.

2) Membangun Kepercayaan Diri: Guru memberikan kepercayaan penuh. Kata-kata seperti, "Hari ini giliranmu, Nak. Bapak yakin kamu bisa," adalah mantra ajaib yang meruntuhkan keraguan siswa.

3) Melakukan Kaderisasi: Guru menyadari bahwa masa depan umat ada di tangan anak didiknya. Jika hari ini mereka bisa memimpin doa di sekolah, kelak mereka akan siap memimpin doa di tengah masyarakat, menjadi tokoh agama, atau pemimpin yang bertakwa.

Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir seperti biasa setiap hari Jum’at di adakan kegiatan Pembacaan Yasin Istighosah Dan Hadad , Tapi ada yang berbeda  untuk kegiatan YASIN ISTIGHOSAH DAN HADAD Pada Hari Jum’at 5/12/2025 Dimana yang mimpin kegiatan tersebut adalah Ustad MUFID ,S.Pd. I Selaku Guru Agama Islam Dan Budi Pekerti Yang dimana Beliau IZIN Karena ORANG TUA Pak MUFID SAKIT Tetapi Pada Hari Jum’at 5/12/2025 Yang mimpin adalah Siswa Kelas 9 ( Sembilan )

Kemampuan siswa memimpin kegiatan religius adalah prestasi yang melampaui nilai akademik di atas kertas. Matematika membuat mereka cerdas menghitung, Sains membuat mereka paham alam semesta, namun kemampuan memimpin doa dan ibadah membuat mereka memiliki kecerdasan spiritual dan sosial.

 

Menurut Penulis yang juga Kepala Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekaligus Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan MAHASISWA S2 RPL MANAJEMEN UNESA KELAS E  Menyampaikan Bagi sang guru, melihat siswanya fasih memimpin Istighosah adalah investasi akhirat. Setiap huruf yang dibaca oleh jamaah karena panduan siswa tersebut, insya Allah mengalirkan pahala jariyah bagi guru yang telah mengajarkannya dengan sabar.

Di Akhir Penutup Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Mengajak Mari kita terus dukung budaya baik ini. Jadikan sekolah sebagai laboratorium kepemimpinan spiritual.

Kepada para siswa: Jangan takut untuk maju. Hari ini kalian memimpin doa di sekolah, esok kalian akan memimpin bangsa.

Kepada para guru: Teruslah menjadi hebat dengan cara menghebatkan murid-murid kalian. Keikhlasan kalian adalah kunci keberhasilan mereka.

 

Siswa Hebat, Guru Hebat, Sekolah Bermartabat.

Penulis

BANU ATMOKO

Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Mahasiswa S2 RPL MANAJEMEN Pendidikan UNESA Kelas E

Email : 24010845144@mhs.unesa.ac.id  

NO HP 083857963098

 

 

















Minggu, 07 Desember 2025

"Turun Gunung" dari Meja Kantor: Kepala SMP Swasta di Surabaya Utara Belajar Sablon di Sela Kesibukan Di SMP KATOLIK PECINTA DAMAI

 "Turun Gunung" dari Meja Kantor: Kepala SMP Swasta di Surabaya Utara Belajar Sablon di Sela Kesibukan Di SMP KATOLIK PECINTA DAMAI

 

Di tengah teriknya matahari kawasan Surabaya Utara dan hiruk-pikuk aktivitas akademik, ada pemandangan berbeda di salah satu ruang belakang sebuah SMP Swasta. Biasanya, seorang kepala sekolah identik dengan tumpukan berkas administrasi, rapat yayasan, atau strategi kurikulum di ruang ber-AC. Namun, tidak demikian dengan sosok pemimpin yang satu ini. Melepas sejenak atribut formalnya, sang Kepala Sekolah justru terlihat asyik mengayunkan rakel (alat sapu tinta sablon) di atas screen. Di sela-sela jam istirahat atau usai jam sekolah berakhir, beliau menyempatkan diri mempelajari teknik sablon manual yang sederhana.

Melawan Penat dengan Kreativitas

Bagi seorang pendidik, belajar tidak mengenal usia dan jabatan. Filosofi Long Life Learning (belajar sepanjang hayat) benar-benar dipraktikkan di sini.

"Kadang kita terlalu sibuk dengan urusan manajerial sampai lupa rasanya menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri. Belajar nyablon ini sederhana, tapi filosofinya dalam: butuh kesabaran, ketelitian, dan tekanan yang pas," ujarnya sembari membersihkan sisa tinta di meja kerja sederhananya.

Kegiatan ini bukan sekadar hobi untuk melepas penat dari rutinitas sekolah yang padat. Ada semangat untuk memahami proses kreatif dari nol. Mulai dari mengaduk cat, menyiapkan afdruk film, hingga proses gesut di atas media kain atau kertas.

Kesederhanaan yang Membawa Manfaat

Mengapa memilih sablon manual? Jawabannya terletak pada kemudahan akses dan biaya yang terjangkau. Di kawasan Surabaya Utara yang dinamis, keterampilan praktis seperti ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.Sang Kepala Sekolah tidak belajar teknik yang rumit atau digital printing yang mahal. Ia justru fokus pada teknik dasar yang bisa dilakukan siapa saja, bahkan dengan peralatan minimalis

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya Utara telah membangun fondasi yang jauh lebih kokoh dari sekadar forum koordinasi pekerjaan. Di tengah persaingan sekolah yang ketat dan tantangan birokrasi, para kepala sekolah di wilayah ini memilih untuk mengikatkan diri dalam sebuah ikatan yang lebih mendalam: ikatan keluarga.bahwa tidak ada kepala sekolah yang berjuang sendirian. Sebagai kepala sekolah swasta, peran mereka sangatlah kompleks—dari penentu kebijakan, manajer anggaran, hingga pahlawan saat akreditasi. Namun, dalam konteks MKKS Surabaya Utara, peran ini bertambah: mereka adalah anggota keluarga ,

Pada hari Sabtu 6/12/2025    Bertempat di Ruangan SMP KATOLIK PECINTA DAMAI Surabaya Jl. Randu No.3, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur 60128   Kepala Sekolah MKKS SMP Swasta Surabaya Utara yang terdiri dari Ibu Dra ERDIJANAH ( Kepala SMP SASANA BHAKTI Surabaya ) Ibu FEBRINA KUSUMA DEWI ,S.Pd ( Kepala SMP TRIGUNA BHAKTI Surabaya ) , Ibu ALIMATUL ADIBAH ,S.Pd ( Kepala SMP ROMLY TAMIM ) Ibu SITI WULANDARI  ,S.Pd ( Kepala SMP ISLAM LIL WATHON ) Ibu MIRZA DZIKRIE ,S.Ag ( Kepala SMP AL GHOZALI Surabaya ) Ibu DJAMIATUL ULFA ,S.Ag  ( Kepala SMP NASIONAL )  Serta Ibu MONIKA MARIA TJANTRI SP , M.Pd ( SMP KATOLIK PECINTA DAMAI )

Dalam kesempatan tersebut Ibu MONIKA MARIA TJANTRI SP , M.Pd  berbagi ilmu kepada Ibu - Ibu kepala SMP SWASTA SURABAYA  Utaara , Dimana Beliau mengajarkan

Belajar nyablon yang sederhana

Bahan

1. Tas dari kain blacu

2. Lem fox warna putih

3. Penggaris untuk elet elet

4. Kertas bungkus nasi

5. Printer

 

Cara membuatnya

1. Kertas bungkus bagian yg ada plastik ( mengkilap ) di olesi lem fox dengan rata dan halus.

2. Dijemur pada sinar matahari sampai warna lemnya tidak kelihatan

3. Sambilnya menyiapkan gambar di lapotp yg akan disablon

4. Diprint pada kertas yg ada lemnya

5. Hasil print diolesi lem fox lagi lalu ditempelkan pada tas.

6. Tunggu kering lalu di lepas kertasnya

Jangan lupa ngeprintnya dg tehnik mirror

Visi ke Depan: Keteladanan dan Kewirausahaan

Menurut Penulis yang juga Kepala Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah yang terletak Di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Sekaligus Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan MAHASISWA S2 RPL MANAJEMEN PENDIDIKAN UNESA KELAS E  Menyampaikan Aktivitas "nyablon" ini bukan tanpa tujuan jangka panjang. Sebagai pemimpin di sekolah swasta, inovasi adalah kunci. Dengan menguasai keterampilan ini, sang Kepala Sekolah berharap bisa menularkan semangat kewirausahaan (entrepreneurship) kepada para siswa.

 

"Kalau Kepala Sekolahnya saja mau kotor-kotoran kena tinta dan belajar hal baru, harapannya guru dan siswa juga termotivasi. Nantinya, ini bisa jadi bekal life skill bagi anak-anak di Surabaya Utara untuk mandiri," tambahnya.

Sebuah bukti kecil namun nyata, bahwa di tengah kesibukan memimpin gerbong pendidikan, semangat untuk terus belajar hal-hal sederhana tidak pernah padam

Penulis

BANU ATMOKO

Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Mahasiswa S2 RPL MANAJEMEN Pendidikan UNESA Kelas E

Email : 24010845144@mhs.unesa.ac.id 

NO HP 083857963098