Kamis, 07 November 2019

“ Sejukan Sekolah Tercinta Dengan Sholawat “





“ Sejukan Sekolah Tercinta Dengan Sholawat “
Sholawat di sepanjang perjalanan mencari Tuhan, bagaikan lampu penerangan yang dapat menjadi hidayah yang amat diperlukan. Barang siapa yang menghiasi hatinya dengan lampu sholawat, maka dia akan mampu melihat segala hakikat Tauhid berkat cahaya terang sholawat tersebut
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada hari Kamis 7/11/2019 pukul 15.00 Melaksanakan kegiatan Extra Istighosah  yang di pimpin oleh Ustad H. ACHMAD Umar , Kegiatan tersebut di ikuti seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya. Dalam kesempatan ini Ustad H. ACHMAD Umar Memimpin membaca Istighosah , Membaca YASIN , Pembacaan TAHLIL Dan  Pembacaan Sholawat. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H.  BANU ATMOKO , S.Pd  Hiasi Sekolahmu dengan Sholawat Nabi Insyah Allah Sekolah kita akan menjadi Sejuk dan damai Berkat syafaat dari Nabi Muhammad

Rabu, 06 November 2019

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS UNTUK PENGUATAN KARAKTER




































PENGELOLAAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS UNTUK PENGUATAN KARAKTER

Manusia dan alam ternyata dapat menjadi sahabat dan guru yang saling bersimbiosis serta mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang sangat mumpuni. Kita bisa belajar dari matahari, bulan , bintang,air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Sebagai contoh  mari kita amati matahari. Matahari  selalu terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat. Matahari menyimpan banyak energi bagi kehidupan manusia  namun Matahari juga begitu aksiomatik; teratur dan disiplin.    Namun sayang fenomena alam sebagai ilmu praktis ini belum diterapkan secara baik dalam iklim budaya dan karakter bangsa yang menjadi sorotan tajam masyarakat akhir-akhir ini. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidak produktif, dan  sebagainya.  Sehingga nilai-nilai yang tumbuh dalam berkehidupan berbangsa kita  menjadi timpang antara harapan dan kenyataan. Pendidikan merupakan upaya mendewasakan seseorang. Dalam proses pendidikan ini bukan hanya bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan. Namun, pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan serta perkembangan diri anak dalam wujud karakter yang baik. Pendidikan  yang baik itu seharusnya dapat mengantar peserta didiknya dapat berdiri sendiri (zelfstandig), tidak tergantung kepada orang lain (onafhankelijk), dan dapat mengatur  diri sendiri (vrijheid, zelfbeschikking) (Ki Hadjar Dewantara, 1977: 4 dalam M.Nur Wangid,(2009). Jadi pendidikan seharusnya  memperhatikan keseimbangan cipta, rasa, dan karsa bukan hanya transfer Knowledge saja tetapi sekaligus pendidikan merupakan transfer nilai atau transfer Value.  Pendidikan karakter dapat dilakukan secara terintegrasi  di dalam proses pembelajaran melalui pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung  di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.    Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Karakter menurut kamus dalam pusat bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,  tabiat, temperamen, watak”. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal  yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya). Generasi pendidikan abad 21 merupakan generasi  era milenial. Ciri-ciri generasi ini adalah mereka bersekolah dengan  waktu yang terbatas, mempunyai gaya  hidup Happyness , suka traveling , mandiri, fashionable, suka berkolaborasi, serta menguasai teknologi digital. Banyak fakta di lapangan yang mengindikasikan siswa zaman sekarang memiliki gaya belajar yang berbeda. Tidak sedikit dari mereka yang merasa boring sementara gurunya mengajar di kelas. Ujung-ujungnya mereka meminta izin keluar dan tak pernah kembali alias bolos dan mengunjungi dunia mereka yang menurutnya lebih menantang daripada kelas dan guru mereka yang membosankan. Untuk menyiapkan  kemampuan atau kompetensi peserta didik di era milenial  ini maka tanggung-jawab guru semakin bertambah berat. Guru di era abad milenial ini harus seanntiasa inovatif dan kreatif dalam mendesain  proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi diatas adalah melalui pembelajaran diluar kelas (Out Door). Pembelajaran di luar kelas atau out door merupakan cara mengajar guru dengan jalan membimbing siswa di lapangan atau pembelajaran yang menggunakan sumber belajar berupa alam sekitar dan bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri , kemudian mentransfer pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dimiliki, diterjemahkan dan dikembangkan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Pembelajaran out door merupakan proses mengasah aktivitas fisik dan social (kerja sama) serta kemampuan berkreasi. Pembelajaran Out door  juga metode  untuk   meningkatkan kapasitas belajar anak. Anak dapat belajar secara lebih mendalam melalui objek-objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas yang memiliki banyak keterbatasan. Lebih lanjut, belajar di luar kelas dapat menolong anak untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, pembelajaran di luar kelas lebih menantang bagi siswa dan menjembatani antara teori di dalam buku dan kenyataan yang ada di lapangan. Kualitas pembelajaran dalam situasi yang nyata akan memberikan peningkatan kapasitas pencapaian belajar melalui objek yang dipelajari serta dapat membangun ketrampilan sosial dan personal yang lebih baik. Pembelajaran out door dapat dilakukan kapan pun sesuai dengan rancangan program yang dibuat oleh guru. Pembelajaran out door dapat dilakukan waktu pembelajaran  normal,  sebelum  kegiatan  pembelajaran  di sekolah  atau  sesudahnya,  dan  saat-saat liburan sekolah. Berbagai lokasi dapat digunakan untuk pembelajaran outdoor antara lain Lingkungan di sekitar sekolah dan di luar sekolah. Lingkungan sekolah kaya akan sumber belajar yang dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Sedangkan Lingkungan sekitar di luar sekolah memperkaya kurikulum. Berbagai lingkungan yang dapat digunakan untuk sumber belajar antara lain persawahan, taman, kebun binatang, museum, kerja proyek, dsb. Pembelajaran di luar kelas  dapat menggunakan  tiga pendekatan pembelajaran yaitu : (1) Studi lapangan atau kunjungan lapangan; (2) Pendidikan menjelajah lingkungan;(3)Sekolah proyek komunitas.
Dalam rangka Penguatan  karakter SMP PGRI 6 Surabaya , Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 7/11/2019  Melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas  dimulai   dari awal kegiatan yaitu Sholat Dhuha , Sholat  Hajat bersama  , Pembacaan  Istighosah bersama , Pembacaan Yasin, Selanjutnya seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Mulai kelas 7 sampai kelas 9 serta SDS “ AL-IKHLAS Surabaya makan bersama dengan bekal yang mereka bawak dari rumah, sebelum memulai makan bersama Bapak Ustad ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H.I Memimpin doa pada pagi hari ini , tidak hanya siswa saja yang makan bersama , seluruh siswa / siswi  SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya tetapi juga bapak / ibu dewan guru juga makan bersama- sama dengan seluruh siswa /siswi . Selesai makan bersama seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya langsung membersihkan lapangan yang di pakai untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas tersebut, Selesai semua sudah bersih , seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya mengambil alat drumband  , disamping ada Yang drumband tersebut , seluruh siswa / siswi Kelas 9 Mengikuti SIMULASI UNBK Mapel IPA , Sedangkan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya kelas 1.2 Dan 5 Sedang ada kegiatan Suntikan dari PUSKESMAS Wonokusumo Kecamatan Semampir , Adapun suntikan dilaksanakan di  Ruang UKS Di damping oleh Ibu YUNI ISMARYATI , S.Pd dan Ibu SUGIARTI , S.Pd. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , bahwa kegiatan pagi hari ini adalah  PENGELOLAAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS UNTUK PENGUATAN KARAKTER, Dimana kegiatan tersebut  dalam rangka Memperingati HARI ANAK INTERNASIONAL  Untuk Mengembangkan Sekolah Ramah Anak ( SRA )


“ Melalui Pramuka Ajarkan Skill Membuat Pionering Jemuran”





































“ Melalui Pramuka Ajarkan Skill Membuat Pionering Jemuran”

Pionering (Pioneering dalam bahasa Inggris) adalah salah satu teknik pramuka dalam penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek, Seperti bangunan kreatif, Tandu, Mendara Kaki tiga, menara kaki empat, dan alat-alat lain nya,Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Bedanya Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya Memberi informasi, ilmu baru, dan mengasah keterampilan peserta dalam membuat sebuah model suatu objek sederhana yang nantinya dapat diaplikasikan dikehidupan pada saat dan sesudah kegiatan kepramukaan Selain dari kegiatan ikat mengikat ternyata dibalik itu semua terdapat manfaat yang sangat berguna untuk kita, berikut manfaat dari belajar Pionering 1. Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar Teman Pramuka. 2. Dapat diterapkan pada saat saat-saat genting maupun P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). 3. Memproyeksi pemikiran peserta dalam merancang suatu objek sebenarnya (bukan model) Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang mempelajari tentang pembuatan model suatu objekdengan menggunakna peralatan tongkat, tali, maupun stik ( tongkat ukuran pendek). Model model yang dibuat dalam pionering yang sederhana misalnya adalah berupa bentuk jemuran, jembatan, menara pandang, gapura, dll.
Dalam menyiapkan Pramuka yang handal  , Tim inti SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  2 Tim Inti Regu Pramuka SMP PGRI 6 Surabaya dan 2 Tim Inti Regu Pramuka SDS “ AL-IKHLAS Surabaya pada hari Rabu 6/11/2019 Pukul 15.00 berkumpul di lapangan  Untuk melaksanakan kegiatan latihan tambahan pramuka , dalam kesempatan tersebut latihan tambahan pramuka yang lagi di ajarkan adalah Skill kepramukaan , Seluruh Regu inti membuat  Pionering Jemuran , yang kemarin sore sudah di ajarkan oleh Pelatih Pramuka Kak Syahrul S.Pd  , dalam kesempatan ini seluruh siswa /siswi Regu inti sudah membawa tongkat , membawa tali dari rumah mereka masing- masing, Dalam kesempatan tersebut Latihan Skill pramuka sore hari ini di damping oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd, Sebelum memulai kegiatan tersebut , Bapak Kepala Sekolah kelahiran APRIL 1984 Tersebut sebelum memulai kegiatan  membuat pioneering jemuran  Mengajak seluruh Tim Regu Inti untuk berdoa agar Latihan Sore hari ini berjalan lancar tanpa hambatan, Selesai doa , Regu inti baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS “ AL-IKHLAS Surabaya langsung berpencar bersama regunya membuat Pionering Jemuran tersebut , sambil bergurau mereka tetap semangat dalam membuat pioneering jemuran tersebut, Apalagi di damping oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang sangat kreatif dan inovatif, Tak terasa sudah pukul 17.00 Seluruh hasil jemuran pioneering telah selesai dan di pajang di lapangan , agar teman – teman mereka besok maupun Adik kelas mereka bisa mencontoh membuat tersebut. Menurut Kepapala SMP PGRI 6 Surabaya bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah mengajarkan Skill Kepada Seluruh Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk selalu bekerja sama , dari membuat jemuran tersebut Nampak kerjasama yang sangat luar biasa dari masing – masing regu Dan diharapkan dari membuat Pionering tersebut dapat di gunakan di rumah masing atau di gunakan saat kemah nanti, Selesai mengumpulkan Pionering Jemuran tersebut seluruh siswa kumpul di lapangan untuk doa , agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat serta semoga selamat kembali ke rumah berkumpul bersama keluarga.