“
Jadikan Sekolah Bermutu Dan Bermartabat Dengan
Program Sekolah Yang Unggul”
Program
kerja adalah rancangan dasar tentang satu pekerjaan, mengenai panduan
pelaksanaan, tenggang waktu, pembagian tugas tanggung jawab, fasilitas
prasarana dan semua perihal penting mencakup semua unsur untuk keberhasilan
program. Program kerja ini memiliki sifat menyeluruh, merangkum semua manfaat
dari satu lembaga.Program kerja juga dapat diartikan sebagai suatu rencana
kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang
dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program
kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas
roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan
cita-cita organisasi (H.M. Daryanto. 2005.
91).Sementara yang dimaksudkan dengan program kerja sekolah adalah
apa-apa yang akan dilaksanakan oleh sekolah (Piet A. Sahertian.1994. 46).
Program kerja dalam dunia pendidikan, dalam hal ini sekolah, lebih dikenal
dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang di dalamnya memuat kegiatan-kegiatan
sekolah secara sistematis dan terarah untuk rentang waktu yang telah
ditentukan. Penyusunan program pada setiap lembaga atau instansi pendidikan di
Indonesia, dilandasi beberapa acuan, diantaranya Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Pada
Permendiknas dikatakan bahwa Sekolah/Madrasah harus membuat rencana kerja
jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Sementara dalam pelaksanaan
rencana kerjanya, Sekolah/Madrasah harus membuat dan memiliki pedoman yang
mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak
yang terkait ( PERMENDIKNAS RI No. 19 Thn 2007). Sementara dalam mengembangkan
aspek-aspek pendidikan yang disusun dalam rencana kerja sekolah (RKS),
merupakan bentuk tindakan nyata dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimana
mengatasi kesenjangan antara fakta yang ada di sekolah dan apa hasil yang
diharapkan akan dicapai.Rohiat dalam bukunya “Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan
Praktek” menjelaskan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
perencanaan program bagi sekolah, di antaranya; Pertama. Secara ideal, rencana
program sekolah (RPS) memiliki dua jenis, yaitu RPS jangka panjang (di atas
lima tahun) dan menengah (lima tahun) yang disebut dengan rencana strategis dan
RPS jangka pendek (satu tahun) disebut rencana operasional. Kedua. Prosedur
pembuatan rencana program sekolah (RPS) mengacu pada langkah-langkah yang
digunakan dalam pembuatan RPS, demikian juga dalam proses pembuatannya; dan
ketiga. Secara subtansi, isi perencanaan program yang dikembangkan dalam RPS
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing, tetapi mengacu
pada aspek-aspek standar nasional pendidikan (SNP) (Rohiat. 2010. 84). Setiap
tahunnya, seorang administrator sekolah dalam hal ini kepala sekolah, pada
permulaan tahun ajaran baru harus menyusun program kerja operasional. Dalam
buku Pedoman Administrasi dan Supervisi Pendidikan untuk sekolah, dipaparkan
beberapa rencana kerja operasional sekolah dalam bentuk bagan. Bagan tersebut
terdiri dua dimensi, yaitu; dimensi kegiatan dan dimensi waktu ( Piet A.
Sahertian.1994. 46). Program yang disusun secara operasional ini bermaksud agar
para administrator sekolah bekerja secara berencana serta memudahkan sistem
pengawasan dan penilaian tugas. Berkaitan dengan hal ini, dalam hubungannya
dengan perencanaan tahunan tersebut, administrator sekolah harus mengadakan
acara pembukaan tahun ajaran baru dan penutupan tahun ajaran. Sementara
keuntungan secara administratifnya, tanggung jawab guru dan administrator dapat
membawa mereka ke arah keberhasilan pada saat penutupan itu dan dapat membantu
mereka untuk mendapatkan pengalaman untuk tahun ajaran baru berikutnya. Adapun
nilai-nilai positif yang dapat dipetik dari kebiasaan tersebut ialah; Pertama.
Kepala sekolah sebagai administrator dapat mempersiapkan cara mengorganisir
kegiatan sekolah mulai pada permulaan tahun ajaran sampai tahun ajaran dengan
baik. Kedua. Penutupan akhir tahun ajaran dapat digunakan sebagai forum untuk
mendapatkan penilaian atau umpan balik (feedback) terhadap kekurangan, faktor
penghalang, ketidak efisien dan efektifnya tugas yang dikerjakan pada waktu
yang sudah berlalu. Ketiga. Dapat membentuk semangat corp (L’esprit de corp) di
antara staff dan sebagai motivasi untuk lebih bergairah dalam partisipasi di
sekolah(Piet A. Sahertian.1994. 47). Selanjutnya, dalam mengembangkan dan
menyusun rencana program sekolah (RPS) juga, harus melihat aspek sumber daya
manusia sekolah itu sendiri. Beberapa aspek SDM sekolah yang harus dikembangkan
harus terdiri dari aspek pengembangan intake sekolah (calon peserta didik),
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan tim pengembang sekolah. Dari sini,
pengembangan intake sekolah (calon peserta didik), dapat kita pahami sasaran
jangka pendek atau situasionalnya dan program yang dapat dikembangkannya antara
lain; penerimaan calon peserta didik baru, yang sasarannya adalah terwujudnya
rekruitmen atau penerimaan calon peserta didik baru. Dalam kerangka yang lebih
spesifiknya, sekolah dapat mengembangkan berbagai program yang dilaksanakan
seperti: menentukan kriteria calon peserta didik baru, menentukan persyaratan
masuk untuk peserta didik baru, kemudian menentukan prosedur atau mekanisme
penerimaan calon peserta didik baru, lalu melaksanakan penerimaan calon peserta
didik baru, dan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan penerimaan calon
peserta didik baru. Serta membuat laporan kepada pihak-pihak terkait.
Dalam
mewujudkan Sekolah yang berkualitas , Pada hari Sabtu 10/8/2019 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya
Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak
Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir mengadakan
Sosialisasi Program Kerja SMP PGRI 6
Surabaya Tahun Pelajaran 2019/2020 , Dalam hal ini yang di undang adalah Wali
Murid Kelas 7- Kelas 9 SMP PGRI 6
Surabaya Dimulai Pukul 06.30 , Sedangkan Wali Murid SDS “ AL-IKHLAS Surabaya
Kelas1- Kelas 6 Dimulai Pukul 09.30 , Dalam kesempatan tersebut yang
menyampaikan adalah bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko ,
S.Pd . Pertama – Tama Kepala Sekolah Kelahiran April Tersebut menyampaikan
Ucapan Selamat Datang Kepada Wali Murid SMP PGRI 6 Surabaya Kelas 7 Dan Kelas 1
, Selanjutnya beliau menyampaikan Program Kerja SMP PGRI 6 Surabaya Selama 1
Tahun ke depan , Jadi Mohon Bapak / Ibu Wali Murid untuk Selalu mendukung dan
mensuport kegiatan yang ada di SMP PGRI 6 Surabaya , karena baik dan tidaknya
Pendidikan di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya tersebut
tergantung dari peran serta wali murid sendiri. Dalam kesempatan tersebut Banu Atmoko , .S.Pd di acara Sosialisasi SMP
Menyerahkan 2 Lembar Sertifikat LDKS Kepada Orang Tua Anisa Dwi Ainun yasin Dan
Saiful Akbar Ini sebagai Tanda terimakasih penghargaan kepada Orang Tua / Wali
Murid yang sudah mempercayakan Putra / Putrinya untuk mengikuti Kegiatan LDKS
Di Sekolah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Serta Kepala
Sekolah Kelahiran April tersebut menyampaikan dan menantang Orang / Tua Wali
Murid Bahwasannya OKTOBER 2019 Akan Ada Lomba KEJURDA Drumband Berani dan
Siapkah Putra / Putri Bapak / Ibu Untuk Ikut Lomba tersebut??? Seluruh Wali
Murid menjawab SIAP Dan akan Suport Sekolah.