Sabtu, 13 Februari 2021

“ Menyiapkan Mental Orang Tua Selama Masa BDR Untuk Tetap Terus Berprestasi Dan Berkarya Di masa Pandemi

 





















“ Menyiapkan Mental Orang Tua Selama Masa BDR

Untuk Tetap Terus Berprestasi Dan Berkarya Di masa Pandemi

Hari Ke - 396

 

Sejak Maret 2020, sebagian besar siswa di Indonesia mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) atau belajar dari rumah (BDR) karena pandemi Covid-19. Meski di rumah, bukan berarti siswa libur. Tetapi siswa tetap belajar dari rumah dengan berbagai metode sesuai kebijakan tiap sekolah. Namun bagi peserta didik PAUD dan SD, siswa harus didampingi oleh orang tuanya. Tentu agar materi pelajaran dari guru bisa sampai pada siswanya. Pada dasarnya, BDR ini sesuai dengan Trilogi pendidikan-nya Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan itu bersumber pada tempat yakni, rumah, sekolah, dan lingkungan. Mengacu pada hal tersebut berarti memang sudah seharusnya orang tua ikut andil dalam proses pendidikan anak. Namun, pada kenyataannya, orang tua lebih menyerahkan pendidikan ke sekolah. Padahal, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Keikutsertaan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan siswa di sekolah lebih dibutuhkan secara real dan aplikatif. berikut peran yang dapat dilakukan orang tua untuk mendukung pendidikan di masa pandemi, yaitu: 1. Menyiapkan fasilitas Orang tua diharapkan mampu menyiapkan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran yang memadai. Fasilitas tersebut akan mendukung kegiatan BDR secara efektif, maka anak akan merasa percaya diri. 2. Anak belajar dengan aman Orang tua harus bisa memastikan anak belajar daring dengan aman. Tentu karena kesehatan anak menjadi yang utama. Orang tua menjadi pengontrol saat anak melakukan BDR, yakni membantu aktivitas anak untuk menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan BDR berlangsung. Hal ini diharapkan anak akan merasa nyaman dan aman. 3. Pro aktif menghubungi guru Guru dan orang tua harus bekerja sama memfasilitasi pembelajaran yang dilakukan. Orang tua harus proaktif untuk mencari informasi atau mencari tambahan informasi terkait pembelajaran. Orang tua harus sesering mungkin berbagi atau bertanya tentang perkembangan anak saat mengikuti BDR. Salah satunya, orang tua harus membagi waktu antara pekerjaan dan kegiatan belajar anak. Tak hanya itu saja, pola komunikasi yang santun harus dijaga agar komunikasi dengan guru tetap terjalin dengan baik. 4. Tidak menambah beban pembelajaran Pada kondisi seperti ini, orang tua tidak menambah beban dengan menuntut hasil yang maksimal pada anaknya. Target kurikulum di masa pandemi bukan satu-satunya tujuan, melainkan anak diharapkan dapat melakukan pembelajaran yang bermakna berkaitan dengan kecakapan hidup. Anak- anak tetap mampu mengambil makna dari pembelajaran yang bermanfaat di kehidupan sehari- harinya dalam melakukan aktivitas. Selain hal-hal tersebut di atas, orang tua juga berperan untuk mendampingi anak agar tetap senang dan nyaman mengikuti BDR. Sebab, banyak anak yang ingin kembali sekolah dan merasa bosan dengan pelaksanaan BDR. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa orang tua yang merasa kewalahan menemani anak belajar. Orang tua mulai kurang aktif mendampingi anak belajar, dan mudah emosi saat mendampingi anak belajar. Namun semestinya, orang tua harus menjadi tempat yang nyaman untuk anak. Keterlibatan orang tua untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bisa dengan membuat jadwal aktivitas anak. Anak-anak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang sudah disepakati antara orang tua dan anak.

Pandemi COVID – 19 Yang hampir berjalan 12 Bulan Dinas Pendidikan Kota Surabaya bersama Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI)  mempersembahkan program acara Pojok Pendidikan Keluarga (Parents Talk) di SBO TV Pada Hari Sabtu 13/2/2021 Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir dan Penulis  menyaksikan bersama dengan seluruh guru, tenaga pendidik, komite sekolah dan orang tua/wali murid. Dalam kesempatan tersebut yang menjadi pembicara kegitan tersebut adalah FATCHUL  MUNIR ,S.Psi,M.PSDM Beliau dari HIMPSI JAWA TIMUR, Didampingi HOST Dari SBO Yaitu CITA HELMY.

Dalam kesempatan tersebut FATCHUL  MUNIR ,S.Psi,M.PSDM menyampaikan bahwa Pendidikan  tersebut bukan hanya tanggung jawab seorang Guru , Apalagi Di masa PANDEMI COVID Yang Sudah hampir berjalan 1 Tahun Ini , Menurut FATCHUL  MUNIR ,S.Psi,M.PSDM  Bahwasannya Pendidikan itu tidak hanya tanggung Jawab dari ibu saja , Tetapi harus ada kerja sama antara Ayah Dan Ibu karena di masa pandemic ini perhatian kedua orang tua sangat penting dalam menggapai impian prestasi , Sehingga Walaupun di masa Pandemi ini  harapannya siswa tetap terus berprestasi dan Guru tetap berkarya memberikan stimulus ( rangsangan ) kepada peserta didik agar mampu terus berprestasi dan berkarya di Masa PANDEMI COVID – 19 Kata Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU ATMOKO,S.Pd”

Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd semoga Bapak Ibu Guru dan Keluarga Serta Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya  dapat menjaga Kesehatan dan  Bisa Menjalankan 5M Tersebut Agar Kita Keluarga Kita Di Berikan Kesehatan Serta Di jauhkan Dari COVID – 19 yang melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insyah Allah Urusan dunia akan mengikutimu, Kata  BANU ATMOKO ,S.Pd

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

Jumat, 12 Februari 2021

“ JADIKAN GENERASI EMAS CERDAS DAN UNGGUL DENGAN SENTUHAN MULTIPLE INTELGENCES

 



































“ JADIKAN GENERASI EMAS CERDAS DAN UNGGUL

DENGAN SENTUHAN MULTIPLE INTELGENCES

Hari Ke-  395

Semua Anak itu Cerdas Menurut Konsep Multiple Intelligence - Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang cerdas. Tidak ada orang tua yang tidak ingin anaknya cerdas. Kabar baiknya, semua anak itu cerdas. Anak-anak itu memiliki kemampuan kecerdasannya masing-masing. Teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner memandang bahwa semua anak itu cerdas dan kecerdasan itu bersifat majemuk. ada zaman dahulu, anak cerdas selalu diidentikkan dengan anak yang pandai berhitung dan pandai berbicara. Atau kecerdasan hanya dilihat dari peringkat ranking di kelas. Bahkan kecerdasan hanya dilihat dari angka-angka hasil tes IQ.Menurut Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, kecerdasan seseorang tidak hanya dilihat dari angka-angka atau hasil tes standar. Kecerdasan bersumber dari kebiasaan, yaitu perilaku yang cenderung diulang-ulang. Ada dua batasan kebiasaan yang berkaitan dengan kecerdasan ini, yaitu : 1. Kebiasaan individu menciptakan produk baru yang memiliki nilai budaya (kreativitas). 2. Kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya sendiri (problem solving). Artinya, jika anak anda berhasil membuat suatu karya, meski sangat sederhana, maka cukup bagi anda untuk menyebutnya anak cerdas. Ketika anak anda berhasil tampil dengan kemampuannya seperti menari, menyanyi, bermain drama dan lain-lain, cukup bagi anda untuk menyebutnya anak cerdas. Saat anak anda berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri mulai dari mengikat tali sepatu sampai mampu menyelesaikan masalah-masalah psikologis, maka sebut dia sebagai anak cerdas.Dengan begitu, orang tua lebih menghargai setiap kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua akan percaya bahwa semua anak itu cerdas. Pada tahun 1983, Howard Gardner menulis buku Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligences. Howard Gardner adalah seorang profesor psikologi di Harvard Graduate School of Education. Menurut Gardner, kecerdasan bukanlah kemampuan tunggal melainkan beberapa kemampuan intelektual yang relatif tak terkait satu sama lain. Kecerdasan itu bersifat majemuk. Inilah yang kemudian dikenal sebagai konsep multiple intelligences.

Pada masa Pandemi COVID – 19  Yang sudah hampir berjalan hampir 1 Tahun kecerdasan anak didik kita dan kecerdasan kita sebagai Sebagai seorang pendidik dalam menjadikan Generasi Emas Yang Unggul dan berkarakter , Makanya Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Pada  Hari Jum’at 12/2/2021  Mengikuti kegiatan WEBINAR  Dengan JUDUL SEMUA ANAK CERDAS Dengan MULTIPLE INTELGENCES  Dengan Pemateri Bapak Ustad  MUNIF CHATIB Dan Moderator  Bekti Prastyani dari  next edu Melalui https://youtu.be/fiPZuFZjV3I

Alhamdulilah Materi Ilmu Yang diberikan Ustad MUNIF CHATIB Sangat Luar biasa , Harapan Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984  Berharap agar  dimasa Pandemi COVID Ini bisa Mengasah Bakat Minat Dari Peserta Didik baik SMP PGRI 6 Surabaya Maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya , Makanya di masa Pandemi COVID – 19 Ini tidak hanya siswa baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya menerima materi pelajaran ilmu pengetahuan saja , tetapi juga di ajak Olah Raga seperti PERISAI DIRI , Panahan Dan Tidak hanya Itu saja Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya setiap Jum’at di ajak untuk Kegiatan NABUNG AKHERAT Yaitu Berbagi Nasi BUNGKUS Ke KAUM Dhuafa Sekitar Sekolah Di Akhir Acara PANITIA Dari next edu   Memberikan  Daftar Hadir  Melalui LINK http://bit.ly/e-sertifikat12feb Di Kesempatan Tersebut Penulis Menyampaikan Banyak Terimakasih Kepada next edu  Dan MUNIF CHATIB  yang Telah Berbagi Ilmu Tentang SEMUA ANAK CERDAS Dengan MULTIPLE INTELGENCES . Semoga Ilmu yang di sampaikan oleh Bapak Ustad MUNIF CHATIB Tadi pagi bisa lebih memotivasi Guru – Guru baik SMP PGRI 6 Surabaya Maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya untuk terus  berbenah mengantarkan Siswa / Siswi baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya menjadi Generasi Emas Yang Unggul dan Bermartabat

Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd semoga Bapak Ibu Guru dan Keluarga Serta Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya  dapat menjaga Kesehatan dan  Bisa Menjalankan 5M Tersebut Agar Kita Keluarga Kita Di Berikan Kesehatan Serta Di jauhkan Dari COVID – 19 yang melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insyah Allah Urusan dunia akan mengikutimu, Kata  BANU ATMOKO ,S.Pd

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat