“ AJAK ANAK – ANAK KITA UNTUK SELALU
CINTA AL- QUR’AN UNTUK MASA DEPAN BELIAU
MENJADI GENERASI EMAS UNGGUL DAN QUR’ANI
Hari Ke – 466
“Sesungguhnya
di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah
kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang
ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah
untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum,
atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa
hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”. Dari hadist
ini dapat kita lihat bahwa semua usaha, perbuatan maupun hasil pencapaian jerih
payah manusia tidak dapat dibawa mati.Tidak ada manfaat apapun bagi si mayit kecuali
tiga hal yang disebutkan diatas, dengan demikian ia segera meyakini bahwa dunia
dan segala isinya ini hanyalah sementara.Hanya amalan yang disyari'atkan Allah
lah yang dapat memberikan manfaat kepada mayit setelah kematiannya, tentu saja
amalan baik itu ibadah-ibadah maupun ketaatan itu adalah amalan dirinya sendiri
semasa hidup di dunia dan bukan amalan orang lain.Mengingat tujuan penciptaaan
manusia di atas bumi ini adalah agar mereka beribadah, mengabdi, dan menyembah
hanya kepada Allah. Sebagaimana firmanNya: “Aku tidaklah menciptakan jin dan
manusia kecuali hanya untuk menyembahKu”.(QS. Adz–Dzuriyat : 56).Sehingga
semasa hidupnya manusia bisa melakukan amalan-amalan yang menjadikan pahalanya
terus mengalir setelah kematiannya, begitupun bagi orang-orang yang masih hidup
juga dapat memberikan manfaat kepada mayit dengan amalan-amalannya yang ia
kerjakan setelah kepergian si mayit.Adapun amalan-amalan tersebut diantaranya
adalah: 1. Sedekah jariyah. Sedekah jariyah yang dimaksud adalah harta sedekah
yang terus menerus berlangsung kemanfaatannya. Seperti membangun masjid, selama
masjid tersebut masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin, maka pahalanya akan
selalu mengalir kepada orang yang bersedekah tersebut. Begitu juga wakaf
alquran dan buku-buku keilmuan dan yang semisalnya, sumur atau sungai (air)
yang dialirkannya untuk umum dan lainnya. 2. Ilmu yang bermanfaat.Ilmu
bermanfaat yang dimaksud disini adalah ilmu yang diajarkan kepada manusia,
selama ilmu yang memberikan kemanfaatan tersebut tersebar, maka pahala akan
selalu mengalir pada orang yang mengajarkan. Dan hal tersebut hendaknya
mendorong kita untuk selalu mengajarkan hal yang bermanfaat dimanapun kita
berada, terutama ilmu agama, Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam
bersabda:“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).3. Anak
yang sholehOrang tua sangat membutuhkan anak yang sholeh, taat kepada Allah,
karena semua ketaatan yang dilakukan oleh seorang anak akan memberikan pahala
kepada orang tuanya insya Allah. Ibnu Malak berkata:“Sampai dikatakan: seorang
ayah mendapatkan pahala dari setiap amalan anaknya yang sholeh, baik dia
mendoakan ayahnya atau tidak, hal ini sama seperti seseorang menanam pohon yang
berbuah, maka si penanam akan mendapatkan pahala setiap kali ada yang memakan
buah tersebut, baik orang yang memakan buah tersebut mendoakan si penanam atau
tidak”. (Syarhul mashabih karya Ibnu Malak : 1/193).Sebuah hadist lain,
diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik yang kamu makan adalah
yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu, dan sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk
usaha kamu”. (HR. Turmudzi, Nasai, dan Ibnu Majah) Hadist ini juga
menggambarkan anak sholeh yang
senantiasa berdzikir dan selalu menjaga hubungan baik kepada kepada Allah. Dan
ia pun tidak lupa memanjatkan do’a untuk kedua orang tuanya setelah mereka
tiada.
Di
kondisi saat ini orang tua begitu bangganya bila putra / Putrinya Mendapatkan
Nilai Mata Pelajaran Bagus , Bahkan
orang tua bangga ketika Anak nya
menerima PIALA Atau Penghargaan , Tetapi kebanyakan Orang tua tidak bahwa
dibalik kesuksesan itu adalah Agama dan AL- QUR’AN . Selama Ini Penulis bangga
bila siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir , Tetapi setelah melihat dan mendengarkan Indonesia Mengaji Pada Hari SABTU 24/4/2021 Yang diadakan oleh WAFA INDONESIA Melalui Link : https://zoom.us/j/97447208917
Meeting
ID: 974 4720 8917
Dimana
di Indonesia Mengaji tersebut menghadirkan Sosok Najah Hudia Hafifurrohman
Alumni Hafidz Indonesia Tahun 2019 yang
sangat luar biasa dengan kondisi yang beliau miliki tapi Alhamdulilah Najah
Hudia Hafifurrohman Menjadi anak yang luar biasa mampu menghafal Al qur’an 30
juz lengkap dengan terjemahan, Bagi Ibunda Najah Hudia Hafifurrohman sejak
kecil Ananda Najah Hudia Hafifurrohman selalu di ajarkan dan di bekali AL-
QUR’AN , Dalam kesempatan ini Penulis yang ikut menyaksikan melalui Link : https://zoom.us/j/97447208917
Meeting
ID: 974 4720 8917 , Sempat meneteskan Air mata , Betapa Bangganya orang tua
yang memiliki Sosok Putra seperti Najah Hudia Hafifurrohman yang Kondisi
seperti itu Tapi Luar Biasa Membaca Al qur’an sangat Luar Biasa. Dalam
Kesempatan Ini Penulis Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 merasa Malu dengan kondisi yang sempurna
tapi masih kalah jauh dengan Najah Hudia Hafifurrohman , Maka dari itu Penulis
yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Dan Sekretaris Yayasan Pendidikan
AL-IKHLAS Semampir untuk mengajarkan dan
membentengi Anak didik kita dan kita dengan AL- QUR’AN Karena dengan AL- QUR’AN Hati kita akan
merasa nyaman tentram dan aman , Maka dari Itu Alhamdulilah Guru – Guru SMP
PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya sudah mulai berbenah dan belajar AL-
QUR’AN Melalui Metode WAFA ( Melalui Metode Otak Kanan ) Semoga SMP PGRI 6
Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Mampu mendidik dan menjadikan Generasi Emas
Unggul dan berjiwa qur’ani yang kelak semoga dari mereka Akan Mendoakan Orang
Tua Dan Guru – Guru Mereka Karena Anak Yang Sholeh yang di dapat dari Ilmu AL-
QUR’AN Di Sekolah.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat