Sabtu, 12 Januari 2019

“ Tumbuhkan Kerjasama Melalui Out Bound “








“ Tumbuhkan Kerjasama Melalui Out Bound “
Outbound merupakan inovatif yang ditemukan oleh cendikiawan berkebangsaan Jerman yang bernama Dr. Kurt Hant. Beliau lahir di Jerman pada tanggal 5 Juni 1886. Ilmu dan ide terapan pendidikan inovatif outbound Kurt Hant bertahan dan berkembang sampai saat ini. Sekarang semua kegiatan outbound di sesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan yang di target Outbound adalah suatu bentuk dari pembelajaran segala ilmu terapan yang disulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk permainan yang efektif, yang menggabungkan antara intelegensia, fisik dan mental.
Dalam Meningkatkan  Konsentrasi Belajar, Serta Menumbuhkan Kraetivitas serta Kerjasama  Peserta Didik SMP  PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Sabtu 12/1/2019  Sebanyak 166 Siswa SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya mengikuti  Kegiatan Out Bound , Permainan – Permainan Out Bound yang Di sajikan oleh Para Trainer – Trainer sangat  banyak sekali diantaranya bermain Bola dengan Kaki, bermain bola dimasukan ke tempat air di jalankan tiap kelompok , Karet Dijalankan Melalui Sedotan, Dalam kegiatan tersebut tidak hanya di ikuti oleh seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya , Tetapi bapak / Ibu Dewan Guru juga Ikut bermain Out  Bound jadi satu dengan seluruh Peserta Didik SMP PGRI 6 Surabaya , Dalam Kesempatan tersebut Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya menjadi Ketua Kelompok dalam Kegiatan Out Bound Tersebut. Di Kegiatan Out Bound tersebut Dimenangkan Oleh Kelompok Durian yang Di Pimpin Oleh Ibu MEI RATNA SUSANTI , S.Si. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah  menjalin kebersamaan , Menjalin Team Work antara Guru dan Siswa, Kepala Sekolah Kelahiran April 1984 Tersebut sangat bangga dengan para Siswa dan Gurunya dimana mereka bisa akrab , guyub tidak ada kecanggungan antara Siswa dan Guru , Kegiatan Out Bound terakhir  Baik Siswa SMP PGRI 6 Surabaya Maupun SDS “ AL-IKHLAS Serta Bapak / Ibu Dewan Guru ikut Flaying Fox



Rabu, 09 Januari 2019

“ Tumbuhkan Budaya Karakter Sedini Mungkin “
















“ Tumbuhkan Budaya Karakter Sedini Mungkin “

Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk dilakukan oleh sekolah dan stakeholders-nya untuk menjadi pijakan dalam penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik (insan kamil). Tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar dan memiliki tujuan hidup. Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri.Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling (penguatan emosi) tentang moral, dan moral action atau perbuatan bermoral.Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat dalam sistem pendidikan tersebut sekaligus dapat memahami, merasakan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebajikan (moral).
Dimensi-dimensi yang termasuk dalam moral knowing yang akan mengisi ranah kognitif adalah kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan tentang nilai-nilai moral (knowing moralvalues), penentuan sudut pandang (perspective taking), logika moral (moral reasoning), keberanian mengambil sikap (decision making), dan pengenalan diri (self knowledge). Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri (conscience), percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty), cinta kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control), kerendahan hati (humility).Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu kompetensi (competence), keinginan (will), dan kebiasaan (habit). Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional Kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin bahwa manusia yang telah terbiasa tersebut secara sadar menghargai pentingnya nilai karakter (valuing). Karena mungkin saja perbuatannya tersebut dilandasi oleh rasa takut untuk berbuat salah, bukan karena tingginya penghargaan akan nilai itu. Misalnya ketika seseorang berbuat jujur hal itu dilakukan karena dinilai oleh orang lain, bukan karena keinginannya yang tulus untuk mengharagi nilai kejujuran itu sendiri. Oleh karena itu dalam pendidikan karakter diperlukan juga aspek perasaan (domain affection atau emosi). Komponen ini dalam pendidikan karakter disebut dengan “desiring the good” atau keinginan untuk berbuat kebaikan. Pendidikan karakter yang baik dengan demikian harus melibatkan bukan saja aspek “knowing the good” (moral knowing), tetapi juga “desiring the good” atau “loving the good” (moral feeling), dan “acting the good” (moral action). Tanpa itu semua manusia akan sama seperti robot yang terindoktrinasi oleh sesuatu paham
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan  Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 10/1/2019  Mempunyai kegiatan berbeda dari tahun lalu dalam rangka Pengembangan  Pendidikan Karakter , Dimana Kegiatan yang dilakukan pada Pagi  hari ini sebelum memulai pelajaran seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya berkumpul ke lapangan untuk melaksanakan Sholat Dhuha Dan Sholat Hajat Serta Melaksanakan Istighosah dan Pembacaan Yasin ,  Dalam Kesempatan tersebut yang memimpin adalah Bapak Achmad Syaifuddin , S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti , Sebelum memulai Sholat dan Pembacaan Istighosah  dan yasin tersebut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd mengungkapkan bahwa Tujuan dari kegiatan Sholat Hajat dan Sholat Dhuha Ini adalah Agar Negeri Ini Aman , Nyaman , Tentram , Pelaksanaan UNBK , USBN Lancar , Siswa / siswi  smp pgri 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Dapat Nilai Baik Masuk SMA/SMK Negeri Dan SMP Negeri , Serta Hajat Yang Terakhir yaitu PPDB SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya dapat Siswa / siswi Banyak , Berkah dan barokah Selamanya.

Selasa, 08 Januari 2019

“ Matematika Bukan Momok “











“ Matematika Bukan Momok “
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang, dan perubahan-perubahan yang pada suatu bilangan. Matematika berasal dari bahasa Yunani Mathematikos yang artinya ilmu pasti. Dalam bahasa belandamatematika di sebut sebagai Wiskunde yang artinya ilmu tentang belajar. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan
Matematika Adalah Pelajaran momok  yang kebanyakan di takuti oleh seluruh siswa / siswi , Dimana Dalam mengatasi hal tersebut SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III  No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Selasa 8/1/2019 Datang ke Kantor Kecamatan Kenjeran untuk mengikuti Program yang di canangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya , Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya sebanyak 24 Siswa Kelas 9 Dengan semangat dan keyakinan yang sangat tinggi mereka datang ke Kantor Kecamatan Kenjeran untuk memperdalam matematika , Dalam kesempatan tersebut yang menjadi tutor dalam Rumah Matematika adalah Bapak Surya , S.Pd Dari SMP Negeri 44 Surabaya  . Sebelum memulai materi Pak Surya mengajak seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk giat dan tekun belajar , serta banyak melakukan latihan soal – soal untuk UNBK , Beliau menyampaikan jangan minder  jadi siswa swasta , tetap Semangat dan Optimis , agar pada saat UNBK Nanti bisa meraih nilai terbaik , Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya sangat antusias dalam mengikuti pelajaran matematika tersebut , Apalagi Kata Safinatun Najjah Guru nya Care Dan Ganteng dimana waktu 2 jam untuk pembahasan soal tersebut  sangat singkat , Dalam Kesempatan tersebut Peserta Didik SMP PGRI 6 Surabaya didampingi oleh Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang selalu setia menemani seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya , Menurut Banu Atmoko , S.Pd di harapkan seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya kelas 9 Dapat Nilai UNBK Terbaik Khususnya Mata Pelajaran Matematika , serta beliau mengajak seluruh siswa untuk tidak menakuti mata pelajaran, serta mengajak untuk selalu banyak berlatih soal – soal