Sabtu, 21 November 2020

“ Tumbuh dan Kembangkan Jiwa WIRA USAHA Di MASA PANDEMI COVID – 19 Melalui Pelatihan Kewirausahaan “

 


“ Tumbuh dan Kembangkan Jiwa WIRA USAHA

Di MASA PANDEMI COVID – 19   Melalui Pelatihan Kewirausahaan “

Hari Ke 312

 

Wirausaha adalah kunci merubah dunia. Pernah dengar kalimat ini? Saya pertama kali mendengar kalimat ini saat mengikuti kelas online wirausaha bersama Dr. Indra C. Uno.Apa itu wirausaha? Wirausaha bisa diartikan sebagai pelatihan dan pendampingan usaha, membuka usaha dan mendatangkan penghasilan, terhindar dari ancaman pengangguran, juga mencipatakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri.Menjadi wirausaha berarti kita telah berkontribusi menurunkan angka pengangguran. Karena selain menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri kita juga menciptakan lapangan kerja untuk orang lain, dan untuk banyak orang.Akibat pandemi saat ini pengangguran di Indonesia diprediksi meningkat 3,5juta orang, 70% pendapatan rumah tangga masyarakat menurun. Selain supir dan ojek, beberapa pedagang lain merupakan profesi yang mengalami penurunan pendapatan selama pandemi.Dan sektor-sektor ekonomi lain yang berpotensi lesu antara lain tour & travel, aviation, otomotif, real estate, oil & gas, juga pendidikan. Sedangkan sektor ekonomi yang berpotensi naik atau berkembang antara lain kesehatan, food processing, agriculture, e-commerce, teknologi informasi dan komunikasi.Produk makanan dan kesehatan di masa pandemi ini meningkat tajam, dan usaha kulinerlah yang paling mendominasi. Mengingat makanan merupakan kebutuhan yang memang harus dipenuhi, jadi banyak orang yang mencari makanan baik itu ke restoran ataupun ke tempat penjual aneka kuliner.Peluang seperti ini harus kita tangkap. Jangan pernah merasa takut dengan batasan yang menghambat untuk berwirausaha, karena tanpa mencoba maka bagaimana kita tau kita akan berhasil atau tidak. Hanya orang-orang sukses yang tidak takut gagal karena mereka mau berusaha dan mencoba, belajar dari kegagalan akan memperkaya pengalaman. cara mengembangkan wirausaha di tengah pandemi: Usaha Bisa Dimulai dari Hobi/PassionPunya hobi menjahit, memasak, dan hobi kreatif lainnya bisa di eksplore menjadi bisnis. Misal senang menjahit bisa di eksplore menjadi usaha di bidang fashion, hobi memasak bisa di eksplore menjadi usaha di bidang kuliner, dll. Jadi hobi yang selama ini yang hasilnya hanya untuk dipakai dan dinikmati sendiri bisa dijual yang kemudian dipakai dan dinikmati orang lain.Memanfaatkan Teknologi DigitalWirausaha saat ini harus mengkombinasikan antara teknologi online dan offline. Banyak orang menganggap teknologi itu susah dan biayanya mahal. Padahal teknologi jadi komponen penting dalam mengembangkan wirausaha. Justru dengan teknologi yang semakin canggih kita harus terbiasa berteman dengan teknologi agar bisnis dapat cepat berkembang. Karena melalui teknologi digital jangkauan pemasaran kita semakin luas.Memanfaatkan teknologi digital bisa dimulai dari perangkat yang kita miliki misal handphone, pelajari fitur-fitur yang ada di handphone. Kemudian manfaatkan juga sosial media yang kita miliki untuk melakukan pemasaran.Bergaul dengan Sesama Wirausaha Lain Di tengah pandemi saat ini abaikan ketakutan akan bersaing dengan pelaku bisnis lain. Justru selaku sesama pelaku usaha seharusnya saling dukung dan menguatkan agar ekonomi kita semakin tumbuh. Misalnya dengan membuat group atau komunitas sesama pelaku usaha dan membantu saling memasarkan atau menjadi reseller wirausaha lain, juga nggak ada salahnya saling berkolaborasi.Orang-orang sukses adalah pembelajar yang baik, belajar bisa dari manapun dan kapanpun tidak terbatas waktu dan ruang. Apa yang kita lakukan harus berproses untuk mewujudkan keberhasilan. Impian akan menjadi impian jika tidak ada realisasi.Yang terpenting dalam berwirausaha kita harus percaya pada diri sendiri bahwa kita memiliki kemampuan dalam menjalankan usaha, dan tetap berusaha belajar menjadi lebih baik sehingga kita bisa mengembangkan usaha. Kuncinya harus membangun percaya diri terus-menerus dan buat target-target kecil yang dapat dicapai

Dalam masa Pandemi COVID – 19 , tidak menyurutkan 2 ( dua ) Guru SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir yaitu Ibu FIRDA ERDYATI ,S.Pd Selaku Guru PRAKARYA Dan Ibu DUWI LESTARI , S.E Selaku Guru Seni Budaya di SMP PGRI 6 Surabaya menjadi salah satu Dari 100 Peserta Yang Masuk BABAK FINAL  Pelatihan Kewirausahaan Di Tengah Masa PANDEMI COVID – 19 Ini Melalui PELATIHAN USAHA MAKANAN Dan Minuman.  Bagi Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd Merasa   Bangga dan Senang Mengingat 2 Guru Beliau dari SMP PGRI 6 Surabaya Yaitu Ibu FIRDA ERDYATI,S.Pd dan Ibu DUWI LESTARI,S.E . Dalam kesempatan PANDEMI COVID – 19 Seperti saat ini masih Bisa Menjadi terbaik Dan Paling Baik dalam ajang Pelatihan Kewirausahaan Di Tengah Masa PANDEMI COVID – 19 Ini Melalui PELATIHAN USAHA MAKANAN Dan Minuman , Dalam Kesempatan ini Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO,S.Pd Meminta kepada Bapak / Ibu Guru SMP PGRI 6 Surabaya untuk tidak puas diri , Terus belajar dan Belajar untuk bisa menunjukan Yang Terbaik dari yang paling paling baik, Beliau berharap Agar 2 Orang Guru SMP PGRI 6 Surabaya tersebut Bisa Menjadi Juara Di Ajang ajang Pelatihan Kewirausahaan Di Tengah Masa PANDEMI COVID – 19 Ini Melalui PELATIHAN USAHA MAKANAN , Walaupun Seandainya Gagal dalam Ajang Lomba Tersebut BANU ATMOKO , S.Pd tetap meminta Semangat Untuk Mengembangkan Jiwa Wira usaha yang sudah di gelutinya , Apalagi di Masa PANDEMI COVID – 19 Ini Dapat Menambah Pundi Pundi Untuk dapat memenuhi kebutuhan biaya Hidup dengan Berjualan Produk makanan.

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

Jumat, 20 November 2020

“ JADIKAN SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT MENCETAK GENERASI EMAS UNGGUL “

 






















































































































































“ JADIKAN SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT

MENCETAK GENERASI EMAS UNGGUL “

Hari Ke 311

Sekolah bersih adalah Sekolah yang warganya secara terus-menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dan memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapih, tertib, dan aman. Sekolah Bersih dan sehat mengutamakan pentingnya pembangunan kesehatan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif, sehingga dapat mendorong kemandirian semua warga sekolah dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, memelihara kesehatannya, dan meningkatkan kesehatan di lingkunganya. Warga sekolah meliputi setiap individu yang berperan di dalam proses belajar-mengajar di sekolah, antara lain, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pembelajar. Masyarakat lingkungan sekolah meliputi semua masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat warga sekolah dilaksanakan atas dasar keinginan dan kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga warga sekolah mampu melakukan kegiatan sendiri di bidang kesehatan serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang sehat secara fisik, mental, social, dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan kondisi lingkungan sekolah. Upaya mewujudkan Sekolah Bersih dan Sehat dapat dicapai melalui strategi penyediaan sarana dan prasarana, manajemen yang baik, penyebarluasan pengetahuan, penciptaan kondisi ideal dengan melibatkan partisipasi semua pihak seperti Warga Sekolah, Komite Sekolah, Puskesmas, dan Masyarakat. Strategi tersebut dilaksanakan dengan menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010), diketahui bahwa masalah gizi usia sekolah 6-12 tahun masih besar, yaitu terdapat 35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah lain yang ditemukan adalah 44,6% anak usia sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai merokok pada anak usia 5-9  tahun dan 17,5% pada usia 10-14 tahun. Selain itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10-14 tahun  adalah sebesar 95,7%, namun yang berperilaku benar menyikat gigi hanya 1,7% (Riskesdas, 2013). Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di Sekolah. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana dan prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi budaya di kalangan warga sekolah. Sebagai lingkungan terkecil yang mempunyai otoritas dalam mengelola dirinya sendiri, sekolah mempunyai peran yang penting dalam memberikan pembelajaran di segala bidang bagi warga sekolah dan lingkungan sekitar. Peserta didik, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang mereka dapatkan di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut setiap sekolah memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung pelaksanaan Sekolah Bersih Sehat. Visi, misi, dan tujuan sekolah dituangkan dalam rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan rencana anggaran yang melibatkan peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan komite sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi atas rencana dan pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan dasar kegiatan. Dalam perencanaan program terkait Sekolah Bersih , sekolah memperhatikan aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat serta mempertimbangkan dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya. Kegiatan Sekola Bersih ini adalah memberikan informasi dan solusi untuk menjawab berbagai permasalahan dan hambatan yang muncul. Dengan begitu, sekolah dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap warga sekolah. Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu dikatakan sehat jika secara lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan baik, sehingga memung­kinkan sesuatu dapat produktif, baik secara sosial maupun ekonomis.  Jika hal ini dikaitkan dengan lem­baga pendidikan, maka sekolah sehat dapat dimaknai seba­gai adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejah­teraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memung­kinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar sekolah.

Dalam Rangka menjadikan Generasi Emas Yang Unggul , Pada hari Jum’at 20/11/2020 SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kedatangan Tamu dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya Kepala SMP NEGERI , SMP Swasta , Kepala SD NEGERI Se Kota Surabaya , Tujuan datang Ke SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya adalah Untuk Melakukan Kegiatan PENGECATAN Ruang di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya . Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd mendampingi Bapak Kepala dinas uuruKelas , Selesai Pengecatan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Memberikan Pengarahan dan Pembinaan Kepada Kepala SD, SMP NEGERI SWASTA Se Kota Surabaya  Dalam Kesempatan tersebut Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Di AJAK PANEN PETIK MANGGA Di Pohon milik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS . Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Juga Menyerahkan BANTUAN Buku Perpusatakaan Sekolah Kepada SMP PGRI 6 Surabaya  dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Selesai menyerahkan Buku dari Dinas Pendidiakn Kepada SMP PGRI 6 Surabaya  Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984  Menyerahkan Buku kenang kenangan Bagi Kepala Dinas  Pendidikan Kota Surabaya Penulis Buku Tersebut adalah Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd Menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bahwa Tujuan dari Kegiatan Ini adalah MENJADIKAN SEKOLAH BERSIH Dalam RANGKA MENCETAK GENEASI EMAS UNGGUL

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat