Sabtu, 16 Mei 2020

“ Melalui Poster Ajak Masyarakat Semakin Peduli COVID-19”



















    “ Melalui Poster Ajak Masyarakat Semakin Peduli COVID-19”  
                                                                                        Hari Ke - 123

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayianak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. Pengertian poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak. Poster dipasang di tempat keramaian dan strategis, seperti di kawasan sekolah,  pasar, perkantoran, fasilitas kesehatan, dan lainnya. Informasi yang disampaikan oleh poster bersifat mengajak. Poster juga merupakan salah satu bentuk dari seni grafis dua dimensi yang memadukan antara huruf, angka, dan gambar pada media kertas yang besar. Umumnya ditempelkan di bidang dengan permukaan yang rata, seperti dinding atau papan, di pusat-pusat keramaian Poster biasanya dibuat untuk membagikan berbagai informasi. Penyampaian informasi dari poster ini bisa dilakukan dengan memadukan antara gambar, grafis, dan tulisan. Isi poster biasanya dibuat seminim mungkin agar pesan utama dapat tersampaikan. Adapun fungsi dari poster adalah untuk memberikan informasi tambahan mengenai sesuatu kepada masyarakat luas. Diharapkan dengan melihat dan membaca poster, tujuan dari si pembuat akan tersampaikan melalui tulisan dan gambar yang ditampilkan
Berdasarkan data  dari  https://lawancovid-19.surabaya.go.id/  dijelaskan  bahwa Kumulatif ODP Sebanyak  3.168 , Komulatif PDP  Sebanyak 1.841, Kumulatif Konfirmasi  Sebanyak = 945  , Membuat  Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Sangat Prihatin terhadap Jumlah yang semakin hari semakin jam semakin meningkat jumlah korban Pasiennya , Sehingga Pada Hari SABTU 16/5/2020 Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Membuat Poster Tentang CORONA , Dimana Poster tersebut mereka kerjakan di rumah , Mereka membuat Poster di Kertas Gambar A-3  didampingi oleh Keluarga mereka , Sambil tiduran di rumah  mereka membuat Poster tersebut. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bahwasannya Tujuan dari membuat Poster tersebut yaitu agar masyarakat Surabaya  Sadar tentang Bahaya Pandemi COVID – 19 Ini , serta mengajak masyarakat Surabaya agar selalu menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat , Serta Mengajak Masyarakat agar tetap bertahan di rumah agar COVID – 19 ini segera selesai dari muka bumi  ini. Dalam kesempatan yang baik ini Penulis    berharap agar COVID – 19 Segera hilang dari muka bumi ini dan penulis    mengimbau kepada seluruh Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya  Serta Seluruh Masyarakat selalu memakai masker, serta sarung tangan  dimanapun berada termasuk jika ada di sekolah untuk melaksanakan  piket serta beliau meminta   untuk selalu  cuci tangan , agar tubuh kita terbebas dari COVID – 19 tersebut , sehingga harapannya agar COVID – 19 Segera hilang dari kota Surabaya , apalagi setelah ini akan memasuki Lebaran  , Sehingga bisa Lebaran  dengan aman dan nyaman untuk menjalankan lebaran bersama keluarga dan dapat melanjutkan sekolah kembali .
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat    
                        



Jumat, 15 Mei 2020

“ Ajarkan Kepedulian Sesama Di Masa PANDEMI COVID- 19 Sesuai Ajaran FIQIH “






























“ Ajarkan Kepedulian Sesama Di Masa PANDEMI COVID- 19 Sesuai Ajaran FIQIH “
                                                                                                            Hari Ke - 122
Beragam definisi muncul menjelaskan apa yang dimaksud dengan fikih. Menurut bahasa, fikih adalah paham. Maksudnya, pengertian atau pemahaman mendalam yang menghendaki pengerahan potensi akal, sedangkan para ulama usul fikih menyatakan, fikih adalah mengetahui hukum Islam yang bersifat amalan melalui dalil terperinci. Di sisi lain, ulama fikih menguraikan bahwa fikih merupakan sekumpulan hukum amaliah yang disyariatkan dalam Islam. Pembahasan fikih ini mencakup perbuatan para mukalaf atau orang dewasa yang wajib menjalankan hukum agama dan hukum seperti apa yang harus dikenakan terhadap perbuatan itu.Misalnya, jual beli yang dilakukan seorang mukalaf atau salat dan puasa yang ia tunaikan. Jika kegiatan-kegiatan itu sesuai dengan hukum Islam, dinyatakan sah. Kalau suatu saat seorang mukalaf mencuri, perbuatan itu bertentangan dengan hukum dan dinyatakan haram serta wajib diberlakukan hukuman pencurian. Dengan demikian, setiap perbuatan mukalaf mempunyai nilai hukumnya sendiri-sendiri, bisa wajib, sunah, boleh atau mubah, makruh, dan haram. Ensiklopedi Islam menguraikan, para ulama membagi hukum fikih ke dalam beberapa hal, yaitu hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah SWT, seperti shalat, puasa, atau haji.Lalu, ada pula hukum yang ada sangkut-pautnya dengan permasalahan keluarga, seperti nikah dan percerain, hukum mengenai hubungan antarsesama manusia, hukum yang berisi tindak pidana, penyelesaian sengketa, hubungan antara penguasa dan warganya, hubungan antarnegara dalam keadaan perang dan damai serta akhlak.Dalam penetapannya, ada sumber hukum fikih, yaitu yang disepakati sebagai sumber, yaitu Alquran dan hadis. Sedangkan, sumber yang dibedakan di antaranya ijmak dan kias yang biasa disebut sebagai sumber sekunder. Sebab, dalam penetapan hukum ijmak dan kias tak dapat berdiri sendiri, tetapi harus disandarkan pada Alquran dan hadis. Ahli fikih Mustafa Zarqa memaparkan, seiring laju zaman fikih mengalami proses perkembangan. Menurut dia, ada tujuh periode perkembangan. Pertama, periode risalah, yaitu selama masa kehidupan Rasulullah. Pada periode ini, fikih masih dipahami sebagai segala yang dikandung Alquran dan hadis. Hal itu mencakup persoalan akidah, ibadah, muamalah, dan adab. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menerangkan, fikih pada masa Rasulullah mengandung ilmu yang menuju jalan akhirat. Kedua, periode empat khalifah utama sampai pertengahan abad pertama Hijriah.
Saat Rasul masih hidup, para sahabat belum berpikir secara serius mengenai permasalahan hukum karena semua hal dirujuk pada diri Rasulullah. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, baru para sahabat berani berijtihad dalam memecahkan permasalahan-permasalahan baru yang muncul.Setiap menghadapi masalah, yang pertama dilakukan adalah mencari jawaban dari Alquran. Jika mereka tak mendapati di Alquran, mereka meneliti hadis-hadis Nabi Muhammad. Langkah selanjutnya, mereka berijtihad dengan bersandar pada prinsip-prinsip yang ditinggalkan Rasul. Ketiga, dari pertengahan abad pertama Hijriah sampai permulaan abad kedua Hijriah. Sedangkan, periode keempat dari awal abad kedua hingga pertengahan abad keempat Hijriah. Pada periode ini fikih berkembang pesat yang ditandai dengan munculnya para imam mazhab, seperti Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali. Kelima, periode pertengahan abad keempat sampai pertengahan abad ketujuh Hijriah. Pada periode ini, gerakan ijtihad mulai melemah. Para ahli fikih lebih fokus terhadap pengkajian pada pendapat-pendapat yang ada di dalam mazhab masing-masing. Kajian itu berupa penjelasan, penerapan, dan penetapan buku fikih mazhab mereka. Sementara periode keenam, berlangsung dari pertengahan abad ketujuh Hijriah hingga munculnya kodifikasi hukum perdata Islam pada masa Turki Utsmani, yang diundangkan pada 26 Sya’ban 1293. Sejumlah hal penting muncul pada periode ini, seperti berkembangnya pembukuan fatwa hukum resmi dengan menyusunnya pada bab tertentu. Perode ketujuh, bermula setelah munculnya kodifikasi hukum perdata Islam hingga masa modern. Mustafa Zarqa mengatakan, ada tiga ciri pada periode ini, yaitu lahirnya kodifikasi fikih seusai tuntunan zaman, meluasnya usaha kodifikasi hukum yang tak hanya pada hukum perdata, tetapi juga pidana, acara, dan hukum administrasi negara. Dan, terakhir adalah maraknya langkah untuk menerapkan materi hukum tanpa terikat pada salah satu mazhab dari empat mazhab. Mulai ada pertimbangan mazhab yang sebelumnya tak banyak diungkap, seperti Mazhab Makhul, Hasan Basri, An-Nakhai, Auza, dan Abu Laila.
Dalam masa Pandemi COVID – 19 Ini kita tidak boleh berputus asa  ketika di landa  Pandemi COVID – 19 ,  Dalam  Fiqih di jelaskan mengenai hubungan antarsesama manusia , dimana Pada masa Pandemi Covid – 19 Ini sangat di perlukan terutama bagi korban yang terkena COVID Yaitu dengan memberikan Suport Motivasi Atau Bantuan Pangan Untuk Korban COVID , itulah sepenggal materi Pondok ramadhan Ceria yang di ikuti Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di jalan bulak Rukem III No, 7 – 9 Keluarahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Pada Hari Jum’at 15/5/2020  yang mengikuti Pesantren ceria baik di TV 9 Maupun di TVRI Materi Pesantren Ceria melalui TV-9 kegiatan Pondok Ramadhan TV 9 Tersebut Dimulai Kelas 1-3 Pukul 07.30-08.00 ,Kelas 4 – 6 Pukul 08.00-08.30 , Sedangkan SMP Pukul 08.30-09.00, Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Mengikuti Pesantren ceria tersebut dengan sangat tertib dan Disiplin yang tinggi dimana mereka masih menggunakan Busana Muslim sambil Nonton TV – 9 tersebut , Tidak hanya Nonton TV-9 tersebut  Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya juga diminta melakukan Evaluasi setelah mereka nonton TV-9 Tersebut dengan mengerjakan Melalui Link https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=IWuoD01i2EeN_yhVs5_MvtrIwF74E-ZHhkMWdc4kpnNUMU0yVDNUMjBHQ0kyM0VOSk5LSThBUEhQMC4u  Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bahwa Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengajak peserta didik baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya untuk saling membantu saudara kita yang terkena Dampak Pandemi COVID – 19 Tersebut, bukan malah mengucilkan Di Masa Pandemi COVID Tersebut Dalam kesempatan yang baik ini Penulis    berharap agar COVID – 19 Segera hilang dari muka bumi ini dan penulis    mengimbau kepada seluruh Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya  Serta Seluruh Masyarakat selalu memakai masker, serta sarung tangan  dimanapun berada termasuk jika ada di sekolah untuk melaksanakan  piket serta beliau meminta   untuk selalu  cuci tangan , agar tubuh kita terbebas dari COVID – 19 tersebut , sehingga harapannya agar COVID – 19 Segera hilang dari kota Surabaya , apalagi setelah ini akan memasuki Lebaran  , Sehingga bisa Lebaran  dengan aman dan nyaman untuk menjalankan lebaran bersama keluarga dan dapat melanjutkan sekolah kembali .
#Tantangan Guru Siana        
# dispendik Surabaya
#Guruhebat  

Kamis, 14 Mei 2020

“ Kemuliaan Akhlaq Di Masa Pandemi COVID- 19”






















































“ Kemuliaan Akhlaq Di Masa Pandemi COVID- 19”
                                         Hari Ke - 121

Al-Quran menetapkan bahwa akhlak itu tidak terlepas dari aqidah dan syariah, ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari surat al-Baqarah (2): 177, yang berarti: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Ayat al-Quran tersebut menjelaskan bahwa iman kepada Allah Swt. adalah merupakan dasar dari kebajikan. Kenyataan ini tidak akan pernah terbukti, kecuali jika iman tersebut telah meresap di dalam jiwa dan ke seluruh pembuluh nadi yang disertai dengan sikap khusyuʾ, tenang, taat, patuh, dan hatinya tidak akan meledak-ledak lantaran mendapatkan kenikmatan, dan tidak putus asa ketika ditimpa musibah. Orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah Swt. hanya mau tunduk dan taat kepada Allah Swt. dan syariat-syariat-Nya. Selanjutnya iman kepada hari akhir mengingatkan manusia bahwa ternyata terdapat alam lain yang gaib, kelak di akhirat yang akan dihuni. Oleh sebab itu, hendaklah usahanya itu jangan hanya dipusatkan untuk memenuhi kepentingan jasmani atau cita-cita meraih kelezatan duniawi saja atau memuaskan hawa nafsu. Demikian juga iman kepada para Malaikat adalah titik tolak iman kepada wahyu, kenabian, dan hari akhir. Siapapun yang menolak keimanan terhadap Malaikat, berarti mengingkari seluruhnya. Hal ini disebabkan di antara para Malaikat itu ada yang bertugas sebagai penyampai wahyu kepada para Nabi. Sedangkan iman kepada kitab-kitab samawi yang dibawa oleh para Nabi mendorong seseorang untuk mengamalkan kandungan kitab yang berupa perintah maupun larangan. Sebab orang yang yakin bahwa sesuatu itu benar, maka hatinya akan terdorong untuk mengamalkannya. Dan jika ia yakin bahwa sesuatu itu akan membahayakan dirinya, tentu akan menjauhinya dan tidak mengamalkannya. Sedangkan Iman kepada para nabi, akan mendorong untuk mengikuti ajarannya. Ayat al-Quran tersebut, kemudian menentukan tentang syariah, yakni memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Kemudian ayat ini mengatur tentang akhlak, yatu orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan.Islam mengatur tolok ukur berakhlak adalah berdasarkan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, apa yang dipandang baik oleh Allah dan Rasul-Nya, pasti baik dalam esensinya. Begitu pula sebaliknya, tidak mungkin Dia menilai kepalsuan sebagai kelakuan baik, karena kepalsuan esensinya pasti buruk. Selain itu Allah selalu memperagakan kebaikan, bahkan Dia memiliki sifat yang terpuji, seperti al-Quran surat Thaha (20): 8 menjelaskan: “(Dialah) Allah, tiada Tuhan selain Dia, Dia mempunyai sifat-sifat yang terpuji (al-Asmȃˋ al-Husnȃ).” Demikian juga Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad meriwayatkan Aisyah ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw., beliau menjawab: “Akhlak Nabi Saw. adalah al-Quran.” Semua sifat Allah Swt. disebutkan dalam al-Quran yang jumlahnya disebutkan di dalam hadits. Sifat-sifat Allah ini merupakan satu kesatuan. Dia Esa di dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Oleh karena itu, tidak wajar jika sifat-sifat itu dinilai saling bertentangan. Maksudnya semua sifat memiliki tempatnya masing-masing. Ada tempat untuk keperkasaan dan keangkuhan Allah, ada tempat untuk kasih sayang dan kelemahlembutan-Nya. Ketika seorang muslim meneladani sifat al-Kibriyâ (Keangkuhan Allah), ia harus ingat bahwa sifat itu tidak akan disandang oleh Allah Swt., kecuali dalam konteks ancaman terhadap para pembangkang atau terhadap orang yang merasa dirinya superior. Ketika Rasulullah Saw. melihat seseorang yang berjalan dengan angkuh di medan perang, beliau bersabda: “itu adalah cara berjalan yang dibenci Allah, kecuali dalam kondisi semacam ini.” Seseorang yang berusaha meneladani sifat al-Kibriyâ tidak akan meneladaninya kecuali terhadap manusia-manusia yang angkuh. Berkaitan dengan hal ini ada riwayat yang menyebutkan: “Bersikap angkuh terhadap orang-orang yang angkuh adalah sedekah.” Ketika seorang Muslim berusaha meneladani kekuatan dan kebesaran Ilahi, harus diingat bahwa sebagai makhluk ia terdiri dari jasad dan ruh, sehingga keduanya harus sama-sama kuat. Kekuatan dan kebesaran ini harus diarahkan untuk membantu yang lemah, dan tidak boleh digunakan untuk mendukung kejahatan atau kesewenang-wenangan. Karena ketika al-Quran mengulang-ngulang kebesaran Allah, al-Quran juga menegaskan bahwa: “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang angkuh lagi membanggakan diri (QS Luqman [31]: 18).
Dalam masa Pandemi COVID – 19 Ini kita tidak boleh berputus asa  ketika di landa  Pandemi COVID – 19 , Tetapi harus benar – benar   beriman kepada Allah S.W.T, Itu lah  materi Pondok Ramadhan Ceria Yang di tayangkan TV -9 yang di tonton seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  pada hari Kamis 14/5/2020 bertepatan Puasa Ramadhan 1441 H Yang Ke – 20 Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya  mulai kelas 7 – 9 dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya mengikuti Materi Pesantren Ceria melalui TV-9 kegiatan Pondok Ramadhan TV 9 Tersebut Dimulai Kelas 1-3 Pukul 07.30-08.00 ,Kelas 4 – 6 Pukul 08.00-08.30 , Sedangkan SMP Pukul 08.30-09.00, Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Mengikuti Pesantren ceria tersebut dengan sangat tertib dan Disiplin yang tinggi dimana mereka masih menggunakan Busana Muslim sambil Nonton TV – 9 tersebut , Tidak hanya Nonton TV-9 tersebut  Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya juga diminta melakukan Evaluasi setelah mereka nonton TV-9 Tersebut dengan mengerjakan https://bit.ly/3bkShFw Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bahwa Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengajak peserta didik baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya untuk tidak berputus asa  tetapi harus benar benar bertaqwa kepada Allah S.W.T Serta Membantudengan menunjukan Akhlaq yang baik selama Pandemi COVID – 19 Ini apalagi di kegiatan Pondok Ramadhan CERIA 1441 H / 2020 M Di Masa Pandemi COVID Tersebut Dalam kesempatan yang baik ini Penulis    berharap agar COVID – 19 Segera hilang dari muka bumi ini dan penulis    mengimbau kepada seluruh Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya  Serta Seluruh Masyarakat selalu memakai masker, serta sarung tangan  dimanapun berada termasuk jika ada di sekolah untuk melaksanakan  piket serta beliau meminta   untuk selalu  cuci tangan , agar tubuh kita terbebas dari COVID – 19 tersebut , sehingga harapannya agar COVID – 19 Segera hilang dari kota Surabaya , apalagi setelah ini akan memasuki Lebaran  , Sehingga bisa Lebaran  dengan aman dan nyaman untuk menjalankan lebaran bersama keluarga dan dapat melanjutkan sekolah kembali .
#Tantangan Guru Siana   
# dispendik Surabaya
#Guruhebat