Sabtu, 07 Juni 2025

Berbagi DAGING Kurban Dari PT PELINDO Menyantuni 10 Anak Yatim di Bulan Dzulhijjah: Meraih Keberkahan Ganda Di S

 Berbagi DAGING Kurban Dari PT PELINDO  Menyantuni 10 Anak Yatim di Bulan Dzulhijjah: Meraih Keberkahan Ganda Di SMP PGRI 6 Surabaya

Hari Ke- 942

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang sangat mulia dalam kalender Hijriah. Di dalamnya terdapat beragam ibadah agung seperti ibadah haji, puasa Arafah, dan tentu saja, perayaan Iduladha dengan penyembelihan hewan kurban. Namun, di tengah semaraknya ibadah-ibadah tersebut, ada satu amalan mulia yang tak boleh terlewatkan, yaitu menyantuni anak yatim.Menyantuni anak yatim adalah ajaran yang sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyerukan umatnya untuk peduli dan berbuat baik kepada mereka yang kehilangan orang tua. Mereka adalah kelompok yang rentan, membutuhkan kasih sayang, perlindungan, dan dukungan untuk masa depan mereka. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma'un ayat 1-3: "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." Ayat ini dengan tegas mengaitkan perlakuan buruk terhadap anak yatim dengan mendustakan agama. Sebaliknya, berbuat baik kepada mereka adalah tanda keimanan yang kuat dan kepedulian sosial yang tinggi. Nabi Muhammad SAW juga bersabda: "Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini," Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya." (HR. Bukhari) Hadis ini menunjukkan betapa mulianya posisi mereka yang peduli dan memelihara anak yatim di sisi Allah SWT, bahkan dijanjikan kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga.Bulan Dzulhijjah, dengan segala kemuliaannya, memberikan kesempatan emas untuk melipatgandakan pahala amalan baik, termasuk menyantuni anak yatim. Berikut beberapa alasannya:

1. Bulan yang Istimewa: Dzulhijjah adalah bulan haji dan Iduladha, di mana setiap amalan baik memiliki nilai lebih di sisi Allah. Menyantuni anak yatim di bulan ini akan menambah keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.

2. Semangat Berbagi Kurban: Ibadah kurban mengajarkan kita tentang semangat berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Anak yatim seringkali menjadi bagian dari masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan, baik dalam bentuk makanan, pakaian, pendidikan, maupun kebutuhan pokok lainnya.

3. Memadukan Dua Kebaikan: Dengan menyantuni anak yatim di bulan Dzulhijjah, kita bisa memadukan dua kebaikan sekaligus: beribadah di bulan suci dan berbuat baik kepada golongan yang sangat dicintai Allah. Ini adalah kesempatan untuk meraih keberkahan yang ganda.

4. Menjaga Silaturahmi Sosial: Kegiatan menyantuni anak yatim juga memperkuat ikatan sosial dan rasa kebersamaan dalam masyarakat. Ini adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap masa depan generasi penerus.`

 

  Penulis yang juga Kepala Sekolah Inspirasi  SMP PGRI 6 Surabaya yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 - 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Sabtu 7/6/2025 Pukul  11.30 Mendatangi Terminal PETI Kemas ( PELINDO ) Untuk Menerima SUMBANGAN Daging QURBAN Sebanyak 10 Kresek

Pukul 16.00 Sebanyak 10 Kresek DAGING QURBAN  Dari TERMINAL PETI KEMAS Dibagikan kepada 10 Siswi YATIM Dan YATIM PIATU  Yang ada di SMP PGRI 6 Surabaya yaitu 1)AULIA NOVITA SANI , 2)INAYA CHOIRUN NISA , 3)SITI NUR AMELIA , 4)ARINI NAFA WULANDARI 5)NOVAN FATIR DJAILANI 6) ALFI RAHMA ABDUL HAMID Serta 2 Guru dari SMP PGRI 6 Surabaya  Yaitu Bapak SYAHRUL ,S.Pd Selaku Pelatih PRAMUKA Dan Bapak MUFID ,S.Pd.I Selaku Guru Agama Dan Budi Pekerti

Dalam kesempatan ini Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan Di bulan Dzulhijjah ini, marilah kita jadikan momen untuk lebih peka dan peduli terhadap anak-anak yatim di sekitar kita. Sumbangsih sekecil apa pun akan sangat berarti bagi mereka. Baik melalui lembaga penyalur yang terpercaya, atau secara langsung kepada anak-anak yatim di lingkungan terdekat kita.

 

Dengan menyisihkan sebagian rezeki dan kepedulian kita untuk menyantuni anak yatim, kita bukan hanya membantu meringankan beban hidup mereka, tetapi juga berinvestasi pada kebaikan yang akan kembali kepada kita dalam bentuk pahala dan keberkahan yang tak terhingga dari Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk senantiasa berbuat baik.

Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Berharap Masyarakat Yang Punya PUTRA / PUTRI Kelas 6 Untuk Dapat Mendaftarkan / Menitipkan PUTRA / Putri Mereka Untuk Mengenyam Pendidikan di SMP PGRI 6 Surabaya Agar Mereka Memiliki MENTAL JUARA Dan Menjadi GENERASI EMAS BERKARAKTER

Buruan segera daftar di SMP PGRI 6 SURABAYA

TemPat Pendaftaran PPDB 2025/2026

JALAN BULAK RUKEM III NO 7 – 9

RT 05 RW 05

KELURAHAN WONOKUSUMO

KECAMATAN SEMAMPIR

https://goo.gl/maps/ZZaD7ezxJLTdFCqg8

Info Lebih Lanjut

Wa Center: 031-3716556

CITRA PUSPITASARI,S.Pd : https://wa.me / +62 851-7160-8586

H.BANU ATMOKO,S.Pd :https://wa.me/ +083857963098

H.HARTONO ,B.A : https://wa.me/ +62 821-3307-0947

@banuatmokos.pd

 






















Senin, 02 Juni 2025

Memperkokoh Pancasila: Fondasi Ideologi Bangsa di Tengah Arus Globalisasi dan Dinamika Internal

 Memperkokoh Pancasila: Fondasi Ideologi Bangsa di Tengah Arus Globalisasi dan Dinamika Internal

Hari Ke- 941

Di tengah era globalisasi yang tak terbendung dan dinamika internal bangsa yang kian kompleks, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia kembali diuji relevansi dan ketangguhannya. Gempuran budaya asing, percepatan arus informasi, hingga perbedaan pendapat yang terkadang meruncing menjadi tantangan nyata. Dalam konteks inilah, upaya untuk terus-menerus memperkuat dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila menjadi sebuah urgensi yang tidak dapat ditawar lagi. Pancasila, yang lahir dari rahim perjuangan dan permenungan mendalam para pendiri bangsa, bukanlah sekadar slogan atau artefak sejarah. Ia adalah jiwa, kepribadian, dan sekaligus bintang penuntun (leitstar) bagi perjalanan bangsa Indonesia. Kelima silanya—Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia—merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang telah hidup dan berkembang dalam masyarakat Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka.Arus globalisasi membawa serta berbagai kemajuan, namun juga potensi ancaman terhadap identitas dan kedaulatan ideologi bangsa. Ideologi-ideologi transnasional, baik yang berhaluan ekstrem kanan maupun kiri, dengan mudah menyusup melalui berbagai platform digital dan memengaruhi cara pandang masyarakat, terutama generasi muda. Di sinilah Pancasila berperan sebagai filter utama.

· Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi benteng spiritual dan moral, mengingatkan bahwa segala kemajuan harus tetap berlandaskan pada nilai-nilai religius dan etika.

· Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi kompas dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain, menjunjung tinggi hak asasi manusia secara universal tanpa kehilangan jati diri.

· Sila Persatuan Indonesia menjadi pengikat dalam menghadapi upaya-upaya yang berpotensi memecah belah bangsa atas nama kepentingan global atau partikular.

Dengan memegang teguh nilai-nilai ini, Indonesia dapat menyerap aspek positif globalisasi sambil menolak unsur-unsur negatif yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam alam demokrasi. Namun, tanpa landasan ideologi yang kuat, perbedaan ini dapat dengan mudah dieksploitasi menjadi konflik horizontal yang mengancam persatuan.

· Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan mekanisme penyelesaian perbedaan melalui dialog, musyawarah untuk mencapai mufakat. Ini adalah antitesis dari budaya saling hujat atau memaksakan kehendak yang kerap muncul di ruang publik, terutama media sosial. Dengan semangat permusyawaratan, setiap pandangan didengarkan dan dipertimbangkan demi mencapai keputusan terbaik bagi kepentingan bersama.

· Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi prasyarat utama bagi terwujudnya harmoni sosial. Ketidakadilan ekonomi, sosial, dan hukum seringkali menjadi pemicu gesekan dan ketidakpuasan. Dengan mengupayakan keadilan yang merata, potensi konflik akibat kesenjangan dapat diminimalisir.

Penguatan nilai-nilai Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen bangsa. Beberapa langkah strategis yang perlu terus didorong antara lain:

1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara substantif dan aplikatif dalam kurikulum pendidikan formal, informal, dan non-formal. Bukan sekadar hafalan, tetapi internalisasi dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

2. Keteladanan Pemimpin: Para pemimpin di semua tingkatan, baik formal maupun informal, harus menjadi contoh nyata dalam mengamalkan Pancasila. Konsistensi antara ucapan dan tindakan menjadi kunci.

3. Pemanfaatan Ruang Digital secara Positif: Mengisi ruang siber dengan konten-konten yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila, literasi digital, dan narasi persatuan.

4. Penguatan Institusi Penjaga Ideologi: Memberikan dukungan penuh kepada lembaga-lembaga yang bertugas menjaga dan menyosialisasikan Pancasila, seperti BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), serta mendorong partisipasi aktif masyarakat.

5. Dialog Kebangsaan yang Inklusif: Menciptakan lebih banyak ruang dialog yang konstruktif antarberbagai kelompok masyarakat untuk membahas isu-isu kebangsaan dengan semangat Pancasila.

Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya sekolah yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 - 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Senin 2/6/2025 Pukul 06.30 Seluruh siswa / siswi dan Bapak / Ibu Guru SMP PGRI 6 Surabaya berkumpul di lapangan untuk melaksanakan UPACARA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2025

Dalam kesempatan ini yang bertindak menjadi Pembina Upacara adalah Ibu VIVI AFIA ,S.Sos Selaku Guru Pancasila dan IPS , Dalam sambutannya beliau mengajak untuk Menjaga NKRI  Dan PERSATUAN Kesatuan sesuai dengan CERMIN PANCASILA

Dalam kesempatan ini Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bahwa Pancasila telah terbukti mampu menjadi perekat bangsa dalam melewati berbagai ujian sejarah. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks dan dinamika internal yang beragam, memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi ideologi bangsa adalah sebuah keniscayaan. Dengan Pancasila yang kokoh tertanam dalam sanubari setiap anak bangsa, Indonesia akan mampu menghadapi badai apa pun, merawat kebinekaannya, dan melangkah maju menuju cita-cita kemerdekaan: masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Dalam mewujudkan Nilai nilai Pancasila Selepas upacara siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya membagikan NASI BUNGKUS Untuk di bagikan ke masyarakat sekitar sekolah .

Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Berharap Masyarakat Yang Punya PUTRA / PUTRI Kelas 6 Untuk Dapat Mendaftarkan / Menitipkan PUTRA / Putri Mereka Untuk Mengenyam Pendidikan di SMP PGRI 6 Surabaya Agar Mereka Memiliki MENTAL JUARA Dan Menjadi GENERASI EMAS BERKARAKTER

Buruan segera daftar di SMP PGRI 6 SURABAYA

TemPat Pendaftaran PPDB 2025/2026

JALAN BULAK RUKEM III NO 7 – 9

RT 05 RW 05

KELURAHAN WONOKUSUMO

KECAMATAN SEMAMPIR

https://goo.gl/maps/ZZaD7ezxJLTdFCqg8

Info Lebih Lanjut

Wa Center: 031-3716556

CITRA PUSPITASARI,S.Pd : https://wa.me / +62 851-7160-8586

H.BANU ATMOKO,S.Pd :https://wa.me/ +083857963098

H.HARTONO ,B.A : https://wa.me/ +62 821-3307-0947

@banuatmokos.pd

@dispendiksby