Sabtu, 05 September 2015

" MEWUJUDKAN GENERASI EMAS MELALUI PARENTING EDUCATION "










“ Mewujudkan Generasi Emas Melalui Parenting Education “
Sebagian besar orang mungkin belum tahu apa itu parenting, mungkin termasuk anda juga. Kata "Parenting" mempunyai kata dasar yaitu Parent yang dalam bahasa inggris berarti orang tua. Jika dalam kata dasar bahasa inggris dibelakangnya ditambah "Ing" maka orang itu sedang melakukan pekerjaaan. Contoh cooking yang berarti memasak dan kata dasarnya cook, berarti orang itu sedang melakukan pekerjaan atau aktivitas berupa memasak. Parenting pun sama, berarti sedang melakukan aktivitas berupa menjadi orang tua. Logikanya seperti itu. Parenting adalah ilmu tentang mengasuh, mendidik dan membimbing anak dengan benar dan tepat. Jadi mengasuh anak itu ada ilmunya yang dinamakan dengan parenting. Jika anda mau menjadi dokter, maka anda harus sekolah kedokteran dulu baru bisa menjadi dokter. TAPI jika anda mau menjadi orang tua, belum ada sekolahnya. Nah karena belum ada sekolah parenting, maka banyak orangtua yang ngawur dan salah dalam mengasuh serta mendidik anaknya. Bayangkan jika anda tidak sekolah kedokteran tetapi menjadi dokter, ditambah lagi tidak pernah belajar tentang ilmu kedokteran maka sudah bisa ditebak betapa salah kaprahnya anda dalam menangani dan melayani pasien. Menjadi orang tua yang baik dalam mengasuh dan mendidik anak memang belum ada sekolahnya, maka dari itu kita tetap bisa belajar menjadi orangtua yang baik dengan belajar ilmu parenting dari manapun. Buku Ayah Edy salah satu sumber untuk belajar yang baik dalam memahami imu parenting, karena beliau sudah belasan tahun berpengalaman dalam hal parenting. Jadi ilmu parenting itu sangat penting untuk dipelajari oleh siapapun yang akan menjadi orang tua dan yang sudah menjadi orang tua. Seperti saya ini umur 18 tahun yang baru saja mengenal ilmu parenting dan sadar bahwa ilmu parenting sangat penting sekali untuk dipelajari. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah .
Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah "anak".
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir , Pada Hari Sabtu 5/9/2015 , Mengundang 40 Orang Wali Murid mulai dari Kelas 7 – Kelas 9,  Dalam rangka mengikuti Pelatihan Parenting dari Yayasan Hotline Surabaya yang disampaikan oleh  Mas Fatchul Munir , M.PSdm , dan Mas Machrus  , beliau  menyampaikan tentang anak secara umum dan Hak Anak , dimana anak tersebut menurut Mas Munir adalah tanggung jawab bersama mulai dari sekolah , masyarakat dan khususnya orang tua , Mas Munir dan Mas Machrus menyampaikan data sebagai berikut :
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1.      Pernikahan usia remaja
2.      Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3.      Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja

4.      MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena komplikasi kehamilan dan persalinan
5.      HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70% remaja
6.      Miras dan Narkoba.
Adapun Hasil Penelitian BNN bekerja sama dengan UI menunjukkan :
1.      Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan 31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%, perempuan 21%.
2.      Kelompok teratur pakai terdiri dari penyalahguna ganja 71%, shabu 50%, ekstasi 42% dan obat penenang 22%.
3.      Kelompok pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%, heroin / putaw 62%, shabu 57%, ekstasi 34% dan obat penenang 25%.
4.      Penyalahguna Narkoba Dengan Suntikan (IDU) sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran 515.000 sampai 630.000 orang.
5.      Beban ekonomi terbesar adalah untuk pembelian / konsumsi narkoba yaitu sebesar Rp. 11,3 triliun.
6.      Angka kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1 tahun.    
Angka-angka di atas cukup mencengangkan, bagaimana mungkin anak remaja yang masih muda, polos, energik, potensial yang menjadi harapan orangtua, masyarakat dan bangsanya dapat terjerumus dalam limbah kenistaan, sungguh sangat disayangkan. Tanpa disadari pada saat ini, di luar sana anak-anak remaja kita sedang terjerat dalam pengaruh narkoba, miras, seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja lainnya. Bahkan angka-angka tersebut diprediksikan akan terus menanjak, seperti fenomena gunung es, tidak tampak di permukaan namun jika ditelusuri lebih dalam ternyata banyak ditemukan kasus kasus yang cukup mengejutkan , Di akhir penutup Mas Munir dan Mas Machrus mengajak orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi anak – anak kita baik agar kelak 10-20 tahun mereka bisa jadi pemimpin – pemimpin yang handal buat negeri ini.
Buah Karya :
Zulfarhan Mustofa Hadi
Ketua Konselor / Ketua Tim Kader