Sabtu, 23 Januari 2021

Berbagi nasi bungkus, kemuliaan hati anak anak SMP PGRI 6 menebar cinta kasih di era pandemi.


 









































Berbagi nasi bungkus, kemuliaan hati anak anak SMP PGRI 6 

menebar cinta kasih di era pandemi.

Hari Ke 375

Niat merupakan suatu hal yang sangat sering kita dengar. Sederhana, akan tetapi memiliki makna yang dalam. Seseorang yang akan melakukan suatu perbuatan tentunya berdasarkan pada niat. Ingin makan, karena ada niat untuk makan, ingin bekerja karena ada niat untuk bekerja, bepergian tentunya juga karena ada niat untuk bepergian, dan lain sebagainya segala sesuatu berdasarkan pada niatnya. Allah SWT., berfiman dalam Al-Quran surat Hud: Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. [15] Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan[16]. (Q.S. Hud [11]: 15-16)Apa yang telah digambarkan oleh imam Al-Suyuti rahimahullah telah memberi penjelasan kepada kita bahwa pahala seseorang dilihat dari niatnya, mana yang paling dominan. Seseorang melakukan perbuatan karena Allah atau karena kecintaannya kepada dunia. Rasul SAW bersabda yang diriwayatkan oleh an-Nasai:Ada seorang datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang berperang dijalan Allah untuk mencari pahala dan juga agar (namanya) dikenang manusia lainnya, apa yang akan ia peroleh?Nabi SAW menjawab: Ia tidak mendapatkan apa-apa. Lalu orang tersebut mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, dan semua jawaban dari Nabi juga sama: Ia tidak mendapatkan apa-apa. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali dengan niat ikhlas dan hanya mengharapkan balasan dari-Nya semata. (HR. An Nasai) Sederhananya dapat dipahami bahwa, seseorang mendapat pahala diawali karena niatnya, begitu pula yang mendapatkan dosa juga diawali karena niatnya. Maka, wajar bila ada perkataan bijak yang mengatakan, niat amalan dunia seseorang untuk dunianya dan niat amalan akhirat  untuk akhiratnya. Oleh sebab itu, mari sama-sama kita memperbaiki niat agar niat kita sejalan dengan apa yang kita kerjakan. Penjelasan di atas dapat memahamkan kita betapa pentingnya niat dalam kehidupan, sehingga niat tidak akan pernah terlepas dari segala amal/perbuatan. Ini seperti dua sisi mata uang yang saling terkait dan tidak akan terpisah antara satu dengan yang lainnya. Satu sisi mata uang tidak akan memiliki nilai bila dipergunakan untuk bertransaksi jual bali, begitu pula dengan sisi yang lain. Ia akan memiliki nilai bila menjadi satu kesatuan. Untuk itu, selaraskanlah niat yang baik dengan perbuatan yang baik agar kita mendapat kebaikan dari sisi Allah Swt., amin. Allah SWT, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah yang berbunyi: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (Q.S. Al-Baqarah [2]: 45)Ayat di atas memiliki dua poin penting dalam melakukan amal/perbuatan. Poin pertama adalah sabar; ini menunjukkan perasaan/suasana hati seorang Muslim, lebih jauh lagi aktivitas ruhani yang harus sejalan dengan niat. Sebuah deskripsi (gambaran) singkat yang mungkin dapat menggambarkan perlunya niat sejalan dengan aktivitas ruhani adalah ketika seseorang berkeinginan untuk menjadi ulama besar, namun tidak didukung oleh kesalehan yang baik, maka ia justru akan merugikan tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Sebagai Sekolah Lingkungan Dan Sekolah Religius selalu mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu mengajarkan niat baik seperti yang dilakukan Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Pada hari Jum’at 22/1/2021  mereka melakukan kegiatan NABUNG AKHERAT Yaitu membagikan Nasi Bungkus kepada Tukang Becak Pemulung Tukang sampah di sekitar SMP PGRI 6 Surabaya , biar lebih berkah Barokah Selamanya seperti biasa sebelum di bagikan NASI Bungkus sumbangan dari Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS  Melakukan kegiatan pembacaan Istighosah , Yasin , Manaqib Serta Sholawat yang di pimpin oleh Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya.

Selesai Membacakan Yasin Istighosah , Sholawat Nabi Dan Manaqib , Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya di dampingi Oleh Ibu   SULISTIANA , S.Pd , Ibu KIKI INAYATUL AISYAH S,Pd , Ibu SUGIARTI ,S.Pd membagi 2 lokasi untuk membagikan nasi bungkus yang sudah di bawak oleh seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Serta Bapak / Ibu Dewan Guru  dimana Nasi Bungkus tersebut di bagikan dengan sangat sopan dengan baik kepada Tukang Becak Tukang Sampah , Pemulung . Menurut  Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd bahwa Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak anak didik  untuk Ikhlas dalam mencari Pahala dengan Berbagi walaupun hanya Nasi Bungkus , Apalagi di masa Pandemi COVID – 19 Seperti saat ini semoga Sumbangan NASI Bungkus  tersebut bisa membentengi diri kita dan keluarga kita terhindar dari Berbagai Bala Bencana dan Penyakit seperti COVID-19 . Serta Semoga Bantuan NASI Bungkus ini bisa memberikan kelancaran Rezeki baik Siswa Keluarga nya Maupun Bapak / Ibu Guru.Selesai Membagikan nasi bungkus tersebut Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya sarapan bersama  Dengan CUMI, Kangkung TERI , Gurami Asam Manis , Gurami Bakar Masakan  Dari WAROENG- MAK NYAK .

 

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

Jumat, 22 Januari 2021

Semua Yang Bernyawa Pasti Merasakan Mati. Dan Tidak Ada Yang Tahu Kapan Maut Akan Datang

 

































Semua Yang Bernyawa Pasti Merasakan Mati.

Dan Tidak Ada Yang Tahu Kapan Maut Akan Datang

Hari Ke 374

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumu’ah [62]: 09). Manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah . Manusia diberikan hati dan naluri sebagai pangkal perbedaan dari makhluk-makhluk yang lainnya. Pada dasarnya semua ciptaan Allah  itu akan binasa. Misalnya, alam semesta ini. Dia akan mengalami kebinasaan pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah dan itu menjadi rahasia besar Ilahi. Sama halnya dengan kita. Kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah pada hakikatnya juga akan menemui masa perpisahan kita dengan alam dunia ini. Memang ini menjadi teka-teki dan misteri besar yang sampai peran teknologi di era revolusi industri 4.0 dan modernisasi abad ke 21 semakin pesat berkembang tidak mampu mengetahui kapan waktu kita untuk berpisah dengan alam dunia yang hanya sebentar saja ini. Oleh karena itu, kita sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi derajatnya diwajibkan untuk selalu bersiap-siap untuk menyongsong hari berpisahnya dengan alam dunia ini. Karena semua manusia di bumi ini tidak ada yang tahu persis kapan dan dimana kita akan mengalami perpisahan dengan alam dunia ini.  Benar juga firman Allah berikut ini yang secara eksplisit menerangkan jika waktu kita harus menghadap Allah, maka kita tidak dapat menundanya lagi ataupun mendahulukannya. Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah telah melukiskan ayat yang artinya: “Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan dan mendahulukannya sedetikpun”. (QS. An-Nahl [16]: 61). Setelah investigasi panjangnya, para ilmuwan menegaskan bahwa kematian adalah makhluk seperti halnya kehidupan, dan seakan kematian itu adalah dasar utamanya. Dan hal tersebut dapat ditemukan isyaratnya dalam ayat Al-Quran. “Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara kalian yang terbaik amalnya”. (QS. Al-Mulk [67]: 02).Para ilmuwan mengatakan bahwa masa tua adalah masa-masa untuk mengakhiri kehidupan manusia secara alami, jika tidak, maka setiap upaya untuk memperpanjang hidup di atas batas-batas tertentu akan memberikan banyak penyebabnya, misalnya terserang penyakit atau kecelakaan, para ilmuwan mengatakan: “Setiap usaha untuk mencapai keabadian bertentangan dengan alam”.Para ilmuwan telah menyimpulkan hasilnya, yaitu bahwa meskipun menghabiskan miliaran dolar untuk dapat berumur panjang sampai usia, tetap saja tidak akan membuahkan hasil dan manfaat. Inilah yang pernah diisyaratkan oleh Nabi Muhammad: “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena Allah tidak pernah memberikan suatu penyakit kecuali Allah berikan penawarnya kecuali satu masa tua”. (HR. Ahmad).Kondisi Sebelum Hadirnya KematianSebelum kematian menghampiri kita, kita akan menghadapi yang namanya sakaratul maut. Secara etimologis kata sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Sakarat dapat diartikan dengan “mabuk” sedangkan “maut” berarti kematian. Dengan demikian, sakaratul maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya.Sakaratul maut merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Sakartul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. kematian lebih kearah suatu proses, sedangkan sakaratul maut merupakan akhir dari hidup.

 

Artinya: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya”. (QS. Qaaf [50]: 19).Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian. [Jami’u Al Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101)].Al-Imam Ibnu Katsir berkata: “Ini adalah berita dari Allah tentang keadaan orang yang sekarat dan tentang apa yang dia rasakan berupa kengerian serta rasa sakit yang dahsyat (mudah-mudahan Allah meneguhkan kita dengan ucapan yang teguh, yaitu kalimat tauhid di dunia dan akhirat). Allah mengabarkan bahwasanya ruh akan dicabut dari jasadnya, hingga tatkala sampai di tenggorokan, dia meminta tabib yang bisa mengobatinya. Siapa yang bisa meruqyah?

Kemudian, keadaan yang dahsyat dan ngeri tersebut disusul oleh keadaan yang lebih dahsyat dan lebih ngeri berikutnya (kecuali bagi orang yang dirahmati Allah I). Kedua betisnya bertautan, lalu meninggal dunia. Kemudian dibungkus dengan kain kafan (setelah dimandikan). Mulailah manusia mempersiapkan penguburan jasadnya, sedangkan para malaikat mempersiapkan ruhnya untuk dibawa ke langit. Mengingat KematianSyari’at ajaran agama Islam telah mengajarkan bagaimana caranya agar kita selalu mengingat kematian. Dengan kita mengingat akan adanya kematian, maka kita juga akan lebih mendekatkan diri atau berserah diri kepada Allah

Pada hari Kamis 21/1/2021 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Pukul 22.00 Merasa kaget karena di bangunkan oleh Tetangga Bapak Ustad  H. Muat Ansori ,S.H.I Karena Tetangga juga di depan Gapura Bapak BUNANGGI Alias PAK Mul Meninggal Dunia , Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd Merasa tidak percaya , Karena pada waktu sore hari Jam 18.00 Beliau nya Masih ketemu dengan Penulis mengantarkan Umik Miski Kontrol , di tengah perjalanan karenan hujan yang sangat deras  beliaunya  terjatuh dan tidak sadarkan diri  Tapi Kenyataannya emang usia kematian kita tidak ada yang tahu , Akhirnya Bapak BUNANGGI Alias PAK Mul  meninggal Dunia , Dimana dalam kesempatan ini Penulis langsung kontak NURUL Hayat Untuk Minta Bantuan AMBULANCE Mengantarkan Bapak BUNANGGI Tersebut ke Madura. Dimana pada saat akan  memanggil Ambulance datang 2 Mobil SATPOL PP , Karena Pak Bunanggi Alias Pak Mul Meninggal Di Tempat Umum , Akhirnya Ketua RT V RW V Bulak Rukem menjelaskan  kronologi kejadiannya dan Akhirnya 2 Mobil SATPOL PP Pergi  serta Akhirnya Mobil AMBULANCE Nurul Hayat Mengantarkan Pak Bunanggi Alias Pak Mul Ke Madura

Dalam Kesempatan ini Penulis menghaturkan Banyak terimakasih Kepada  YAYASAN NURUL Hayat Yang Sudah mengantarkan Jenazah Ke Madura Semoga NURUL Hayat Makin Sukses Berkah Barokah Selamanya Apa Yang di sampaikan Itu Sesuai KEMATIAN Dan REZEKI Tidak ada Yang Tahu , Apalagi Ini Di Masa PANDEMI COVID , Dalam Kesempatan ini Ayo Kita Jaga diri kita Kita Jaga Kesehatan kita dan keluarga kita Terbebas dari covid-19

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat