Jumat, 13 September 2019

“ AJARI ANAK DIDIK KITA UNTUK BERBAGI DENGAN SAUDARA PAPUA”















“ AJARI ANAK DIDIK KITA UNTUK BERBAGI DENGAN SAUDARA PAPUA”
Kericuhan dan dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di Malang dan Surabaya sangat disayangkan sekali. Peristiwa seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi di Indonesia, bangsa yang selalu mengedepankan keberagaman dan persatuan bangsa. Aksi provokasi semakin memantik bara api kebencian ketika berita bohong dan selebaran bernuansa adu domba beredar luas di media sosial, alhasil demonstrasi berujung kerusuhan pecah dan menjalar ke beberapa kota di Papua. Baik pemerintah, aparat keamanan, ormas, maupun masyarakat luas harus bersama-sama meningkatkan sikap menghormati antarsesama dan memerangi rasisme apapun bentuknya yang dapat memecah belah persatuan anak bangsa. Segala bentuk kecurigaan jangan sampai membuat orang bertindak anarkis, provokatif, dan rasis. Menahan diri dan mengedepankan pendekatan yang damai merupakan langkah tepat dalam mencegah segala macam permasalahan dan konflik agar tidak semakin memanas terlebih di era modern ini banyak oknum memanfaatkan media sosial dengan terus menggoreng isu-isu yang sedang berkembang. Sebagian orang mengatakan bahwa berbagi itu membuatnya bahagia dan merasa lega, walaupun pada kenyataannya dengan berbagi kita akan kehilangan sesuatu. Kemudian apakah berbagi hanya berupa uang ataupun materi? Tentu tidak!!! Karena dengan tersenyum pun kita sudah berbagi dan pada hakikatnya berbagi itu merupakan suatu kegiatan membantu orang yang akan menghasilkan kebaikan dan kemudahan bagi orang lain. Dalam buku yang berjudul "Why Good Things Happen to Good People" karya Stephen Post, seorang profesor kedokteran pencegahan di Stony Brook University, menulis bahwa memberi kepada orang lain telah terbukti meningkatkan kualitas sehat pada tubuh seseorang dan bisa meringankan penyakit kronis, termasuk HIV dan multiple sclerosis. Dari buku tersebut dapat kita ketahui bahwa berbagi itu berdampak besar bagi kita dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan berbagi bisa membuat kita lebih perduli terhadap orang lain, terumata kepada orang-orang yang membutuhkan, contohnya saja orang-orang miskin yang ada dijalan, ketika kita beri rezeki walaupun sedikit mereka sudah senang, kemudian membuat hidup lebih berwarna dan bermakna, serta dapat mengungkapkan rasa syukur kita akan hidup. Lalu, apa saja indahnya saling berbagi? Pertama, ketika kita berbagi maka kenikmatan yang akan diperoleh. Kedua, ketika kita berbagi sedekah, maka pahala yang kita dapatkan. Ketiga, ketika kita berbagi ilmu, semakin bertambah ilmu yang kita dapatkan dan ketika kita berbagi harta, jangan khawatir akan berkurang karena Allah SWT. Akan menambah serta melipatkan gandakan harta yang kita beri tersebut. Seperti yang tercantum dalam Q.S Saba: 39 Dari ayat di atas sudah diterangkan bahwasanya ketika kamu memberi apapun itu, uang ataupun materi, membantu dengan tenaga, bahkan hanya tersenyum sekalipun maka Allah akan menggantinya karena Dia Maha Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. Seperti dalam sebuah hadist "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." maka dari itu jangan takut berbagi kepada orang lain yang artinya kita bermanfaat bagi orang tersebut, juga membuat diri kita menjadi lebih perduli terhadap sesama, menjadi ihsan yang lebih berguna, dan yang paling penting bisa membuat orang lain tersenyum bahagia.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari SABTU 14/9/2019  2 Siswi SMP PGRI 6 Surabaya  Yaitu  ANISA DWI AINUN YASIN Dan NADIFATUL HASANAH Siswa Kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya Menata , Mensortir Sumbangan Buku Untuk SAUDARA Kita Di PAPUA Yang Sudah Di Kumpulkan Se Minggu Yang Lalu Melalui OSIS SMP PGRI 6 Surabaya , Sumbangan yang sudah terkumpul tersebut Oleh NADIFATUL HASANAH DAN ANISA DWI AINUN YASIN  Di Tata , dimasukan Ke dalam Kardos , Serta KARDOS Tersebut Di Bungkus Koran , Selesai Di Bungkus , Bantuan Buku Tersebut Di antarkan Oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd dan Perwakilan OSIS SMP PGRI 6 Surabaya  Yaitu SAIFUL AKBAR Siswa Kelas 8 SMP PGRI 6 Surabaya , Dalam kesempatan tersebut yang menerima Sumbangan Buku dari SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya adalah Ibu Purwanti  Staff dari BAKESBANGPOL Linmas Kota Surabaya , Dalam Kesempatan tersebut Buku Yang sudah tertata RAPI Di KARDOS Dari Pihak LINMAS Di Buka Kondisi Buku Nya , Dan Di Hitung , Alhamdulilah Dari Hasil Sortiran Tersebut Buku Yang Terkumpul adalah Untuk SMP PGRI 6 Surabaya adalah 124 Buku , Sedangkan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sejumlah 108 Buku Cerita . Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahaw Tujuan dari kegiatan Tersebut Mengajak seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk berbagi Ilmu melalui Sumbangan Buku Yang akan Di SUMBANGKAN Untuk Saudara Kita Di PAPUA , Kata Kepala Sekolah Kelahiran APRIL 1984 Tersebut, Semoga  Bantuan Dari siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Tersebut bermanfaat Untuk Saudara Di PAPUA.


“ Pramuka Sangat Menyenangkan Untuk Penguatan KARAKTER”







“ Pramuka Sangat Menyenangkan  Untuk Penguatan KARAKTER”

Masuknya pendidikan pramuka dalam struktur kurikulum pada pendidikan dasar patut diapresiasi. Pramuka dianggap sebagai wahana pembentukan karakter siswa, karena dalam Pramuka siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, mandiri, dan keberanian. Hal ini kiranya sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Kegiatan Pramuka ini akan mampu membangun kecerdasan siswa pada ranah afeksi (sikap dan perilaku), sehingga siswa akan mampu mengembangkan karakternya secara positif. Dalam sejarahnya, Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana merupakan organisasi kepanduan yang tidak hanya populer di Indonesia, namun juga di kancah dunia. Boden Powell, sang bapak pandu dunia mengandaikan kegiatan kepanduan ini sebagai sarana pendidikan melalui kegiatan yang menyenangkan. Tipologi menyenangkan ini tentu saja menarik simpati dan minat anak-anak. Sehingga, kegiatan kepanduan ini cepat menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, organisasi kepanduan ini sangat berperan penting dalam sejarah pergerakan nasional, baik pra maupun pasca kemerdekaan. Hingga saat ini, Pramuka menjadi kosakata yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Meskipun sebelumnya Pramuka ini bukan merupakan kegiatan wajib di sekolah, namun faktanya hampir semua satuan pendidikan, mulai SD (Siaga dan Penggalang), SMP (Penggalang), SMA (Penegak), bahkan di tingkat Perguruan Tinggi ada satuan gerakan Pramuka yang disebut Racana. Dan, diakui atau tidak keberadaan kegiatan Pramuka di sekolah terbukti telah mampu memberikan arti tersendiri terhadap proses pembelajaran. Pada titik inilah, kebijakan Pramuka yang dijadikan sebagai ekstrakul wajib di sekolah menjadi faktor penting dalam mewujudkan pendidikan karakterPertolonganPertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut. Ada pun prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang diperlukan terhadap korban namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan sebuah pengetahuan dasar yang wajib dipelajari sejak dini. Pengetahuan P3K yang harus diketahui sejak dini adalah penanganan luka kecil dan cedera yang mungkin terjadi sehari-hari. Dengan adanya pengetahuan ini, kita akan memiliki bekal untuk menolong diri sendiri maupun orang lain sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah  Peduli Berbudaya  Lingkungan  Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Jum’at  13/9/2019 , Dalam rangka mengisi kekosongan waktu Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya  Selesai Sholat Jum’at  melaksanakan Kegiatan Tambahan Latihan Pramuka , Yang di damping oleh Pelatih Pramuka Kak Syahrul , S.Pd, Dalam Kesempatan tersebut  Pelatih Kelahiran November tersebut Mengajarkan Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya bermain PASSER  , Dimana Alat PISAU Di Lempar dari Jarak  yang lumayan, Setelah Itu Kak SYAHRUL , S.Pd juga mengajarkan Untuk membuat Tandu P3K , Dimana Jika saat Upacara Bendera ada yang sakit bisa langsung di gunakan untuk di angkat langsung ke UKS, Menurut Nurhaliza Siswa Kelas 8 SMP PGRI 6 Surabaya , sangat senang dengan Pramuka tahun Ini , karena banyak ilmu yang di dapatkan , Tidak hanya menyanyi dan Tepuk saja , Tetapi juga Diajarkan PASSER , P3K Dan Lain – Lain. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya  Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd Bahwasannya  beliau berharap agar siswa / siswi SMP PGRI 6 Suraaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya harus lebih giar rajin dalam  pramuka , Karena dengan  Pramuka Tersebut untuk mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter, Seperti yang dilakukan oleh Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya anak – anak sendiri yang minta untuk latihan Pramuka Tambahan m Alhamdulilah Pelatih Pramuka Alumni UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA Surabaya ini membuat siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya makin Gemar PRAMUKA Serta Pramuka Itu sangat Menyenangkan.

Rabu, 11 September 2019

“ Pengabdian POLRESTASBES TANJUNG PERAK Memerangi NARKOBA Dan Mencegah Kenakalan Remaja “ Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balapan liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma antara lain seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya. Menurut penelitian yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002), Hamzah (2002, Prahesti (2002), mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi seseorang ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil. Sebaliknya matangnya emosi seseorang ditandai dengan tidak meledaknya emosi di hadapan orang lain, dapat penilaian situasi kritis dan memiliki reaksi emosi stabil dan kepercayaan diri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif dan berani mengungkapkan pendapat. Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang barlaku. Ini menyebabkan individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan tindakan kriminal. Di Indonesia salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai, terutama di kota-kota besar adalah tawuran pelajar. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat terjadinya tren peningkatan angka kasus tawuran di kalangan pelajar sepanjang tahun 2018.[4] Sepanjang tahun 2017 hingga 2018, KPAI mencatat 202 anak berhadapan dengan hukum karena terlibat tawuran. Tentang normal atau tidaknya suatu kenakalan remaja pernah dijelaskan dalam pemikiran Emile Durkheim, bahwa kenakalan remaja dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat dan tidak melampaui batas-batas norma Dalam mengatasi Kenakalan Remaja yang semakin marak di Kota Surabaya SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 12/9/2019 Melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kenakalan Remaja Dan NARKOBA Yang di sampaikan Oleh Bapak IPDA M. DHOFIR , KANITBINKAMSA Dan AIPTU WIJI SUPRIYADI BANIT SATBINMAS Dari POLRES TANJUNG PERAK Surabaya , Sebelum memulai Acara Seluruh Peserta Didik SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza yang dipimpin Oleh Anindiya Siswa Kelas 4 SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Selesai Menyanyikan Lagu Indonesia Raya , Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H.I Memimpin Doa untuk di mulai nya acara pada pagi hari ini, Selesai Doa Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Menyampaikan sambutannya , Dimana Beliau meminta kepada seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk sama –s ama memerangi NARKOBA , Serta Menolak Pemberian Apapun dari Orang – Orang yang belum di kenal, Serta Mengajak Agar Jangan ada Pertengkaran atau bahkan TAWURAN Antar Teman atau Antar PELAJAR, Di Kesempatan tersebut Bapak Kepala Sekolah Kelahiran APRIL 1984 Tersebut mengajak Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk membacakan Ikrar Pelajar Kota Surabaya , Yang Dimana salah satu isinya adalah Menjaga Kehormatan Pelajar, Berbudi Pekerti Luhur serta meningkatkan Prestasi,Memusnahkan Tawuran Memerangi NARKOBA Serta Permasalahan bentuk remaja , Melestarikan lingkungan. Selesai Sambutan Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Selanjutnya Materi Yang Di sampaikan oleh Bapak IPDA M. DHOFIR Selaku KANITBINKAMSA SATBINMAS Polres Tanjung Perak Surabaya , Beliau menyampaikan tentang kenakalan remaja yang sangat merajaelah saat ini, Setelah Itu Bapak AIPTU WIJI SUPRIYADI Selaku BANIT SATBINMAS POLRES Tanjung Perak Memberikan dan menjelaskan materi tentang Penyalagunaan dan BAHAYA NARKOBA, Selesai Pemaparan Materi dari Bapak AIPTU WIJI , Bapak IPDA M. DHOFIR Memberikan kesempatan kepada siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Untuk bertanya , Dalam kesempatan tersebut siswa / siswi yang Aktif bertanya mendapatkan reward dari POLRESTABES TANJUNG PERAK Surabaya yaitu berupa 8 ( Delapan ) Buah TAS RANSEL Sekolah. Di Akhir Penutup Bapak IPDA M. DHOFIR Menyampaikan agar Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk sama – sama memerangi NARKOBA Dan Memerangi TAWURAN Antar Pelajar , Serta di harapkan Siswa / siswi Yang terima Hadiah TAS Tersebut dapat lebih aktif dalam meraih Prestasi , Tunjukan Bahwa SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Swasta Bisa Terus Berprestasi dan Berkarya. Kata Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd



























“ Pengabdian POLRESTASBES TANJUNG PERAK Memerangi NARKOBA Dan Mencegah Kenakalan Remaja “      

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balapan liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku menyimpang terhadap norma antara lain seks pranikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya. Menurut penelitian yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002), Hamzah (2002, Prahesti (2002), mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi seseorang ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil. Sebaliknya matangnya emosi seseorang ditandai dengan tidak meledaknya emosi di hadapan orang lain, dapat penilaian situasi kritis dan memiliki reaksi emosi stabil dan kepercayaan diri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif dan berani mengungkapkan pendapat. Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang barlaku. Ini menyebabkan individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan melakukan tindakan kriminal. Di Indonesia salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai, terutama di kota-kota besar adalah tawuran pelajar. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat terjadinya tren peningkatan angka kasus tawuran di kalangan pelajar sepanjang tahun 2018.[4] Sepanjang tahun 2017 hingga 2018, KPAI mencatat 202 anak berhadapan dengan hukum karena terlibat tawuran. Tentang normal atau tidaknya suatu kenakalan remaja pernah dijelaskan dalam pemikiran Emile Durkheim, bahwa kenakalan remaja dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat dan tidak melampaui batas-batas norma
Dalam mengatasi Kenakalan Remaja yang semakin marak di Kota Surabaya SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 12/9/2019  Melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kenakalan Remaja Dan NARKOBA Yang di sampaikan Oleh Bapak IPDA M. DHOFIR , KANITBINKAMSA  Dan AIPTU WIJI SUPRIYADI  BANIT SATBINMAS Dari POLRES TANJUNG PERAK Surabaya , Sebelum memulai Acara Seluruh Peserta Didik SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza yang dipimpin Oleh Anindiya Siswa Kelas 4 SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Selesai Menyanyikan Lagu Indonesia Raya , Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H.I Memimpin  Doa untuk di mulai nya acara pada pagi hari ini, Selesai Doa  Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Menyampaikan sambutannya , Dimana Beliau meminta kepada seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk sama –s ama memerangi NARKOBA , Serta Menolak Pemberian Apapun dari Orang –  Orang yang belum di kenal, Serta Mengajak Agar Jangan ada Pertengkaran atau bahkan TAWURAN Antar Teman atau Antar PELAJAR,  Di Kesempatan tersebut Bapak Kepala Sekolah Kelahiran APRIL 1984 Tersebut mengajak Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk membacakan Ikrar Pelajar Kota Surabaya , Yang Dimana salah satu isinya adalah Menjaga Kehormatan Pelajar, Berbudi Pekerti Luhur serta meningkatkan Prestasi,Memusnahkan Tawuran Memerangi NARKOBA Serta Permasalahan  bentuk remaja , Melestarikan lingkungan. Selesai Sambutan Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Selanjutnya Materi Yang Di sampaikan oleh Bapak IPDA M. DHOFIR Selaku KANITBINKAMSA SATBINMAS Polres Tanjung Perak Surabaya , Beliau menyampaikan tentang kenakalan remaja yang sangat merajaelah saat ini, Setelah Itu Bapak AIPTU WIJI SUPRIYADI Selaku BANIT SATBINMAS POLRES Tanjung Perak Memberikan dan menjelaskan materi tentang Penyalagunaan dan BAHAYA NARKOBA, Selesai Pemaparan Materi dari Bapak AIPTU WIJI , Bapak IPDA M. DHOFIR Memberikan kesempatan kepada siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Untuk bertanya  , Dalam kesempatan tersebut siswa / siswi yang Aktif bertanya mendapatkan reward dari POLRESTABES TANJUNG PERAK Surabaya yaitu berupa 8 ( Delapan )  Buah TAS  RANSEL Sekolah. Di Akhir Penutup Bapak IPDA M. DHOFIR  Menyampaikan agar Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk sama – sama memerangi NARKOBA Dan Memerangi TAWURAN Antar Pelajar , Serta di harapkan Siswa / siswi Yang terima Hadiah TAS Tersebut  dapat lebih aktif dalam meraih Prestasi , Tunjukan Bahwa SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Swasta Bisa Terus Berprestasi dan Berkarya. Kata Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd

“ Kepedulian Anggota Dewan Memantau Air Yang Belum Keluar”











“ Kepedulian Anggota Dewan Memantau Air Yang Belum Keluar”
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, yaitu suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.Cara lain adalah dengan menggunakan pesawat Fresh Water Generator (FWG). Fresh Water Generator (FWG) adalah pesawat pembuat air tawar dengan jalan menguapkan air laut didalam penguap (Evaporator) dan uap air laut tersebut didinginkan dengan cara kondensasi di dalam pesawat Destilasi/kondensor (pengembun), sehingga menghasilkan air kondensasi yang disebut kondensat. Fresh water generator, merupakan salah satu pesawat bantu yang penting di atas kapal. Hal ini di karenakan dengan menggunanaka FWG (Fresh water generator) dapat menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk minum, memasak, mencuci dan bahkan menjalankan mesin penting lainnya yang menggunakan air tawar sebagai media pendingin. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Namun, karena UU tersebut dinilai bertentangan dengan UUD 1945 maka MK membatalkan seluruh pasal yang ada dalam UU tersebut. Sehingga, UU Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan kembali berlaku untuk mengisi kekosongan hukum hingga adanya pembentukan uu yang baru.
Dalam mengatasi Permasalahan Air yang Tidak Nyalah , Anggota DPRD Kota Surabaya Dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Ibu RENI ASTUTI , S.Si  Pada Hari Rabu 11/9/2019 , Mengunjungi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Tujuan Kunjungan Ibu RENI ASTUTI , S.Si ke SMP PGRI 6 Surabaya adalah  mengecek Kondisi Air PDAM Yang Tidak Nyalah Di SMP PGRI 6 Surabaya , Dimana Ibu Anggota Dewan Melihat BAK Mandi milik SMP PGRI 6 Surabaya , Selesai Dari SMP PGRI 6 Surabaya Ibu RENI ASTUTI , S.Si Langsung di damping Oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd mengunjungi  warga di sekitar sekolah yang terdampak air tidak keluar saat itu Ibu RENI ASTUTI , S.Si mendatangi Kediaman Ibu MIS Di Jalan Bulak Rukem III No. 19 , Bu Reni Ngobrol banyak dengan Bu Mis , Beliau menyampaikan Agar Warga Yang airnya masih belum keluar maupun Musholah dapat menghubungi Call Center PDAM , Insyah Allah Pihak PDAM Akan  Membantu Memberikan Bantuan Air Tangki Gratis  , Menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahwa ini adalah suatu yang sangat Luar biasa , Karena Anggota Dewan langsung turun memantau kondisi warga yang airnya tidak keluar Walaupun Bukan Daerah Pemilihannya ( DAPIL Nya ) , Dimana Air PDAM Adalah Sumber Kehidupan.