Sabtu, 10 Oktober 2015

“ Penelitian Kader Spegrinam Tentang Aplikasi Mol dalam Kompos “


“ Penelitian Kader Spegrinam Tentang Aplikasi Mol dalam Kompos “

Mol adalah satuan dasar SI yang mengukur jumlah zat Istilah "mol" pertama kali diciptakan oleh Wilhem Ostwald dalam bahasa Jerman pada tahun 1893, walaupun sebelumnya telah terdapat konsep massa ekuivalen seabad sebelumnya. Istilah mol diperkirakan berasal dari kata bahasa Jerman Molekül. Nama gram atom dan gram molekul juga pernah digunakan dengan artian yang sama dengan mol, namun sekarang sudah tidak digunakan. Terdapat miskonsepsi yang umum bahwa mol didefinisikan menurut tetapan Avogadro (juga disebut "bilangan Avogadro"). Namun kita tidak perlulah mengetahui jumlah atom ataupun molekul yang ada dalam suatu zat untuk menggunakan satuan mol, dan sebenarnya pula pengukuran jumlah zat dilakukan pertama kali sebelum adanya teori atom modern. Definisi mutakhir mol disepakati pada tahun 1960-an. Sebelumnya, definisi mol didasarkan pada berat atom hidrogen, berat atom oksigen, dan massa atom relatif oksigen-16. Keempat definisi ini memiliki tingkat perbedaan yang lebih kecil dari 1%. Metode yang paling umum untuk mengukur jumlah zat adalah dengan mengukur massanya dan kemudian membagi nilai massanya dengan massa molar zat tersebut Massa molar dapat dihitung dengan mudah dari nilai tabulasi bobot atom dan tetapan massa molar (didefinisikan sebagai 1 g/mol). Metode lainnya meliputi penggunaan volume molar ataupun pengukuran muatan listrik. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir Kota Surabaya , Tim Kader Spegrinam Surabaya yang terdiri dari Lutfia Turfa dan Fransiska Nur Syahfitri  Tim Kader Spegrinam Surabaya kelas 9 didampingi oleh guru IPA  yaitu Ibu Rini Hapsari , S.Si dan Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si pada hari Sabtu 10/10/2015 Melakukan sebuah penelitian tentang kompos  yang dimana biasanaya SMP PGRI 6 Surabaya hanya bergelut dengan sampah – sampah , tapi kini sampah tersebut oleh Lutfia Turfa dan Fransiska Nur syahfitri dilakukan Penelitian tentang mol yang terkandung dalam kompos tersebut. Adapun sampah yang diamati oleh Tim Kader SMP PGRI 6 Surabaya yaitu REBUNG BAMBU, BATANG PISANG, SISA BUAH, dimana sampah – sampah tersebut dicarik mol yang terkandung di masing – masing sampah tersebut.  Adapun bahan – bahan yang di siapkan yaitu Air Leri ( Air pususuan beras ) Batang Pisang , Rebung Bambu , Sisa – sisa buah , Selang , Toples . Lutfia Turfa dan Fransiska Nur Syahfitri sangat antusias melakukan kegiatan pagi hari ini yang di dampingi dan mendengarkan arahan dari  Ibu Rini Hapsari , S.Si dan Ibu Mei Ratna Susanti , S.Si . Menurut Lutfia Turfa bahwa beliau sangat senang dengan kegiatan penelitian hari ini , karena beliau bisa menambah ilmu dimana sampah tidak hanya dilihat saja tetapi bisa di amati untuk diteliti, Lutfia berharap agar Ibu Mei Ratna Susanti dan Ibu Rini Hapsari bisa melakukan penelitian lingkungan lain di SMP PGRI 6 Surabaya.

Buah Karya :

Zulfarhan Mustofa Hadi

Ketua Konselor Spegrinam Surabaya & Ketua Kader Spegrinam

 

Rabu, 07 Oktober 2015

“ Mengiringi Drumband Di Pernikahan Warga Bulak Banteng”


“ Mengiringi Drumband Di Pernikahan Warga Bulak Banteng”

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan perkawinan.

SMP  PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli  dan Berbudaya lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7-9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir pada  hari Rabu 7/10/2015 , 35 Siswa Tim Drumband SMP PGRI 6 Surabaya  menghadiri undangan warga di Dukuh Bulak Banteng Perintis Utama , Dimana Tim drumband SMP PGRI 6 undangan tersebut mengiring Manten  dari Dukuh Bulak Banteng Perintis Utama sampai Ke Dukuh Bulak Banteng Suropati , dimana warga di sekitar bulak banteng sangat kagum dengan penampilan drumband sekolah kami , Menurut Bapak Kepala Sekolah kami Banu Atmoko S.Pd yang ikut mendampingi kegiatan kami tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mengajak warga SMP PGRI 6 Surabaya untuk bersosialisasi serta membantu warga yang membutuhkan bantuan untuk memakai drumband di sekolah SMP PGRI 6 Surabaya.

Buah Karya :

Zulfarhan Mustofa Hadi

Ketua Konselor SMP PGRI 6 Surabaya