“Satukan Tekad Selamatkan Dan Amankan Kota Surabaya “
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati
untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya.
Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam
menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang
sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa
secara syar’i yang sebenanya. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah
dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan
Al-Qur’an banyak menyebutkan pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh
hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan
kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu’ dapat
menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa
dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam
penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan.
Dalam Al-Qur’an Allah telah menegaskan : “Dan bersabarlah kamu bersama-sama
dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan
mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa
nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi : 28). Al-Qur’an
juga memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah
senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai
keikhlasan hati yang mendalam. Sebuah doa akan cepat dikabulkan apabila
disertai keikhlasan hati dan berulangkali dipanjatkan. Hal ini banyak
ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an, diantaranya : “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan
berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ar’af
: 55-56). Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa kedudukan doa
dalam ibadah ibarat mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga,
komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian
karena doa adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dengan disertai keikhlasan
hati serta permohonan pertolongan yang disertai kejernihan nurani agar
selamat dari segala musibah serta meraih keselamatan abadi. peran historis para santri dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, seperti K.H. Hasyim As’yari dari Nahdlatul Ulama,
K.H. Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati
dari Al-Irsyad dan Mas Abdul Rahman dari Matlaul Anwar serta mengingat pula 17
nama-nama perwira Pembela Tanah Air (Peta) yang berasal dari kalangan santri,
pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Sejarah
mencatat, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para
santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa,
melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi,
dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan,"
Dalam Menumbuhkembangkan Pendidikan Karakter yang ada di dalam
Peserta Didik Pada Hari Minggu 21/10/2018 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Sebayak 25
Siswa SMP PGRI 6 Surabaya dan 19 Siswa SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya dan di damping 3 Orang Guru dari SMP PGRI 6
Surabaya Serta 3 Orang Guru dari SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya berkumpul di Sekolahan tercinta Pukul 04.30
Untuk Melaksanakan kegiatan Doa Bersama Dalam Rangka Untuk Keselamatan Kota Surabaya , Sebelum
Berangkat Ke Gelora 10 November Tambaksari Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
mengumpulkan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya,
Dalam samabutannya Banu Atmoko , S.Pd mengajak seluruh siswa untuk membaca Al-
Qur’an dengan Sungguh – Sungguh nanti pas Di Gelora 10 November , Karena Ini
adalah momentum pas Kita Sebagai Santri ( Siswa ). Dalam Kesempatan tersebut
jumlah peserta yang ikut kegiatan pada pagi hari ini adalah Tahfidz Al Qur’an SD Sebanyak 1.800 Siswa , Sedangkan Tahfidz AL-Qur’an SMP
Sebanyak 1.265 Siswa , Sedangkan Peserta
Khataman AL-Qur’an Dari Siswa SD
Sebanyak 10.000 Siswa , Dari SMP Sebanyak 15.000 Siswa Sedangkan Dari MI dan
MTS Sebanyak 1.000 Siswa , Acara
Kegiatan Ngaji Bareng Dan Wisuda Hafidz Ini di tutup doa Oleh KH. Miftahul
Lutfi Muhammad Al Mutawakkil, Selesai Doa seluruh siswa SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya menikmati bekal sarapan yang sudah mereka bawak dari
rumah , Menurut Yuni Ismaryati , S.Pd dan Sugiarti , S.Pd yang ikut mendampingi Siswa / Siswi SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya bahwa Tujuan dari Kegiatan ini adalah
Untuk Mendoakan Kota Surabaya dari Keselamatan dan Keamanan , Menurut Beliaunya
Kegiatan Ini sangat Positif apalagi di
hari libur Tidak harus 1 minggu mencari uang saja di jalan tetapi selingkan
waktu untuk melakukan doa untuk Kota Tercinta Ini disamping itu kegiatan ini adalah untuk
menumbuh kembangkan Pendidikan karakter agar siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya
Gemar Membaca AL-Qur’an