Sabtu, 30 November 2019

“ 20 Tahun Mengabdi Bersama Di Wilayah RW 10 Wonokusumo “


































































“ 20 Tahun Mengabdi Bersama Di Wilayah RW 10 Wonokusumo “

Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu. Ibn Khallikan dalam kitab Wafayat Al-A`yan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Maroko menuju Syam dan seterusnya ke Irak. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia mendapati Sultan Al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid Nabi. Oleh karena itu, Al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul “Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir An-Nadzir”. Karya ini kemudian dia hadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar. Para ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian. Di antara mereka seperti Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H), Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H), Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H), SyeIkh Ibn Hajar Al-Haitami (w. 974 H), Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H), Al-Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (w. 660 H), mantan mufti Mesiryaitu Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H), mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (w. 1351 H), dan terdapat banyak lagi para ulama besar yang lainnya. Bahkan Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang berjudul “Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena itu perayaan Maulid Nabi, yang biasa dirayakan pada bulan Rabiul Awal menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi Khitan  menurut bahasa berarti memotong atau mengkhitan, sedangkan menurut istilah khitan adalah memotong kulup (ujung kulit kelamin laki-laki) yang menutupi zakar. Bertujuan agar mudah ketika membersihkan kotoran dari sisa air seni yang menempel pada kulit dalam tersebut. Menurut seorang ulama yang bernama Imam al-Mawardi, khitan untuk laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi  khasyafah (kepala kemaluan), sehingga seluruh khasyafah terbuka dan tidak ada kulit yang menutupinya. Adapun khitan untuk perempuan adalah memotong kulit yang berada di ujung kemaluannya. Menurut dokter, ujung kelamin dapat menghimpun berbagai penyakit. Untuk menghindarkannya alat kelamin perlu dikhitan, melalui khitan selain dapat mensucikan diri dari najis juga menghindarkan diri dari penyakit. Khitan merupakan keutamaan dalan ajaran agama Islam untuk menjaga kesucian. Khitan dalam syariat dipandang sebagai fitrah, sebagaimana dijelaskan dalam sabda nabi Muhammad SAW, yang artinya : “Fitrah itu lima yaitu khitan, bercukur, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis”.
SMP PGRI 6 Surabaya Adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari  Minggu 1/12/2019  Bersama – sama dengan  Warga RW X Wonokusumo Kecamatan Semampir Mengadakan Kirab Peringatan Maulid Nabi Muhammad .S.AW yang di adakan di Masjid AL IKHSAN Wonokusumo Saat Ini Alhamdulilah Sudah Kirab Khitanan Massal Yang Ke XX  . Tim Drumband Spegrinam Surabaya dan Tim Drumband SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya bersama sama menghibur warga RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir dan anak anak yang akan di Khitan warga RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir. Dalam Kesempatan Tersebut turut Hadir Bapak Lurah Wonokusumo Bapak Andre Kurniawan ,S.TP , M.Si ,  dalam kesempatan tersebut  Bapak Lurah Wonokusumo mengajak untuk seluruh warga RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir untuk memiliki dan mengurus dokumen Administrasi sendiri seperti KTP,KK Dan Akte Kelahiran karena Dengan Mengurus sendiri tidak ada Biaya yang di bebankan Kepada yang mengurus , Serta Pak Lurah Wonokusumo Berharap agar Tahun mendatang kegiatan Kirab ini bisa lebih banyak peserta nya , yang dimana saat ini yang di Khitan senamyak 31 Di harapkan tahun depan bisa mencapai sekitar 40 – 50 anak yang di khitan serta beliau  Mengajak untuk selalu menyayangi anak anak ini , karena merekalah asset tunas – tunas penerus bangsa jangan sampai anak anak kita dipukul bahkan sampai melakukan KDRT  Dalam Kesempatan tersebut  Lurah Wonokusumo Kecamatan Semampir  Menyempatkan memberikan TAS Sekolah  kepada anak anak RW X Yang hari ini di khitan dan menyempatkan untuk mendampingi anak anak yang sedang di khitan. Menurut Banu Atmoko , S.Pd Selaku Kepala Spegrinam Surabaya bahwa Spegrinam Surabaya dalam Hal ini ikut Berpartisipasi dalam kegiatan masyrakat serta kegiatan ini adalah Bukti Pengabdian Kepada masyarakat di Kelurahan Wonokusumo Khususnya Kota Surabaya., Dimana SPEGRINAM Surabaya Sudah Mengabdi Di RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sudah Selama 20 tahun.