“ 20 Tahun Mengabdi Bersama Di Wilayah RW
10 Wonokusumo “
Dijelaskan oleh Sibth
(cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar
mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu,
baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits,
ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf,
dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah
melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan
para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para
ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan
Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan
Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu. Ibn Khallikan dalam kitab
Wafayat Al-A`yan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang
dari Maroko menuju
Syam dan seterusnya ke Irak.
Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia mendapati Sultan
Al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan
Maulid Nabi. Oleh karena itu, Al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku
tentang Maulid Nabi yang diberi judul “Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir
An-Nadzir”. Karya ini kemudian dia hadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar. Para
ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai
sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik.
Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian. Di antara
mereka seperti Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H),
Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H), Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H), SyeIkh Ibn
Hajar Al-Haitami (w. 974 H), Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H), Al-Imam Al-Izz ibn
Abd Al-Salam (w. 660 H), mantan mufti Mesiryaitu Syeikh Muhammad
Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H), mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh
Mushthafa Naja (w. 1351 H), dan terdapat banyak lagi para ulama besar yang lainnya.
Bahkan Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang berjudul
“Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena itu perayaan Maulid Nabi, yang biasa
dirayakan pada bulan Rabiul Awal menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia,
dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi Khitan menurut
bahasa berarti memotong atau mengkhitan, sedangkan menurut istilah khitan
adalah memotong kulup (ujung kulit kelamin laki-laki) yang menutupi zakar.
Bertujuan agar mudah ketika membersihkan kotoran dari sisa air seni yang
menempel pada kulit dalam tersebut. Menurut seorang ulama yang bernama Imam
al-Mawardi, khitan untuk laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi khasyafah
(kepala kemaluan), sehingga seluruh khasyafah terbuka dan tidak ada kulit yang
menutupinya. Adapun khitan untuk perempuan adalah memotong kulit yang berada di
ujung kemaluannya. Menurut dokter, ujung kelamin dapat menghimpun berbagai
penyakit. Untuk menghindarkannya alat kelamin perlu dikhitan, melalui khitan
selain dapat mensucikan diri dari najis juga menghindarkan diri dari penyakit.
Khitan merupakan keutamaan dalan ajaran agama Islam untuk menjaga kesucian.
Khitan dalam syariat dipandang sebagai fitrah, sebagaimana dijelaskan dalam
sabda nabi Muhammad SAW, yang artinya : “Fitrah itu lima yaitu khitan,
bercukur, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis”.
SMP PGRI 6 Surabaya
Adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak
Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Minggu 1/12/2019 Bersama – sama dengan Warga RW X Wonokusumo Kecamatan Semampir
Mengadakan Kirab Peringatan Maulid Nabi Muhammad .S.AW yang di adakan di Masjid
AL IKHSAN Wonokusumo Saat Ini Alhamdulilah Sudah Kirab Khitanan Massal Yang Ke
XX . Tim Drumband Spegrinam Surabaya dan
Tim Drumband SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya bersama sama menghibur warga RW X
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir dan anak anak yang akan di Khitan warga
RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir. Dalam Kesempatan Tersebut turut
Hadir Bapak Lurah Wonokusumo Bapak Andre Kurniawan ,S.TP , M.Si , dalam kesempatan tersebut Bapak Lurah Wonokusumo mengajak untuk seluruh
warga RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir untuk memiliki dan mengurus
dokumen Administrasi sendiri seperti KTP,KK Dan Akte Kelahiran karena Dengan
Mengurus sendiri tidak ada Biaya yang di bebankan Kepada yang mengurus , Serta Pak
Lurah Wonokusumo Berharap agar Tahun mendatang kegiatan Kirab ini bisa lebih
banyak peserta nya , yang dimana saat ini yang di Khitan senamyak 31 Di
harapkan tahun depan bisa mencapai sekitar 40 – 50 anak yang di khitan serta
beliau Mengajak untuk selalu menyayangi
anak anak ini , karena merekalah asset tunas – tunas penerus bangsa jangan
sampai anak anak kita dipukul bahkan sampai melakukan KDRT Dalam Kesempatan tersebut Lurah Wonokusumo Kecamatan Semampir Menyempatkan memberikan TAS Sekolah kepada anak anak RW X Yang hari ini di khitan
dan menyempatkan untuk mendampingi anak anak yang sedang di khitan. Menurut
Banu Atmoko , S.Pd Selaku Kepala Spegrinam Surabaya bahwa Spegrinam Surabaya
dalam Hal ini ikut Berpartisipasi dalam kegiatan masyrakat serta kegiatan ini
adalah Bukti Pengabdian Kepada masyarakat di Kelurahan Wonokusumo Khususnya
Kota Surabaya., Dimana SPEGRINAM Surabaya Sudah Mengabdi Di RW X Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Sudah Selama 20 tahun.