Sabtu, 26 Juni 2021

“ ISI WAKTU LUANG DENGAN PERMAINAN SUDOKO UNTUK ASAH OTAK KANAN DAN OTAK KIRI SISWA / SISWI SMP PGRI 6 SURABAYA& SDS AL-IKHLAS “

 





“ ISI WAKTU LUANG DENGAN PERMAINAN SUDOKO

UNTUK ASAH OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

SISWA / SISWI SMP PGRI 6 SURABAYA& SDS AL-IKHLAS “

                                                                             HARI KE -529

 

Sudoku adalah salah satu jenis permainan atau puzzle angka yang cukup banyak digemari. Orang-orang baik tua maupun muda memainkan game ini sekadar hanya untuk mengisi waktu luang atau dengan tujuan untuk mengasah otak secara ringan. Meski termasuk permainan jadul, nyatanya hingga kini peminat sudoku masih terus bermunculan dan bertambah.Sudoku, yang aslinya disebut Number Place, adalah teka-teki penempatan angka kombinatorial berbasis logika. Dalam sudoku klasik, tujuannya adalah untuk mengisi kisi berukuran 9×9 dengan angka sehingga setiap kolom, setiap baris, dan masing-masing dari sembilan subkisi 3×3 yang menyusun kisi (juga disebut kotak, balok, atau region) berisi semua digit dari 1 hingga 9.Dalam sudoku biasanya tersedia beberapa kisi yang telah selesai sebagian, untuk kemudian dijadikan pembimbing untuk menyelesaikan pengisiannya. Surat kabar Prancis menampilkan variasi teka-teki Sudoku pada abad ke-19, dan teka-teki tersebut telah muncul sejak 1979 di buku teka-teki dengan nama Tempat Nomor.Namun, Sudoku modern baru mulai mendapatkan popularitas yang luas pada tahun 1986 ketika diterbitkan oleh perusahaan teka-teki Jepang Nikoli dengan nama Sudoku, yang berarti "bilangan tunggal". Jika Anda adalah penggemar sudoku dan sedang berusaha untuk memahami triknya, maka artikel ini adalah bacaan yang tepat. Sudoku (数独 sūdoku), juga dikenal Number Place atau Nanpure, adalah sejenis teka-teki logika. Tujuannya adalah untuk mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaring-jaring 9×9 yang terdiri dari 9 kotak 3×3 tanpa ada angka yang berulang di satu baris, kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Prancis pada 1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang membuat terkenal Latin square.Versi modern permainan ini dimulai di Indianapolis pada 1979. Kemudian menjadi terkenal kembali di Jepang pada 1986, ketika penerbit Nikoli menemukan teka-teki ini yang diciptakan Howard Garns.Nama "Sudoku" adalah singkatan bahasa Jepang dari "Suuji wa dokushin ni kagiru" (数字は独身に限る), artinya "angka-angkanya harus tetap tunggal"

Dalam mengasah Otak Kanan Dan Otak Kiri  Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sebanyak 4 Mahasiswa dari UNUSA  Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guruan Sekolah Dasar) , 3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru  Jurusan Bahasa Inggris Mahasiswa KAMPUS Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK mengajak siswa / siswi Untuk NUMERASI Yaitu Bermain SUDOKO , Dalam permainan tersebut di lakukan di dalam kelas dengan Papan , Dimana seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya sangat antusias dan senang dalam mengikuti  kegiatan permainan SUDOKO Tersebut , sampai tidak terasa hampir 3 jam permainan SUDOKO Tersebut Dan Anak Anak Gembira dalam mengikuti Permainan tersebut. Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Dan SEKRETARIS YAYASAN PENDIDIKAN AL-IKHLAS SEMAMPIR  Bahwasannya  Beliau sangat bangga terhadap MAHASISWA UNUSA , Karena Dengan Pola Permainan SUDOKO Tersebut mengajak siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk berpikir kritis dalam Pengolahan Angka / Numerasi Apalagi setelah Ini pelajar – pelajar di Indonesia Akan Menghadapi ASESMEN NASIONAL , Sehingga harapannya dengan SUDOKO Ini anak anak Lebih SIAP Dalam Menghadapi AKM  Bulan SEPTEMBER 2021 Nanti , Serta Penulis Menyampaikan Kepada siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya bahwa MATEMATIKA Itu Bukan PELAJARAN MOMOK YANG MENAKUTKAN , Tapi Pelajaran Yang Mengasyikan dan penuh tantangan, seperti yang dilakukan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Pada hari ini.

#Tantangan Guru Siana     

# dispendik Surabaya

#Guruhebat       

 

Jumat, 25 Juni 2021

“ KEGIATAN KAMPUS MENGAJAR UNUSA JADIKAN SEKOLAH UNGGUL DAN BERPRESTASI MELALUI PEMBELAJARAN YANG AMAN DAN NYAMAN BAGI PESERTA DIDIK “

 
















































“ KEGIATAN KAMPUS MENGAJAR UNUSA

JADIKAN SEKOLAH UNGGUL DAN BERPRESTASI

MELALUI PEMBELAJARAN YANG AMAN DAN NYAMAN

BAGI PESERTA DIDIK “

HARI KE-528

 

Dulunya kampus menjadi tempat untuk belajar bagi mahasiswa dan juga dosen secara tatap muka langsung. Pada program pembelajaranya sebuah kampus seringkali menerapkan konsep pembelajaran dimana dosen menjadi seorang sumber utama. Ini tentunya akan menjadikan mahasiswa kurang mandiri dalam menyelesaikan berbagai upaya pemecahan masalah yang harus di selesaikan. Selama ini pada dasarnya sebuah kampus sendiri menerapkan sistem pembelajaran dengan SKS yang hampir keseluruhan mengharuskan adanya kegiatan belajar didalam kelas. Ini menunjukkan kurangnya kemerdekaan belajar yang harus dijalankan oleh setiap mahasiswa dalam melakukan pembelajarannya. Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada  lembaga pendiikan, dan merdeka  dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit serta mahasiswa diberikan  kebebasan  untuk memilih  bidang yang mereka sukai. Menurut Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kampus merdeka adalah pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi. Konsep ini pada dasarnya menjadi sebuah lanjutan dari sebuah konsep yang sebelumnya yaitu merdeka belajar. Ini merupakan sebuah implementasi dari visi misi yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo guna menciptakan adanya SDM yang lebih unggul. Perencanaan pada konsep kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk mengubah peraturan menteri saja. Konsep kampus yang merdeka rencananya akan segera dilangsungkan untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas.Dalam penerapannya, konsep ini nantinya mahasiswa akan diberikan keleluasaan selama dua semester pada program belajarnya untuk melakukan kegiatan diluar kelas. Konsep ini pada dasarnya menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan diluar kelas.Jadi, mahasiswa nantinya secara tidak langsung akan diajak untuk belajar caranya hidup di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat mengenalkan adanya dunia kerja pada mahasiswa sejak dini. Sehingga kemudian mahasiswa akan jauh lebih siap kerja setelah nantinya lulus dari sebuah perguruan tinggi yang tersedia. Menteri Nadiem pada dasarnya telah menciptakan sebuah terobosan yang akan mendorong mahasiswa untuk bisa belajar selama dua semester diluar kampus. Perencanaan kampus merdeka menjadi sebuah upaya untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam menentukan mata kuliah yang nantinya akan diambil.Tujuan dari penerapan kampus yang merdeka adalah agar mahasiwa nantinya memiliki kemampuan untuk menguasai beragam keilmuan yang berguna didunia kerja nantinya

Selama 3 Bulan Yang lalu Sebanyak 4 Mahasiswa dari UNUSA  Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guruan Sekolah Dasar) , 3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru  Jurusan Bahasa Inggris Mahasiswa KAMPUS Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK berbagi ilmu di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  untuk mengajar  peserta didik di sana , Alhamdulilah dengan kehadiran 4 Mahasiswa dari UNUSA  Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guruan Sekolah Dasar) , 3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru  Jurusan Bahasa Inggris Mahasiswa KAMPUS Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK sangat membantu di sekolah , Bahkan Peserta didik baik SMP PGRI 6 Surabaya mapupun SDS AL-IKHLAS Surabaya sangat  senang dengan ke empat mahasiswa tersebut, Dimana Pada Hari JUM’AT 25/6/2021  Sebanyak 4 Mahasiswa dari UNUSA  Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guru Sekolah Dasar) , 3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru  Jurusan Bahasa Inggris Mahasiswa KAMPUS Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK  diserahkan kembali dari SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya  kepada Pihak Kampus UNUSA . Acara Penyerahan tersebut dimulai Pukul 09.00 Di AULA SMP PGRI 6 Surabaya Sebagai Sekolah Yang NASIONALIS SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Mengajak Bapak / Ibu Guru  menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya  dan Lagu YA LAL WATHON . Dalam sambutannya Kepala SDS AL-IKHLAS Surabaya Ibu ANIS LAILY MUFIDAH,S.Pd mengucapkan terimakasih kepada 4 Mahasiswa dari UNUSA  Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guru Sekolah Dasar) , 3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru  Jurusan Bahasa Inggris Mahasiswa KAMPUS Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK, Selanjutnya SAMBUTAN Dari Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Dan Sekretaris YAYASAN PENDIDIKAN AL-IKHLAS Semampir Menyampaikan Terimakasih Kepada UNUSA Yang sudah mengirimkan MAHASISWA Nya Di Sekolah Kami, Sehingga banyak belajar , Di samping Itu  Juga Penulis berharap agar ke empat Mahasiswa tersebut bisa menyelesaikan LAPORAN Dan LAPORAN Tersebut bisa Digunakan Untuk SKRIPSI , Sehingga harapannya Bisa Menyelesaikan Studi nya Hanya 3 ½ Tahun , Sehingga setelah LULUS Dari UNUSA Mereka Bisa Melanjutkan S.2 Dan Harapannya Adalah Bisa Kembali Ke ALMAMATER UNUSA Untuk Memajukan UNUSA , Di Akhir Sambutan Penulis Menyampaikan Jika Ada PROGRAM Kampus Mengajar Lagi kami SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Siap untuk di tempati dan menampung mahasiswa UNUSA Tersebut

Dari PIHAK UNUSA DPL Yang hadir adalah  ibu Dewi Dan Ibu TYAS , Dalam sambutannya Beliau menyampaikan Ucapan Terimakasih Kepada SDS AL-IKHLAS Yang sudah membimbing MAHSISWA UNUSA Tersebut dengan sebaik baiknya Dan Luar Biasa Pelayanan yang di berikan Kepada Mahasiswa kami tersebut, Disamping Itu DPL Juga Akan Menyampaikan Kepada PIHAK KAMPUS Untuk Dapat Mengirimkan Mahasiswa nya Kembali KAMPUS Mengajar Jilid 2 Di SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya , Sehingga Bisa Membantu SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya , Sehingga Lebih MAJU Dan Lebih SUKSES

Di AKHIR ACARA Penyerahan Kenang – Kenangan Dari KAMPUS UNUSA Kepada SDS AL-IKHLAS Surabaya Serta PEMOTONGAN TUMPENG Dari Ibu TYAS Di Serahkan Kepada YAYASAN PENDIDIKAN AL-IKHLAS Semampir Serta POTONGAN Yang Kedua Dari Ibu DEWI Kepada Ibu ANIS LAILY MUFIDAH,S.Pd selaku Kepala SDS AL-IKHLAS Surabaya.

Dalam kesempatan ini Penulis berharap Dengan Kegiatan KAMPUS Mengajar ini bisa memberikan Motivasi baik Kepada Guru , Siswa Agar Bisa Memberikan Pembelajaran yang terbaik Serta Menjadi SEKOLAH UNGGUL Dan Sekolah Prestasi.

#Tantangan Guru Siana     

# dispendik Surabaya

#Guruhebat