Sabtu, 30 Juli 2022

NIKMATNYA RAPAT DEWAN GURU SAMBIL MAKAN BUBUR SURO

 














NIKMATNYA RAPAT DEWAN GURU

SAMBIL MAKAN BUBUR SURO

HARI KE – 210

Malam 1 Suro diperingati saat malam 1 Muharram atau Tahun Baru Islam. Meski sama-sama dirayakan, tradisi keduanya berbeda. Jika malam 1 Muharram Tahun Baru Islam diisi dengan sejumlah kegiatan keagaamaan, berbeda dengan malam 1 Suro bagi masyarakat dengan budaya kental. Kendati demikian, 1 Muharram Tahun Baru Islam dan 1 Suro memiliki esensi yang hampir sama, yakni tradisi mendekatkan kepada sang pencipta dan mensyukuri yang telah diberikan. Salah satunya melalui bubur Suro. Tahun Baru Islam selalu diperingati dengan berbagai perayaan yang sarat dengan tradisi di Indonesia. Salah satunya di Pulau Jawa yang identik dengan bubur suro. Bubur suro adalah salah satu hidangan perayaan Tahun Baru Islam, yang ternyata memiliki sejarah dan filosofi penting bagi masyarakat, khususnya di beberapa kawasan di Pulau Jawa.Dikutip Indonesia.go.id melalui Suara.com, jejaring AyoSurabaya, pada awalnya bubur ini dihadirkan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro yang bertepatan dengan 1 Muharam. Kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung kala dan mengacu pada kalender Hijriah Menurut pemerhati budaya Jawa, Arie Novan, seperti sajian yang dihidangkan saat upacara adat Jawa lainnya, bubur Suro merupakan lambang rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh.. “Konon ini kan sudah ada sejak Sultan Agung bertahta di Jawa, terlepas dari apapun itu tentu bubur Suro ini merupakan refleksi dari masyarakat Jawa atas berkah dan rezeki yang di berikan Allah SWT kepada mereka,” ujarnya.Sementara sumber lain menyebutkan terciptanya bubur suro dibuat untuk memperingati hari di mana Nabi Nuh selamat setelah 40 hari mengarungi banjir besar yang melanda dunia saat itu. Kala itu, seperti sebagaimana tertera pada kitab kuno, di antaranya Nihayatuz Zain (Syekh Nawawi Banten), Nuzhalul Majelis (Syekh Abdul Rahman Al-Usfuri), dan Jam'ul Fawaid (Syekh Daud Fatani),
Nabi Nuh bertanya kepada para sahabat masih adakah makanan yang tersisa di dalam kapal. Lalu sahabat menjawab "Masih ada ya Nabi", dengan menyebutkan bahan makanan yang tersisa mulai dari kacang poi, kacang adas, ba'ruz, tepung, dan kacang hinthon. Bahan tersebut lalu dimasak bersamaan.  Inilah cikal bakal santapan lezat yang kini dinamakan sebagai bubur suro. Hidangan tersebut terbuat dari beras yang dimasak dengan aneka bumbu dan rempah tradisional seperti santan, serai, dan daun salam sehingga rasanya lebih gurih dibandingkan bubur biasanya. Bubur ini disajikan bersama aneka lauk-pauk yang berbeda-beda tergantung daerahnya. Namun sebagian besar memiliki karakteristik yang sama, yakni disajikan bersama kuah santan kuning, tahu, orek tempe atau teri, telur, dan kacang-kacangan. Menariknya, bukan hanya sebagai pengganjal lapar, bubur suro juga dijadiian sebagai uba rampe, yang pasti memiliki makna yang mendalam.  Salah satunya adalah tujuh jenis kacang yang wajib ada dan tak boleh terlewat dalam setiap sajiannya, yang melambangkan tujuh hari dalam satu minggu.

Pada Hari Sabtu 30/7/2022 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir mengisi Waktu Libur dengan Rapat Bersama Bapak / Ibu Dewan Guru untuk melakukan Evaluasi Pembelajaran yang Sudah berjalan Hampir 1 Minggu tersebut , Dimana  Penulis  yang juga Kepala SMP PGRI  6 Surabaya  Melakukan Evaluasi mulai Masuk , Sampai Proses Pembelajaran dilakukan Evaluasi semua oleh Penulis dimana Dalam kesempatan tersebut Bapak / Ibu Guru dilakukan Evaluasi ole Penulis selama Pembelajaran 1 Minggu, Dimana Rapat tersebut dimulai Pukul 08.00. Tidak hanya Guru Mata Peajaran saja yang dilakukan Evaluasi Oleh Penulis tersebut Tetapi Juga Guru Extra

Di Akhir Rapat ada Hidangan Bubur SURO , Dan Di Tutup Doa Ole BAPAK ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H. I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Semoga Di Tahun 1444 H SMP PGRI 6 Surabaya Semakin SUKSES Jaya Dalam Mengantarkan Generasi Emas Unggul dan Berkarakter Serta Semoga Semua Bapak / Ibu Dewan Guru dan Keluarga Serta Siswa /Siswi dan WALI MURID Di Tahun 1444 H Diberikan Kesehatan Lancar Rezeki Sukses Kariernya Berkah Barokah Selamanya . Bapak / Ibu Guru Menikmati Bubur SURO Dan NASI AYAM Kecap  tersebut

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

 

 

 

Jumat, 29 Juli 2022

PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM 1444 H SISWA SEHAT SISWA CERDAS SISWA BERKATER MENUJU GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER DI BUMI SMP PGRI 6 SURABAYA

 

















































































PERINGATAN  TAHUN BARU ISLAM 1444 H

SISWA SEHAT SISWA CERDAS

SISWA BERKATER MENUJU

GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER

DI BUMI SMP PGRI 6 SURABAYA

HARI KE – 209

Pengertian tahun baru hijriyah disebut juga tahun baru Islam. Pengertian tahun baru hijriyah adalah tahun baru dalam kalender hijriyah. Kalender hijriyah adalah kalender Islam. Tahun baru hijriyah atau tahun baru islam merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Kalender hijriyah memiliki sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan dalam kalender masehi, sebagaimana kita kenal dan pakai saat ini. Sistem penanggalan dalam kalender Islam adalah ditentukan berdasarkan siklus bulan. Pengertian tahun baru hijriyah telah diketahui. Selanjutnya mari membahas tentang sejarah tahun baru hijriyah yakni awal mula ditentukannya kalender hijiryah sebagai kalender Islam. Sejarah penetapan awal tahun baru Islam atau awal penanggalan hijriyah adalah merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah. Peristiwa itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Dan, hari itu ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam yakni 1 Muharam 1 Hijriyah. Adapun sejarah penetapan awal penanggalan kalender hijriyah yang menjadi awal tahun hijriyah adalah tidak lepas dari peran Khalifah Umar bin Khattab. Dilansir dari laman resmi Al Ain University, sejarah penentuan awal tahun baru Islam itu diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.Penggunaan penanggalan hijriyah sebagai momen awal kalender Islam itu adalah dengan ditetapkannya tahun 622 Masehi (hijrahnya Nabi Muhammad SAW) sebagai tahun pertama kalender hijriyah. Kala itu adalah tahun ke-17 setelah peristiwa hijrah atau 3-4 tahun saat kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Sudah diketahui pengertian tahun baru hijriyah adalah tahun baru dalam penanggalan kalender hijriyah alias tahun baru bagi umat Islam. Adapun penetapan awal tahun baru hijriyah adalah setiap tanggal 1 Muharram. Pemaknaan tahun baru hijriyah berawal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Saat zaman Rasul Allah, peristiwa hijrah dilakukan sebagai strategi dakwah dan menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada masyarakat Mekkah. Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik.

Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1444 H SMP PGRI 6 Surabaya Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada hari Jumat 29/7/2022 SMP PGRI 6 Surabaya memperingati Tahun Baru 1444H , Dimana Kegiatan Dalam rangka Memperingati Tahun Baru Islam 1444 H Di SMP PGRI 6 Surabaya Banyak sekali kegiatan yang diadakan antara lain : Pembacaan YASIN , ISTIGHOSAH Sarapan Pagi Bersama , Pembagian NASI BUNGKUS Berkah

Adapun kegiatan ini dimulai Pukul 07.30 , Sebelum memulai acara Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan dalam SAMBUTANNYA Bahwa hari ini kita memperingati Tahun Baru Islam 1444H/ 2022 M Walaupun Dalam suasana yang sederana tapi semoga tetap Khidmat  yang kedua Penulis menyampaikan semoga di Tahun 1444 H Ini Kita semua bersama keluarga di berikan Kesehatan Berkah dan Barokah selamanya Serta semoga makin Berprestasi Di Tahun 1444 Tersebut , Selesai sambutan Penulis , Acara Selanjutnya yaitu Pembacaan YASIN Sebanyak 3 Kali , Serta Pembacaan Istighosah yang dipimpin oleh Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di SMP PGRI 6 Surabaya tersebut

Selesai  Pembacaan YASIN Sebanyak 3 Kali , Serta Pembacaan Istighosah  tersebut seluruh siswa / siswi Bersama Bapak / Ibu Guru melakukan kegiatan SARAPAN PAGI Antara Siswa dan Bapak / Ibu Guru bekal yang Suda dibawak oleh Siswa / Siswi tersebut , Makan SARAPAN PAGI Bersama di Lapangan sambil melihat Alam Semesta tersebut

Selesai sarapan tersebut Seluruh siswa / siswi Serta Bapak / Ibu Guru membagikan Nasi Bungkus yang sudah mereka bawak dari Rumah masing – masing Untuk di bagikan Kepada Masyarakat di Sekitar Jalan Raya Bulak Rukem tersebut.

Dalam kesempatan ini Penulis mengajak kepada Siswa / Siswi Untuk Selalu BERBAGI Kepada Sesama JANGAN NUNGGU KAYA Baru Berderma . Kata Penulis Kepada Siswa / Siswi . Ayo sisikan Uang saki kalian Untuk Berbagi tersebut walaupun sedikit . Dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan bahwa Di Tahun Baru Islam 1444 H, semoga Allah menerima amalan kita di tahun-tahun yang lalu dan yang akan datang. Selamat Tahun Baru Islam untuk seluruh umat muslim di dunia. Mari berhijrah menuju takwa.

Semoga kebahagiaan senantiasa mengisi semua mimpi dan harapan umat muslim di malam ini. Semoga di Tahun Baru Islam ini, kesalamatan dan kesehatan selalu meliputi kehidupan kita semua.

SELAMAT  TAHUN BARU ISLAM 1444 H

SUKES UNTUK KITA SEMUA

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat