“ Serunya Bermain Layang – Layang Untuk Hilangkan
Kejenuhan “
Hari Ke - 250
Stress
adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik
yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dengan
kata lain, stress merupakan cara tubuh Anda menanggapi jenis tuntutan, ancaman,
atau tekanan apa pun.Ketika merasa terancam, sistem saraf Anda merespon dengan
melepaskan aliran hormon stres, antara lain hormon adrenalin dan kortisol.
Kedua hormon ini dapat memunculkan suatu reaksi pada tubuh Anda, antara lain jantung
berdebar cepat, otot tubuh menegang, tekanan darah meningkat, dan bahkan napas
jadi lebih cepat. Reaksi ini disebut “fight-or-flight” alias respon
stress.Dalam bentuk yang paling parahnya, tekanan psikologis serta fisik ini
bisa bikin tubuh Anda menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Misalnya
mendorong Anda untuk menginjak rem guna menghindari kecelakaan. Secara tidak
langsung, tekanan psikologis dan fisik ini dapat membuat Anda berupaya
menyelamatkan diri Anda pada sesuatu yang mendesak dan berbahaya. Namun, jika
kondisi tekanan psikologis ini berlangsung cukup lama dan berlangsung
terus-menerus, ini akan membahayakan kesehatan mental serta fisik
AndaLayang-layang merupakan salah satu permainan tradisional dari Indonesia.
Layang-layang sering dimainkan oleh anak-anak di tanah lapang. Tidak hanya
anak-anak, orang dewasa dan orang tua juga ikut bermain layang-layang. Setiap
daerah memiliki keunikan atau ciri khas tentang layang-layang.Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), layang-layang adalah mainan yang terbuat dari kertas,
berkerangka yang diterbangkan ke udara dengan memakai tali atau benang sebagai
kendali. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Layang-layang adalah pesawat
leluhur yang meluncurkan penerbangan berawak.Selama ribuan tahun lalu
layang-layang telah digunakan untuk menangkal kejahatan, menyampaikan pesan,
mewakili dewa, mengangkat spanduk, kerajinan.Bahkan untuk menemukan fenomena
alam dan mengukur cuaca. Layang-layang modern sebagian besar diterbangkan untuk
kesenangan dan olahraga selain menjadi bentuk tradisional ekspresi artistik.
Hampir 3.000 tahun yang lalu layang-layang pertama kali dipopulerkan di China.
Di mana bahan-bahan yang ideal untuk membuat layang-layang sudah tersedia,
seperti kain sutra untuk bahan layar, sutra berkekuatan tensil tinggi untuk
jalur terbang, dan bambu tangguh untuk kerangka kerja yang kuat dan ringan.
Layang-layang China yang paling awal diketahui adalah datar (tidak membungkuk)
dan sering berbentuk persegi panjang. Dalam buku Permainan Tradisional
Indonesia (1998), layang-layang termasuk salah satu permainan rakyat daerah
Riau. Pada umumnya layang-layang terbuat dari kertas atau kain parasut yang
diberi kerangka dan dapat diterbangkan ke angkasa dengan bantuan angin setelah
diikatkan pada seutas tali atau benang. Layang-layang dimainkan oleh anak-anak
maupun orang dewasa di tanah lapang.
Dalam Mengatasi Stress karena mikir banyak masalah
Mulai dari kebijakan Pemerintah , mikir sekolahan , Akhirnya Penulis yang Juga
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984
Bersama Sahabat Beliau yang juga Kepala SMP Kemala BHAYANGKARI 6 Surabaya
Alumni Jurusan Matematika UNIPA Bapak SYAHRUL , S.Pd sore hari Pukul 15.00 Dilapangan sekolah SMP PGRI 6 Surabaya
bermain laying – laying , Mengingat kondisi sekolah juga libur di gunakan oleh
Penulis dan Pak Syahrul untuk bermain laying – laying Gambar Tengkorak , Dalam
kesempatan tersebut ikut bermain laying – laying juga yaitu keponakan dari
Penulis Yaitu CHYNTIA PRAJNA WULANDARI , Beliau
sangat senang , Menurut Penulis bahwa bermain laying – laying ini
mengatasi kejenuhan agar tidak stress karena mikir banyak pekerjaan , Apalagi
dengan bermain laying – Layang tersebut dapat meningkatkan imun di masa Pandemi
COVID – 19 , Sehingga Penulis berharap agar Pandemi COVID – 19 Segera berakhir
dan penulis dapat melakukan aktivitas secara normal kembali.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar