“ Sekolah Dengan Siswa Minim Bukan Karena Kualitas Jelek
“
Hari Ke - 242
Kualitas
pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak negeri ini, yaitu Indonesia. Namun
sayangnya menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mencatat tidak kurang
dari 4,1 juta anak usia 6-21 tahun tidak bersekolah. Pendidikan yang
berkualitas tentu perlu menciptakan masyarakat Indonesia yang kompetitif dan
produktif, dan juga dapat bersaing di panggung dunia. Di Indonesia sendiri
kualitas pendidikan masih harus di tingkatkan dengan adanya kurikulum yang
baru, hal tersebut di harapakn bisa meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah baik buruk suatu
benda; kadar; taraf atau derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya.
Secara umum kualitas atau mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh
dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang diharapkan atau tersirat. Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga
pendidikan tidak terlepas dari lima faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan
terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu pendidikan
tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang lainnya
saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu suatu lembaga pendidikan yang
berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa harus berpegang pada
tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas. Dengan adanya
perencanaan seperti itu dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang harus
dijadikan pedoman dalam melaksanakan pendidikan nasional, intruksional maupun
tujuan yang lain yang sebih sempit. Di bawah ini akan diuraikan beberapa
penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:
1.Efektifitas Pendidikan Di Indonesia Pendidikan yang efektif adalah suatu
pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkanHal ini
menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu "goal" apa yang
akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses
pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan
efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak
tahu apa tujuan kita. Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal
dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia
Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang
terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan
dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan
seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat
rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan
diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya
untuk dianggap hebat oleh orang lain. Dalam pendidikan di sekolah menegah
misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa
mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih
rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai
dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di
Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi
tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di
Indonesia. 2. Efisiensi Pengajaran Di Indonesia Efisien adalah bagaimana
menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih 'murah'. Dalam
proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk
memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu
jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya
bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati. Beberapa masalah
efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang
digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang
menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga
berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi
kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relatif lebih randah jika kita
bandingkan dengan Negara lain yang tidak mengambil sistem free cost education.
Namun mengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itu
tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dan
sepadan untuk biaya pendidikan 3. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia Jika
kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara
tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati
proses untuk menentukan standar yang akan diambil. Dunia pendidikan terus
berudah. Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakat terus-menertus berunah
apalagi di dalam dunia terbuka yaitu di dalam dunia modern dalam ere
globalisasi. Kompetendi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
system pendidikan haruslah memenuhi standar. Seperti yang kita lihat sekarang
ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat
hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur
oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga
dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi
tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Tinjauan
terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan
akhirnya membawa kami dalam pengunkapan adanya bahaya yang tersembunyi yaitu
kemungkinan adanya pendidikan yang terkekung oleh standar kompetensi saja
sehngga kehilangan makna dan tujuan pendidikan tersebut. Solusi untuk
masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk
meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di
samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan
membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan
memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru.
PPDB
Tahun Pelajaran 2020-2021 Alhamdulilah Sudah 3 Bulan berjalan , Tetapi banyak
sekali permasalahan – permasalahan yang terjadi khususnya di sekolah Swasta Dimana Sekolah Swasta Selalu di anggap Sebelah mata oleh Pemerintah dimana Selalu dianggap siswa
sedikit , karena kualitas jelek , Padahal ada sekolah yang siswa nya sedikit
Tapi Prestasinya Sangat Luar biasa seperti Juara Pramuka Nasional , Apakah
Seperti Ini Di anggap Kualitas Jelek ???? Bagaimana Kualitas Sekolah SMP Swasta bisa baik Bila SARANA
Prasarana saja tidak pernah di pantau oleh Pemerintah , Bahkan Pelatihan baik
untuk Guru dan Siswa saja Sekoah swasta jarang di ajak. Jangan Selalu
menyalahkan swasta menjadi sesuatu yang terpuruk karena swasta yang menjadi
Kota ini bisa menjadi Aman , Nyaman dan makmur. Dalam kesempatan ini Penulis
berharap agar Antara Sekolah Swasta dan Pemerintah saling bahu membahu membangun kota tercinta
ini
#Tantangan Guru Siana
# dispendik
Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar