“
Nikmatnya Tholabul Ilmi Di Hari Libur Bersama Sahabat”
Hari Ke- 236
Tholabul
'ilmi faridhotun 'alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi"
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim/muslimah sejak dari ayunan hingga
liang lahad. Itulah dalil kewajiban tiap manusia untuk menimba ilmu. Dari dalil
di atas, dapat dimaknai bahwa ilmu itu luas, ilmu itu banyak, tiada batasnya.
Sehingga manusia yang memiliki anugerah otak luar biasa dalam kepalanya
diajibkan untuk belajar dan belajar tanpa henti, hingga Alloh jualah yang
berkehendak menghentikan nafas hidupnya. Tak hanya ilmu dunia juga ilmu agama.
Dan tak hanya sebatas ilmu formal yang dipelajari di sekolah/ madrasah, semua
aspek dalam hidup ini dapat dijadikan pembelajaran. Belajar adalah proses.
Belajar bukan hanya mengingat. Belajar adalah mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Belajar dapat
pula diartikan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah sering terjadi pengalaman belajar.
Hasil dari proses belajar, diharapkan manusia menjadi pribadi yang syukur
nikmat, tafakkur, dan berbudi pekerti. Beberapa hal yang berkaitan dengan
pengertian belajar yaitu belajr merupakan suatu proses berkesinambungan yang
berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat.(seperti telah dijelaskan di atas).
Proses belajar terjadi apabila anak/siswadihadapkan pada situasi di mana ia
tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus megatasi
rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan yang diinginkan. Proses
penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pmikiran
yang banyak terhadap apa yang dilakukan.
Unsur utama dalambelajar adalah individu sebagai pesera belajar, kebutuhan
sebagai pendorong, situasi belajar yang emberikan kemugkinan terjadinya
kegiatan belajar. konsep pembelajaran Pembelajaran merupakan akumulasi dari
konsep mengajar dan belajar. Meier(2002) mengemukakan bahwa semua pembelajaran
mausia pada hakikatnya mempunyai empat unsur yakni: -Preparation => Tahap
persiapan berkaitan dengan mempersiapkan anak untuk belajar. -Presentation
=> Tahap penyampaian yang dimaksudkan untuk mempertemukan anak dengan materi
belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik. -Practice
=> Tahap latihan dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap 70% atau
lebih pengalaman belajar keseluruhan. -Performance => Penampilan hasil
belajar untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan.
Konsep pembelajaran terus berkembang, mulai dari (1) pengajaran = kegiatan
mengajar oleh guru kepada siswa. Pembelajaran = Perbuatan mengajar. Guru
bertindak aktif dan menonjol dan menentukan segalanya dalam pembelajaran. (2)
pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar = Guru sebagai pengajar,
siswa sebagai pelaku perubuatan belajar. Guru dan siswa menunjukkan keaktifan
yang sama/seimbang.(3) pengajaran sebagai suatu sistem = Sistem yang luas,
mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi seperti profesi guru, tujuan
pendidikan dan pengajaran, kurikulum, strategi belajar mengajar dan dimensi
lainnya. Syarat manusia menuntut ilmu, di dalam kitab "Ta'alim
Muta'alim" disebutkan ada 6 aspek yang di terjemahkan dalam bahasa jawa. Secara
singkatnya: -limpad: memperhatikan keterangan guru sampai faham-lubo: senang
dengan pelajaran yang dipelajari dan tekun dalam mempelajarinya -sobar: sabar
dalam menjalani cobaan dalam menuntut ilmu -ono sangune: ilmu membutuhkan
biaya. (membeli buku, fotokopy dll) Meskipun belajar tak selalu membutuhkan
biaya. -piwulange guru:penyampaian ilmu harus ada guru. karena, guru adalah
orang yang berilmu, orang yang tahu. -suwe mangsane: belajar bukan sulap.
belajar adalah proses yang membutuhkan waktu lama.
Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina Pepatah Itu
yang di pakai oleh Guru – Guru SMP PGRI
6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan
yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir , Pada Hari Minggu 6/9/2020
Waktu yang di gunakan untuk berkumpul dengan Keluarga , Tetapi Guru –
Guru SMP PGRI 6 dan SDS “ AL-IKHLAS Menggunakan Waktu libur dengan mengikuti
Pelatihan Dan Sertifikasi Guru Al Qur’an ( PSGA ) Yang Diadakan Oleh WAFA Dalam
kesempatan tersebut materi yang di sampaikan Membangun Motivasi Qurani. Sistem Manajemen
Mutu Pembelajaran Al-Quran WAFA. Bedah Buku Wafa dan Pengenalan Irama Hijaz
Wafa. ahsin Makharijul Huruf. Teknik pengelolaan kelas Al-Quran yang efektif.
Neuroscience Pembelajaraan Al-Qur’an dan Modalitas Belajar. Metodologi
Pembelajaran Al-Qur’an Wafa. Modeling Pembelajaran. Workshop Perumusan RPP 5P.
Kurikulum Pembelajaran Al-Quran WAFA. Standar Penilaian Pembelajaran Al-Quran
WAFA. Micro Teaching. Walaupun waktu
untuk libur dan kumpul keluarga tapi di manfaatkan dengan sungguh sungguh
Materi yang di ajarkan oleh WAFA Tersebut. Menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6
Surabaya Alumni Jurusan PLS Unesa Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU ATMOKO ,
S.Pd berharap dengan Meluangkan waktu tenaga dan pikiran untuk belajarn AL
Qur’an melalui Metode tersebut dapat Di Aplikasikan kepada Anak Didik baik SMP
PGRI 6 Surabaya maupun SDS “ AL-IKHLAS Surabaya ketika pembelajaran Normal
nanti , Sehingga Harapan dari Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd Siswa / Siswi SMP
PGRI 6 Suraabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya menjadi Generasi Qur’ani Yang Hebat,
Selesai Webinar tersebut Guru – Guru SMP
PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya menikmati makan siang dan Bubur
Mutiara sebelum kembali pulang ke rumah masakan dari Ibu Ketua Yayasan
Pendidikan AL-IKHLAS Semampir Ibu KASMIJATI. Menurut Ibu ANIS LAILY MUFIDAH ,
S.Pd nikmatnya Belajar AL- QUR’AN Di
Hari Libur Sambil Makan Bersama di Sekolahan.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar