Tiga Tahun Tanpa Mama: Merindu Suara ya
ng Kini Menjadi Sunyi
Hari ini, tepat tiga tahun sudah langkah kaki Mama tidak lagi terdengar di lantai rumah. Tiga tahun pula, meja makan terasa lebih sepi, dan sudut-sudut ruangan kehilangan jiwanya. Di bawah langit yang teduh ini, aku kembali datang bersimpuh di samping pusaramu, Mama. Tiga tahun adalah waktu yang lama untuk sebuah kerinduan, namun terasa sangat singkat untuk menghapus ingatan. Saat jemariku menyentuh nisan yang dingin ini, memoriku justru terbang kembali ke masa lalu—ke masa di mana rumah kita masih penuh dengan warna.Dulu, mungkin aku sering mengeluh saat mendengar omelan Mama yang tak kunjung usai dari pagi hingga malam. Namun kini, setelah tiga tahun berlalu, omelan itulah yang paling kurindukan. Aku baru menyadari bahwa dalam setiap teguranmu, terselip doa dan proteksi yang luar biasa. Tidak ada lagi suara renyah tawamu yang memenuhi ruang tamu, tidak ada lagi nasihat panjang yang dulu sering kuabaikan. Kini, yang tersisa hanyalah sunyi. Sebuah kesunyian yang mengajarkanku bahwa kasih sayang seorang Ibu adalah oksigen yang baru terasa berharga saat ia mulai menghilang. Ziarah dalam Kenangan Datang ke makammu hari ini bukan hanya sekadar ritual tahunan. Ini adalah caraku berbicara kepadamu, Ma. Di sini, aku bercerita tentang pencapaianku, tentang kegagalanku, dan tentang betapa sulitnya melalui hari-hari tanpamu. Meskipun tak ada jawaban suara, aku percaya Mama mendengar lewat hembusan angin dan ketenangan di sini. Mama, meski canda tawamu tak lagi terdengar secara nyata, gema suaramu akan selalu hidup dalam hatiku. Terima kasih telah mendidikku menjadi kuat, meskipun ternyata menjadi kuat tanpa kehadiranmu adalah pelajaran tersulit yang pernah kuterima.
Penulis yang juga Kepala Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sekaligus Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara yang Lagi menempuh Pendidikan S2 MANAJEMEN UNESA Pada Hari Kamis 25/12/2025 Pukul 13.00 Bersama Ayah , Kakak Dan Ponakan Tercinta Mendatangi Makam Mama Tercinta Di Makam RANGKAH Surabaya Yang 3 Tahun Lalu meninggalkan Penulis dan Keluarga tercinta, Dimana Dalam kesempatan ini Turut ikut Ustad MUFID ,S.Pd I Selaku Guru Agama Islam Dan Budi Pekerti
Dalam kesempatan ini Ayah Kakak Ponakan dan Penulis ikut Larut membacakan Yasin Tahlil Dan Doa Untuk Almarhumah Mama Tercinta dan KAKEK NENEK Pakde dan BUDE Yang berada Di 1 Lokasi Makam dengan Almarhumah mama tercinta
Sebuah Doa untuk Mama Tiga tahun telah berlalu, namun cinta ini takkan pernah pudar. Aku berdoa agar Tuhan memberikan tempat terindah untukmu di sisi-Nya. Semoga engkau tenang di sana, melihatku dari kejauhan dengan senyuman yang sama seperti saat kau masih di sisiku.
Di saat Penulis yang akan Menempuh WISUDA S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN UNESA Beliau tidak berada di samping Penulis Di mana Dulu setiap hari pagi siang malam dan sore Mama, meski canda tawamu tak lagi terdengar secara nyata, gema suaramu akan selalu hidup dalam hatiku. Terima kasih telah mendidikku menjadi kuat, meskipun ternyata menjadi kuat tanpa kehadiranmu adalah pelajaran tersulit yang pernah kuterima dan KUJALANI Saat Ini
“ Selamat beristirahat dengan tenang, Mama tercinta. Sampai kita bertemu lagi di keabadian “
Penulis
BANU ATMOKO
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Mahasiswa S2 RPL MANAJEMEN Pendidikan UNESA Kelas E
Email : 24010845144@mhs.unesa.ac.id
NO HP 083857963098

.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar