Menutup 2025: Jangan Berhenti Menulis, Karena Dunia Menunggu Ceritamu
Tahun 2025 segera melabuhkan tirainya. Di detik-detik terakhir kalender ini, mungkin sebagian dari kita sedang menatap tumpukan naskah yang belum selesai, draf di aplikasi catatan yang masih berantakan, atau bahkan halaman kosong yang belum sempat terisi.
Muncul pertanyaan: "Apakah tulisan saya bermakna? Apakah saya harus lanjut atau berhenti saja?" Jawabannya hanya satu: Jangan berhenti.
Mengapa 2025 Bukan Akhir, Melainkan Jembatan
Setiap kata yang Anda susun sepanjang tahun ini adalah investasi. Menulis bukan sekadar merangkai huruf menjadi kalimat, melainkan proses mengasah jiwa. Jika tahun ini Anda merasa produktivitas sedang menurun atau ide terasa buntu, ingatlah bahwa karya besar seringkali lahir dari ketekunan yang membosankan.
Berikut adalah alasan mengapa Anda harus tetap memegang pena (atau keyboard) menuju 2026:
1) Tulisan Adalah Jejak Keberadaan: Seratus tahun dari sekarang, suara kita mungkin hilang, tapi tulisan kita tetap abadi. Menulis adalah cara kita berbicara dengan masa depan.
2) Proses Melampaui Hasil: Jangan terpaku pada jumlah likes atau buku yang terjual. Keberhasilan sejati seorang penulis adalah ketika ia berhasil menaklukkan rasa malas dan keraguan diri sendiri setiap harinya.
3) Dunia Butuh Perspektif Anda: Tidak ada orang lain yang memiliki kombinasi pengalaman, luka, dan tawa yang persis sama dengan Anda. Jika Anda berhenti, maka satu warna unik di dunia literasi akan hilang.
Konsistensi: Bahan Bakar Karya Hebat
Banyak penulis gagal bukan karena kekurangan bakat, melainkan karena berhenti terlalu cepat. Menulis adalah maraton, bukan sprint. Di tahun 2026 nanti, berjanjilah pada diri sendiri untuk:
1. Menulis meski hanya satu paragraf sehari.
2. Berhenti mengejar kesempurnaan pada draf pertama.
3. Membaca lebih banyak untuk mengisi kembali "tangki" kreativitas.
Terima kasih telah bertahan di tahun 2025. Setiap kata yang Anda ketik adalah kemenangan kecil. Jangan biarkan kembang api tahun baru memadamkan api kreativitas dalam diri Anda. Tutup buku tahun ini dengan syukur, tapi jangan simpan penamu. Mari kita sambut 2026 dengan tekad baru: Terus menulis, terus berkarya, hingga dunia tak punya pilihan lain selain mendengarkan.
Pada Saat Liburan semester Ganjil dan Liburan Natal 2025 Dan Libur Tahun Baru Pada Hari Sabtu 27/12/2025 Saat hujan deras Penulis yang juga Kepala Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Yang juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Yang sedang menempuh Pendidikan S2 MANAJEMEN UNESA Mendapatkan kiriman buku antalogi dari hari hasil karya Penulis bersama Guru Guru Hebat Se Indonesia yang di cetak Media Guru Dengan Judul “ Guru Berprestasi Tidak Takut Tersaingi Dan Selalu Siap Berbagi “ .
Dalam kesempatan ini Penulis menulis dengan Judul : Sinau Bareng
Penerapan Inkuiri Kolaboratif: Pendekatan Efektif sebagai Problem Solver Bagi Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir
Dalam kesempatan ini Tulisan ini adalah Karya bagi Penulis yang kesekian kali tulisan dari Penulis dan sebagai KADO PENUTUP Di TAHUN 2025, Tulisan Ini Juga Kado Untuk Almarhumah Mama Tercinta Yang Telah Meninggalkan Penulis Karena Dari beliau Penulis di ajarkan untuk Semangat Menulis dan Menulis. Dalam kesempatan Ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekaligus Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Yang Menempuh Pendidikan S2 MANAJEMEN UNESA Mengajak Seluruh Masyarakat Selamat menyambut Tahun Baru 2026. Jangan berhenti menulis!
Pesan Untuk Masyarakat
"Menulislah sampai kamu tidak bisa lagi menulis. Dan ketika itu terjadi, bacalah tulisanmu, lalu mulailah menulis lagi."
Penulis
H. BANU ATMOKO
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Mahasiswa S2 RPL MANAJEMEN Pendidikan UNESA Kelas E
Email : 24010845144@mhs.unesa.ac.id
NO HP 083857963098
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar