“ MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
KITA JADIKAN PELAJAR SURABAYA UTARA
MENJADI GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER”
HARI KE - 45
Pendidikan
merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah bisa
ditinggalkan. Sebagai sebuah proses, ada dua asumsi yang berbeda mengenai
pendidikan dalam kehidupan manusia. Pertama, ia bisa dianggap sebagai sebuah
proses yang terjadi secara tidak sengaja atau berjalan secara alamiah. Dalam
hal ini, pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur,
terencana, dan menggunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan
aturan-aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh suatu
komunitas masyarakat, melainkan lebih merupakan bagian dari kehidupan yang
memang telah berjalan sejak manusia itu ada. Pengertian ini merujuk pada fakta
bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah merupakan makhluk yang belajar dari
peristiwa alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada untuk mengembangkan
kehidupannya. Kedua, pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang terjadi
secara sengaja, direncanakan, didesain, dan diorganisasi berdasarkan aturan
yang berlaku, terutama perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan
masyarakat. Misalnya, UU Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar
penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itulah, kata pendidikan yang berasal
dari bahasa Inggris education, berasal dari bahasa Latin educare atau educere,
yang artinya melatih atau menjinakkan; juga berarti menyuburkan Dalam dunia
pendidikan, ada tiga ranah yang harus dikuasai oleh siswa, yakni ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berorientasi pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ranah afektif berkaitan dengan
attitude, moralitas, spirit, dan karakter, sedangkan ranah psikomotorik
berkaitan dengan keterampilan yang sifatnya procedural dan cenderung mekanis. Dalam
realita pembelajaran di sekolah, usaha untuk menyeimbangkan ketiga ranah
tersebut memang selalu diupayakan, namun pada kenyataannya yang dominan adalah
ranah kognitif kemudian psikomotorik. Akibatnya, peserta didik kaya akan
kemampuan yang sifatnya hard skill namun miskin soft skill karena ranah afektif
yang terabaikan. Gejala ini tampak pada output pendidikan yang memiliki
kemampuan intelektual tinggi, pintar, juara kelas, namun miskin kemampuan
membangun relasi, bekerja sama dan cenderung egois, bahkan tertutup.Padahal,
pendidikan pada esensinya merupakan sebuah upaya dalam rangka membangun
kecerdasan manusia, baik kecerdasan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Oleh
karenanya, pendidikan secara terus-menerus dibangun dan dikembangkan agar
menghasilkan generasi yang unggul; unggul dalam ilmu, iman dan amal. Suatu
bangsa pastinya tidak ingin menjadi bangsa yang tertinggal atau terbelakang.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk kemajuan bangsanya. Untuk menghadapi
kecanggihan teknologi dan komunikasi yang terus berkembang maka perbaikan
sumber daya manusia juga perlu terus diupayakan untuk membentuk manusia yang
cerdas, terampil, mandiri dan berakhlak mulia.Salah satu upaya untuk perbaikan
kualitas sumber daya manusia adalah munculnya gagasan pendidikan karakter dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Gagasan ini muncul karena proses pendidikan yang
selama ini dilakukan dinilai belum sepenuhnya berhasil dalam membangun manusia
Indonesia yang berkarakter atau bahkan bisa dikatakan pendidikan telah gagal
dalam membangun karakter bangsa.
Pendidikan
Karakter sangat diperlukan Apalagi sudah
hampir 3 Tahun kita semua di sibukan
dengan adanya PANDEMI COVID – 19 Yang Melanda negeri ini , Makanya Pada Hari
RABU 9/2/2022 Bertempat di Aula SMP YP 17 Surabaya Kepala SMP Swasta Surabaya Utara Dan WAKA Kurikulum mendapatkan Ilmu dari Ibu ISTUNINGSIH ,S.Pd
,M.Pd Selaku Pengawas Pembina Wilayah Surabaya TIMUR Dan Bapak Drs. ADJI SUHARKO , M.Si Selaku
Pengawas Pembina Wilayah Surabaya Utara
Dalam
kesempatan tersebut Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
mengajak kepada Bapak / Ibu Kepala
Sekolah Dan WAKA Kurikulum SMP Swasta Surabaya Utara Untuk Lebih Intens Pendidikan Karakter /
Profil Pelajar Pancasila Lebih Di Giatkan atau di gencarkan apalagi di masa
Pandemi COVID 19 Seperti saat ini yang
dimana di masa Pandemi COVID 19 Sudah sangat mulai luntur Sehingga Penulis
berharap Dengan Hal Tersebut Pelajar
Surabaya Utara Bisa Menjadi GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARAKTER
#
Tantangan GuruSiana
#Guruhebat
#Dinaspendidikan
Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar