“ SEHAT DAN SYUKUR ATAS NIKMAT
YANG DIBERIKAN
ALLAH S.W.T KEPADA
KELUARGA PENULIS DI HARI LAHIR AYAH TERCINTA “
HARI KE -620
Terdapat banyak sekali sebab
yang menuntut kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT. Kita bersyukur
karena Allah telah memberi nikmat sehat. Tidak banyak manusia yang sadar dan
mau bersyukur karena dapat melihat. Kebanyakan manusia baru menyadari nikmat
tersebut ketika penglihatannya terganggu, kemudian harus mengeluarkan biaya
yang banyak untuk pengobatan.Tidak banyak manusia yang sadar dan mau bersyukur
kepada Allah karena dapat berjalan. Tidak banyak manusia yang menyadari nikmat
tersebut kecuali ketika kakinya patah dan membutuhkan tongkat untuk membantu
melangkahkan kakinya. Memang, kebanyakan manusia tidak menyadari adanya nikmat
yang diberikan oleh Allah kepadanya kecuali jika nikmat itu telah diambil oleh
Sang Pemberi. Padahal dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah SWT telah berjanji akan
menambah nikmat bagi hambanya yang bersyukur.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ
وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim :
7) Bersyukur adalah memberikan pujian kepada orang yang telah
membantu kita dalam menggapai kebahagiaan. Bersyukur kepada Allah berarti
memuji-Nya dengan pujian yang paling baik karena Dia telah menganugerahkan
kepada kita nikmat. Bersyukur dapat dilakukan dengan lisan atau perbuatan.
Bahkan bersyukur kepada Allah harus dilakukan dengan lisan, hati dan perbuatan
sekaligus. Bersyukur dengan lisan berarti mengungkapkan dengan lisan bahwa
segala puji dan sanjungan hanya milik Allah. Bersyukur dengan hati berarti
mengakui dalam hati bahwa segala nikmat yang kita rasakan, semuanya adalah atas
pemberian dari Allah swt., bukan karena kepintaran dan kepiawaian kita dalam
berusaha. Bersyukur dengan perbuatan adalah menggunakan dan menyalurkan nikmat
yang kita peroleh kepada hal-hal yang diperkenankan dan diridhai oleh Allah
swt. Bersyukur, sesungguhnya bukan karena manusia mendapatkan kenikmatan
semata. Namun, ketika manusia dapat terhindar dari bahaya, selamat dari
musibah, atau bahaya yang menimpanya tidak terlalu parah, maka sebenarnya hal
tersebut juga perlu disyukuri. Sebagai contoh, musibah pandemi Covid -19 yang
menimpa banyak manusia di muka bumi ini. Ketika kita selamat dari bahayanya, maka
hal ini merupakan bentuk kasih sayang Allah swt. kepada kita. Betapa besarnya
nikmat dan kasih sayang Allah yang diberikan kepada kita. Pada saat orang lain
putus asa dalam menggapai cita-citanya, ternyata kita hanya gagal berkali-kali
dan akhirnya juga sukses menggapainya. Betapa banyak orang yang putus belajar
karena tidak mampu membayar uang kuliah, ternyata kita sukses menyelesaikan
studi meskipun harus menambah lagi waktu beberapa tahun kemudian. Ketika
manusia tidak pandai bersyukur, sesungguhnya tidak hanya berdampak pada
kerugian akhirat semata, sebagaimana ancaman Allah dengan siksa yang pedih.
Namun, dampak dari kufur nikmat juga mengakibatkan kerugian di dunia juga.
Secara kejiwaan akan terganggu, dengan menganggap bahwa apa yang diperoleh adalah
hasil jerih payahnya sendiri. Secara sosial akan memunculkan penyakit kikir dan
tidak mau peduli dengan orang lain yang membutuhkan. Ingat, bahwa bersyukur
menuntut adanya sikap ridha, senang dan bahagia terhadap nikmat yang diperoleh.
Apabila nikmat itu disikapi dengan kikir dan tidak mau berbagi dengan ridha dan
senang hati, maka dari mana manusia akan mendapatkan kebahagiaan dengan capaian
dan hartanya tersebut?. Sikap ridha akan membuat manusia lebih tenang jiwanya,
menyadari bahwa kehidupan ini sama sekali tidak berjalan sesuai dengan kehendak
dan rencana manusia. Dalam hidup ini yang terjadi adalah sesuatu yang tidak
pernah dibayangkan oleh manusia, berada diluar rencana, nalar dan pikiran
manusia. Menerima dan sadar akan kenyataan tersebut akan membuat manusia
memiliki kemampuan berinteraksi secara positif terhadap kenyataan dalam
kehidupannya. Sebaliknya, jika tidak ridha, maka yang terjadi adalah
ketidakmampuan menjalani kenyataan dalam hidup ini sehingga salah dalam
bersikap dan mengambil keputusan yang pada akhirnya justru hanya akan
menyisakan penyesalan di kemudian hari. Dengan demikian, sikap syukur yang
benar akan menciptakan ketenangan pada diri seseorang yang merupakan indikator
kesehatan jiwanya. Di sinilah hubungan antara syukur dan sehat. Perlu diingat
bahwa ketenangan jiwa bukan hanya karena mendapatkan materi semata, namun
kemampuan manusia menciptakan hubungan baik dan interaksi positif dengan
manusia yang lain juga merupakan bagian yang lebih penting daripada kenikmatan
materi. Oleh karena itu, upaya untuk selalu menjalin dan menjaga interaksi
secara positif dengan orang lain harus menjadi perhatian utama. Untuk tujuan
tersebut, membutuhkan adanya hati yang jernih dan sehat serta kelapangan dada.
Singkirkan dari hati kita pikiran negatif dan buruk sangka, namun harus tetap
waspada.
Pada Hari Minggu 26/9/2021 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Punya
agenda besar yaitu SENAM . Dimana
YAYASAN ASMA INDONESIA Soetomo Pada Pukul 06.30 mengadakan Senam Sehat Yang dipimpin
oleh Susilo Aji Akhmad Di SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya. Disana Warga RT 05 RW 05 Bulak Rukem III
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir sangat antuisias dalam mengikuti
kegiatan senam tersebut , Selesai senam tersebut sambil menanti acara menikmati
hidangan Gule dan KUE – Kue Kering
Pada Pukul 08.30 Penulis memulai agenda acara pada siang hari
ini , Dimana Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menjadi Pembawa Acara
pada Siang Hari Ini . Dimana Tujuan dari kegiatan Siang Hari Ini adalah
TASYAKURAN ATAS KESEHATAN Dan Kesembuhan Dari Ibunda Tercinta dari Penulis
Serta TASYAKURAN ULANG TAHUN Dari Abah H. HARTONO, B.A Ayah Dari Penulis. Dalam
kesempatan ini Ayah Dari Penulis Abah H. HARTONO , B,A Menghaturkan banyak
terimakasih Atas Doa Dari Teman – Teman Semua , Saudara , Warga Untuk Kesehatan
Dan Kesembuhan Istri Tercinta Ibu
KASMIJATI. Selanjutnya Sambutan dari Susilo Aji Akhmad selaku Pelatih Yayasan
Asma Indonesia Soetomo , Dimana beliau menyampaikan dan mengajak untuk selalu bersyukur apalagi
di masa pandemic COVID 19 Seperti saat ini Kita harus bisa Toleh Kanan dan Toleh Kiri
yaitu untuk selalu memantau tetangga sekitar kita bantu mereka sekecil
apapun bantuan kita sangat berarti buat warga
Selanjutnya Acara Mahalmulqiyah yang di pimpin oleh Bapak ACHMAD
SYAIFUDDIN,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di SMP
PGRI 6 Surabaya , Selesai Pembacaan Mahalmulqiyah Penulis bersama Kakak Tercinta dan Ayah
Melakukan Pemotongan KUE Ulang Tahun , Rangkaian Acara Siang hari ini di tutup
dengan Doa yang di pimpin oleh Bapak Drs.H. MAHFUDZ,M.Pd . I Alumni Kepala SMP
Romly Tamim Beliau mendoakan untuk kesehatan Ibunda tercinta Dan Untuk Ayah
Yang Lagi Ulang Tahun Semoga Panjang Umur Sehat
Berkah Barokah Selamanya
Selesai Acara Doa Para Tamu menikmati hidangan WAROENG MAK – NYAK Yaitu GURAMI
Bakar , Gurami Asam Manis , Cumi , Udang , NASI Uduk , NASI Kuning
, Ayam Bakar sambil di hibur Musik Kroncong Prima Nada Pimpinan Bapak Drs.
SUPRIAJI JL Kedinding Lor ANGGREK No 74 Surabaya
Semoga Rangkaian Kegiatan Acara Hari Ini Berkah Barokah
Selamanya Dan Semoga Keluarga Besar Dari
Penulis di berikan Kesehatan , Kesembuhan Di Lancarkan Rezekinya Berkah
Barokah Selamanya Serta Penulis berharap bisa bermanfaat untuk orang lain
kapanpun dan dimanapun.
Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar