“ TAK ADA YANG KEKAL ABADI DI DUNIA
KECUALI DOA DAN SEDEKAH “
HARI KE -625
Bagi kebanyakan umat Islam,
pastinya sudah sering mendengar salah satu hadits berikut: “Apabila
anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah jariyah,
anak yang sholeh yang memohonkan ampunan untuknya (Ibu dan bapaknya) dan ilmu
yang berguna setelahnya“. (HR. Muslim) Dalam hadits tersebut,
terdapat salah satu amalan yang pahalanya tidak akan terputus meskipun orang
yang melakukan amalan tersebut sudah mati. Hal itu tidak lain adalah sedekah
jariyah, karena sedekah jariyah ini adalah sebuah amalan yang pahalanya terus
mengalir dan tidak terputus. Setelah mengetahui sekilas mengenai amalan yang
pahalanya tidak terputus, lantas sebenarnya apa yang disebut dengan sedekah
jariyah ini? Jika diartikan secara tatabahasa, maka istilah ini merujuk pada
dua padanan kata “Sedekah” dan “Jariyah”. Dalam Al Quran sendiri, Allah SWT
sudah menyebut sedekah dengan istilah lain seperti shidqah, shodaqoh yang
artinya bisa sebagai pemberian atau bisa juga diartikan sebagai qardhul
hasan, “pinjaman yang baik”. Dengan begitu, orang yang
melakukan sedekah pada hakikatnya merupakan orang yang sudah “meminjamkan
harta” kepada Allah. Nantinya, Allah Yang Mahakaya pasti akan mengembalikan
pinjaman tersebut tentunya dengan pengembalian yang berlipat ganda. Sementara
kata “jariyah” artinya mengalir. Dalam hal ini berarati pahalanya mengalir dan
tidak akan terputus. Itulah mengapa, sedekah jariyah disebut juga sebagai
sedekah yang memiliki ganjaran dan pahala tanpa terputus. “Sesungguhnya
yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan
setelah ia mati adalah, ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shalih yang ia
tinggalkan, mushaf Al-Qur’an yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah
bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun, sungai yang
ia alirkan, sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup,
semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati.” (HR. Ibnu
Majah) Berdasarkan hadits tersebut, jelas sekali bahwasannya jenis sedekah
jariyah sangatlah banyak. Bukan hanya harta yang disedekahkan ketika sedang
hidup saja, namun ilmu dan lain sebagainya pun bisa menjadi sedekah jariyah
yang akan berguna meskipun dirinya sudah mati. Dan akan memberikan pahala
secara terus menerus, meskipun dirinya sudah berada di alam kubur Setelah kita mengetahui perihal sedekah secara
gamblang, yang mana sedekah itu tidak hanya terbatas pada pemberian secara
materi saja. Maka berikutnya adalah beberapa keutamaan yang dihasilkan dari
sedekah jariyah ini. Lantas, apa saja keutamaannya tersebut? Setiap
orang pastinya punya banyak dosa dan kesalahan, apalagi tempatnya manusia yang
selalu khilaf dan berbuat maksiat. Namun, sebanyak apapun dosa kita jika kita
mau bertaubat, sungguh Allah adalah Sang Maha Pengampun. Itu pun seperti hadits
berikut yang menyebutkan bahwa: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana
air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi) Dari hadits tersebut bisa
kita ketahui bahwasannya sedekah diibaratkan seperti air yang mampu memadamkan
api. Di mana, sebanyak apapun dosa kita, jika kita mau bersedakah dengan ikhlas
dan tanpa berlaku sombong, maka dosa tersebut bisa dihapuskan atas kehendak
Allah. Allah sudah berjanji, bahwa setiap kebaikan meskipun hanya sebesar biji
dzarah akan dibalas oleh Allah. Jika biasanya kebaikan itu akan dibalas dengan
1 satu kebaikan, berbeda dengan sedekah yang ternyata akan dibalas oleh Allah
dengan kebaikan dan pahala yang berlipat-lipat. Hal ini sudah dijelaskan oleh
firman Allah sendiri di dalam Al Quran seperti ayat berikut: “Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid:
18) Allah sendiri sudah menjanjikan bahwasannya siapa saja yang meminjamkan
pinjaman yang baik kepada Allah, maka Allah akan memberikan pahala yang
berlipat. Bahkan, pahala tersebut pun diberikan tanpa memandang status apapun
mereka. Baik wanita maupu laki-laki, baik yang kaya maupun yang miskin.
Asal mereka sudah melakukan sedekah semasa hidupnya dengan ikhlas dan penuh
keridhaan, maka pahala adalah ganjaran yang sebaik-baiknya
Alhamdulilah Walaupun Tidak ada
siswa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka , Tetapi Bapak / Ibu Dewan Guru SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan
yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir , Pada Hari Jum’at 1/10/2021 Seperti biasa melaksanakan kegiatan
Istighosah dan Yasin yang di pimpin Oleh Bapak Ustad ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I .
Dimana biasanya setiap Jum’at pembacaan yasin dan istighosah duduk di bawah
Tapi untuk jum’at hari ini berbeda semua bapak / Ibu dewan Guru duduk di kursi
Dalam sambutannya Penulis yang
juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bahwa semoga Hajat Kita yaitu di
berikan Kesehatan di lancarkan rezekinya Serta Bapak / Ibu Guru Siswa Dan Keluarga
Di jauhkan dari COVID 19. Menurut Penulis tidak ada yang Kekal Abadi di dunia
ini kecuali Hanyalah Doa dan Amal Jariyah yang kita berikan , Makanya Setiap
Jum’at Insyah Allah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya akan selalu
Istiqomah dalam menjalankan kegiatan Doa dan Sodaqoh tersebut Untuk membentengi
Diri Siswa , Guru , Orang Tua Dan Sekolah Terhindar Dari Bala Bencana . Selesai
Sambutan dan Pembacaan Istighosah Pembagian Nasi Bungkus Jum’at berkah di
bagikan kepada masyarakat di sekitar sekolah Penulis merasa bahagia karena bisa
membantu beban mereka , Walaupun hasil sumbangan Nasi Bungkus Tidak banyak
karena tidak ada Pembelajaran Tatap Muka Di Sekolah Sehingga nasi Bungkus yang
di bagikan tidak terlalu banyak Tetap semoga tidak mengurangi niat untuk selalu
berjalan mengharap ridho allah.
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar