“ Menyiapkan Mental Orang Tua Selama Masa BDR
Untuk Tetap Terus Berprestasi Dan Berkarya Di masa
Pandemi
Hari Ke - 396
Sejak
Maret 2020, sebagian besar siswa di Indonesia mengikuti kegiatan belajar
mengajar (KBM) atau belajar dari rumah (BDR) karena pandemi Covid-19. Meski di
rumah, bukan berarti siswa libur. Tetapi siswa tetap belajar dari rumah dengan
berbagai metode sesuai kebijakan tiap sekolah. Namun bagi peserta didik PAUD
dan SD, siswa harus didampingi oleh orang tuanya. Tentu agar materi pelajaran
dari guru bisa sampai pada siswanya. Pada dasarnya, BDR ini sesuai dengan
Trilogi pendidikan-nya Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan itu bersumber pada
tempat yakni, rumah, sekolah, dan lingkungan. Mengacu pada hal tersebut berarti
memang sudah seharusnya orang tua ikut andil dalam proses pendidikan anak.
Namun, pada kenyataannya, orang tua lebih menyerahkan pendidikan ke sekolah.
Padahal, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Keikutsertaan
orang tua dan masyarakat dalam pendidikan siswa di sekolah lebih dibutuhkan
secara real dan aplikatif. berikut peran yang dapat dilakukan orang tua untuk
mendukung pendidikan di masa pandemi, yaitu: 1. Menyiapkan fasilitas Orang tua
diharapkan mampu menyiapkan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran yang
memadai. Fasilitas tersebut akan mendukung kegiatan BDR secara efektif, maka
anak akan merasa percaya diri. 2. Anak belajar dengan aman Orang tua harus bisa
memastikan anak belajar daring dengan aman. Tentu karena kesehatan anak menjadi
yang utama. Orang tua menjadi pengontrol saat anak melakukan BDR, yakni
membantu aktivitas anak untuk menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan BDR
berlangsung. Hal ini diharapkan anak akan merasa nyaman dan aman. 3. Pro aktif
menghubungi guru Guru dan orang tua harus bekerja sama memfasilitasi
pembelajaran yang dilakukan. Orang tua harus proaktif untuk mencari informasi
atau mencari tambahan informasi terkait pembelajaran. Orang tua harus sesering
mungkin berbagi atau bertanya tentang perkembangan anak saat mengikuti BDR.
Salah satunya, orang tua harus membagi waktu antara pekerjaan dan kegiatan
belajar anak. Tak hanya itu saja, pola komunikasi yang santun harus dijaga agar
komunikasi dengan guru tetap terjalin dengan baik. 4. Tidak menambah beban
pembelajaran Pada kondisi seperti ini, orang tua tidak menambah beban dengan
menuntut hasil yang maksimal pada anaknya. Target kurikulum di masa pandemi
bukan satu-satunya tujuan, melainkan anak diharapkan dapat melakukan
pembelajaran yang bermakna berkaitan dengan kecakapan hidup. Anak- anak tetap
mampu mengambil makna dari pembelajaran yang bermanfaat di kehidupan sehari-
harinya dalam melakukan aktivitas. Selain hal-hal tersebut di atas, orang tua
juga berperan untuk mendampingi anak agar tetap senang dan nyaman mengikuti BDR.
Sebab, banyak anak yang ingin kembali sekolah dan merasa bosan dengan
pelaksanaan BDR. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa orang tua yang merasa
kewalahan menemani anak belajar. Orang tua mulai kurang aktif mendampingi anak
belajar, dan mudah emosi saat mendampingi anak belajar. Namun semestinya, orang
tua harus menjadi tempat yang nyaman untuk anak. Keterlibatan orang tua untuk
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bisa dengan membuat jadwal aktivitas
anak. Anak-anak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang sudah disepakati antara
orang tua dan anak.
Pandemi
COVID – 19 Yang hampir berjalan 12 Bulan Dinas Pendidikan Kota
Surabaya bersama Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) mempersembahkan program acara Pojok Pendidikan
Keluarga (Parents Talk) di SBO TV Pada Hari Sabtu 13/2/2021 Guru – Guru SMP
PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan
Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir dan
Penulis menyaksikan bersama dengan
seluruh guru, tenaga pendidik, komite sekolah dan orang tua/wali murid. Dalam
kesempatan tersebut yang menjadi pembicara kegitan tersebut adalah FATCHUL MUNIR ,S.Psi,M.PSDM Beliau dari HIMPSI JAWA
TIMUR, Didampingi HOST Dari SBO Yaitu CITA HELMY.
Dalam
kesempatan tersebut FATCHUL MUNIR
,S.Psi,M.PSDM menyampaikan bahwa Pendidikan
tersebut bukan hanya tanggung jawab seorang Guru , Apalagi Di masa
PANDEMI COVID Yang Sudah hampir berjalan 1 Tahun Ini , Menurut FATCHUL MUNIR ,S.Psi,M.PSDM Bahwasannya Pendidikan itu tidak hanya
tanggung Jawab dari ibu saja , Tetapi harus ada kerja sama antara Ayah Dan Ibu
karena di masa pandemic ini perhatian kedua orang tua sangat penting dalam
menggapai impian prestasi , Sehingga Walaupun di masa Pandemi ini harapannya siswa tetap terus berprestasi dan Guru
tetap berkarya memberikan stimulus ( rangsangan ) kepada peserta didik agar
mampu terus berprestasi dan berkarya di Masa PANDEMI COVID – 19 Kata Kepala SMP
PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU
ATMOKO,S.Pd”
Dalam
kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO ,
S.Pd semoga Bapak Ibu Guru dan Keluarga Serta Siswa / Siswi SMP PGRI 6
Surabaya dapat menjaga Kesehatan
dan Bisa Menjalankan 5M Tersebut Agar
Kita Keluarga Kita Di Berikan Kesehatan Serta Di jauhkan Dari COVID – 19 yang
melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insyah Allah Urusan dunia akan
mengikutimu, Kata BANU ATMOKO ,S.Pd
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar