Semua Yang Bernyawa Pasti Merasakan Mati.
Dan Tidak Ada Yang Tahu Kapan Maut Akan Datang
Hari Ke 374
Katakanlah:
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumu’ah [62]: 09). Manusia merupakan salah satu
makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah . Manusia diberikan hati dan naluri
sebagai pangkal perbedaan dari makhluk-makhluk yang lainnya. Pada dasarnya
semua ciptaan Allah itu akan binasa.
Misalnya, alam semesta ini. Dia akan mengalami kebinasaan pada waktu yang telah
ditetapkan oleh Allah dan itu menjadi rahasia besar Ilahi. Sama halnya dengan
kita. Kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah pada hakikatnya juga akan
menemui masa perpisahan kita dengan alam dunia ini. Memang ini menjadi
teka-teki dan misteri besar yang sampai peran teknologi di era revolusi
industri 4.0 dan modernisasi abad ke 21 semakin pesat berkembang tidak mampu
mengetahui kapan waktu kita untuk berpisah dengan alam dunia yang hanya
sebentar saja ini. Oleh karena itu, kita sebagai salah satu makhluk ciptaan
Allah yang paling tinggi derajatnya diwajibkan untuk selalu bersiap-siap untuk
menyongsong hari berpisahnya dengan alam dunia ini. Karena semua manusia di
bumi ini tidak ada yang tahu persis kapan dan dimana kita akan mengalami
perpisahan dengan alam dunia ini. Benar
juga firman Allah berikut ini yang secara eksplisit menerangkan jika waktu kita
harus menghadap Allah, maka kita tidak dapat menundanya lagi ataupun
mendahulukannya. Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah telah melukiskan ayat yang
artinya: “Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan
dan mendahulukannya sedetikpun”. (QS. An-Nahl [16]: 61). Setelah investigasi
panjangnya, para ilmuwan menegaskan bahwa kematian adalah makhluk seperti
halnya kehidupan, dan seakan kematian itu adalah dasar utamanya. Dan hal
tersebut dapat ditemukan isyaratnya dalam ayat Al-Quran. “Dialah Allah yang
menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara kalian yang
terbaik amalnya”. (QS. Al-Mulk [67]: 02).Para ilmuwan mengatakan bahwa masa tua
adalah masa-masa untuk mengakhiri kehidupan manusia secara alami, jika tidak,
maka setiap upaya untuk memperpanjang hidup di atas batas-batas tertentu akan
memberikan banyak penyebabnya, misalnya terserang penyakit atau kecelakaan,
para ilmuwan mengatakan: “Setiap usaha untuk mencapai keabadian bertentangan
dengan alam”.Para ilmuwan telah menyimpulkan hasilnya, yaitu bahwa meskipun
menghabiskan miliaran dolar untuk dapat berumur panjang sampai usia, tetap saja
tidak akan membuahkan hasil dan manfaat. Inilah yang pernah diisyaratkan oleh
Nabi Muhammad: “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena Allah tidak pernah
memberikan suatu penyakit kecuali Allah berikan penawarnya kecuali satu masa
tua”. (HR. Ahmad).Kondisi Sebelum Hadirnya KematianSebelum kematian menghampiri
kita, kita akan menghadapi yang namanya sakaratul maut. Secara etimologis kata
sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Sakarat
dapat diartikan dengan “mabuk” sedangkan “maut” berarti kematian. Dengan
demikian, sakaratul maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa
kematiannya.Sakaratul maut merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi
kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
Kematian merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah
serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan
terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara
menetap. Sakartul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk
dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. kematian lebih kearah
suatu proses, sedangkan sakaratul maut merupakan akhir dari hidup.
Artinya:
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu
lari darinya”. (QS. Qaaf [50]: 19).Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan,
tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai
akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat,
sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq
adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut
dengan kematian. [Jami’u Al Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101)].Al-Imam
Ibnu Katsir berkata: “Ini adalah berita dari Allah tentang keadaan orang yang
sekarat dan tentang apa yang dia rasakan berupa kengerian serta rasa sakit yang
dahsyat (mudah-mudahan Allah meneguhkan kita dengan ucapan yang teguh, yaitu
kalimat tauhid di dunia dan akhirat). Allah mengabarkan bahwasanya ruh akan
dicabut dari jasadnya, hingga tatkala sampai di tenggorokan, dia meminta tabib
yang bisa mengobatinya. Siapa yang bisa meruqyah?
Kemudian,
keadaan yang dahsyat dan ngeri tersebut disusul oleh keadaan yang lebih dahsyat
dan lebih ngeri berikutnya (kecuali bagi orang yang dirahmati Allah I). Kedua
betisnya bertautan, lalu meninggal dunia. Kemudian dibungkus dengan kain kafan
(setelah dimandikan). Mulailah manusia mempersiapkan penguburan jasadnya,
sedangkan para malaikat mempersiapkan ruhnya untuk dibawa ke langit. Mengingat
KematianSyari’at ajaran agama Islam telah mengajarkan bagaimana caranya agar
kita selalu mengingat kematian. Dengan kita mengingat akan adanya kematian,
maka kita juga akan lebih mendekatkan diri atau berserah diri kepada Allah
Pada
hari Kamis 21/1/2021 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Pukul 22.00 Merasa kaget karena di
bangunkan oleh Tetangga Bapak Ustad H.
Muat Ansori ,S.H.I Karena Tetangga juga di depan Gapura Bapak BUNANGGI Alias
PAK Mul Meninggal Dunia , Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd Merasa tidak percaya ,
Karena pada waktu sore hari Jam 18.00 Beliau nya Masih ketemu dengan Penulis
mengantarkan Umik Miski Kontrol , di tengah perjalanan karenan hujan yang
sangat deras beliaunya terjatuh dan tidak sadarkan diri Tapi Kenyataannya emang usia kematian kita
tidak ada yang tahu , Akhirnya Bapak BUNANGGI Alias PAK Mul meninggal Dunia , Dimana dalam kesempatan ini
Penulis langsung kontak NURUL Hayat Untuk Minta Bantuan AMBULANCE Mengantarkan
Bapak BUNANGGI Tersebut ke Madura. Dimana pada saat akan memanggil Ambulance datang 2 Mobil SATPOL PP
, Karena Pak Bunanggi Alias Pak Mul Meninggal Di Tempat Umum , Akhirnya Ketua
RT V RW V Bulak Rukem menjelaskan
kronologi kejadiannya dan Akhirnya 2 Mobil SATPOL PP Pergi serta Akhirnya Mobil AMBULANCE Nurul Hayat
Mengantarkan Pak Bunanggi Alias Pak Mul Ke Madura
Dalam
Kesempatan ini Penulis menghaturkan Banyak terimakasih Kepada YAYASAN NURUL Hayat Yang Sudah mengantarkan
Jenazah Ke Madura Semoga NURUL Hayat Makin Sukses Berkah Barokah Selamanya Apa
Yang di sampaikan Itu Sesuai KEMATIAN Dan REZEKI Tidak ada Yang Tahu , Apalagi
Ini Di Masa PANDEMI COVID , Dalam Kesempatan ini Ayo Kita Jaga diri kita Kita Jaga
Kesehatan kita dan keluarga kita Terbebas dari covid-19
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar