“ Biarkan Sekolah Swasta Mati Secara Alami
Tanpa Harus Mati Dengan Kebijakan “
Hari Ke- 357
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit. Sepi peminat pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020-2021 diduga menjadi penyebab. Teriakan, canda, tawa pun tak lagi terdengar pada jam anak sekolah berada di kelas. Kantin, ruang kelas, musala hingga taman sekolah sepi ibarat kebun.
Dampak Kebijakan PPDB di Kota Surabaya membuat SMP Swasta di Tahun Pelajaran 2020/ 2021 Harus Tutup karena kekurangan siswa , dimana Pada Hari Selasa 5/1/2020 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir mendampingi Bapak Drs. AJI SUHARKO , M.Pd Selaku Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kota Surabaya Kecamatan Semampir Dan PABEAN CANTIKAN Serta Bapak JATIM STAFF Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya . Pak AJI Dan PAK Jatim kumpul pukul 08.00 di SMP PGRI 6 Surabaya , Kedatangan beliau adalah untuk minta dampingi ke tempat Bapak ABDUL AZIS PANIGORO ,S.Psi Alumni Kepala SMP GATRA Surabaya Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd mengantarkan PAK AJI Dan PAK JATIM Ke WARUNG ANGGON Kopi Milik Bapak ABDUL AZIS PANIGORO,S.Psi , Kedatangan beliau berdua ke Bapak ABDUL AZIS PANIGORO ,S.Psi adalah menyerahkan Berkas yang harus di tanda tangani PAK AZIS PANIGORO ,S.Psi untuk penutupan SMP GATRA , Alhamdulilah Pak ABDUL AZIS PANIGORO,S.Psi memberikan suguhan MILO Untuk Pak AJI , WHITE Coffe Untuk Pak JATIM Dan Penulis , Sambil ngobrol dan menikmati minuman panas tersebut.
Selesai dari WARUNG PAK ABDUL AZIS PANIGORO ,S.Psi PAK AJI Dan Pak JATIM Menuju Ke Lokasi Yang dulu di pakai SMP GATRA Yaitu di Endrosono Gang VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Disana PAK AJI Dan PAK JATIM Mendokumentasikan Gedung Sekolah yang telah di pakai SMP GATRA Surabaya , Serta memfoto Plang SMP GATRA Surabaya tersebut.
Dalam kesempatan ini penulis yang juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara berharap agar Pemerintah tidak melakukan Penutupan bagi Sekolah Swasta kembali , dengan adanya regulasi kebijakan yang selalu membuat sekolah Swasta menjadi korban BANU ATMOKO ,S.Pd berharap agar Pemerintah dapat menjalankan kebijakan dengan sebaik baiknya dan seadil adilnya biarkan sekolah swasta mati secara alami , tetapi tidak di matikan dengan kebijakan , Karena Sekolah Swasta sadar sebagai Mitra dari Pemerintah yang akan selalu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat , apalagi masyarakat menengah kebawah. Makanya Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd berharap jangan ada GATRA GATRA Yang lain biarkan Sekolah Swasta tumbuh berkembang Untuk mencerdaskan Generasi Emas UNGGUL , Karena dampak nya bila sekolah tersebut di tutup adalah nasib guru , nasib siswa dan kenangan dari siswa / siswi yang sekolahnya ditutup tersebut.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar