“ Menjadi Guru Dan Siswa
Krearif Di Era Global “
Rumah
Belajar merupakan portal pembelajaran yang disiapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi lebih dari 12.934 materi belajar. Portal
ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung proses mengajar yang lebih
interaktif di kelas. Portal ini juga dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan
belajar alternatif, baik itu di dalam dan luar jam sekolah. Di dalam portal Rumah Belajar terdapat
sejumlah fitur menarik seperti Buku Sekolah Elektronik (BSE), Sumber Belajar
dan Laboratorium Maya . Fitur Buku Sekolah Elektronik menjadi alternatif unuk
para siswa yang tidak dapat membeli buku fisik, atau pun sebagai tambahan
referensi acuan belajar selain dari buku yang telah dimiliki. Laboratorium Maya
bisa digunakan secara online maupun offline. Laboratorium maya memberikan
kesempatan kepada guru ataupun siswa untuk melakukan praktikum baik melalui
internet secara langsung atau tanpa akses internet dengan cara mengunduh atau
mendownload aplikasi laboratorium maya tersebut sehingga guru ataupun siswa
dapat menggunakan laboratorium virtual ini dimana saja dan kapan saja. Kelas
maya adalah kelas yang diadakan di portal
http://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya. Nantinya guru akan membuat bahan ajar
yang diupload di kelas maya dan siswa bisa mengikuti proses belajar mengajar
secara virtual, dari rumah mereka masing-masing atau tempat manapun asal
tersedia koneksi internet. Dalam Kelas Maya kemajuan proses belajar, dapat
dipantau baik oleh guru, siswa, maupun orang tua. Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru,
dan masyarakat luas, siapapun yang mau belajar. Manfaat Rumah Belajar bagi
siswa adalah sebagai sumber belajar virtual, pengembangan kreativitas dan data
portopolio siswa. Bagi Guru sebagai sumber referensi dan pembinaan profesi
guru. Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedudukan
guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab (UU No.14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen). Dalam mewujudkan cita-cita
mulia pendidikan diera global ini, guru (baca: guru dan dosen) harus mampu
menguasai teknologi komunikasi dan informasi sebagai sarana utama dalam proses
pendidikan dan pengajarannya. Tentu sarana utama itu wajib dilandasi dengan
sikap, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan berstandar global. Menurut penulis, tugas guru di era global ini
harus mampu mewujudkan peserta didiknya
cerdas dalam hal, pertama, knowledge (pengetahuan). Peserta didik harus
menguasai teknologi dan informasi, cerdas dalam inovasi dan kreatifitas serta
mampu memahami nilai-nilai universal (lintas budaya).Kedua, attitude
(sikap/perilaku). Dari sisi sikap atau perilaku, peserta didik harus selalu
disiplin, dinamis dan fleksibel dalam bergaul, senantiasa mempunyai inisiatif
dan proaktif dalam berbagai kondisi, inovatif dan kreatif dalam memecahkan
masalah, mandiri (survive) dalam kehidupan serta berjiwa dan bermental
wirausaha (entrepreneurship). Ketiga, skill (keterampilan). Keterampilan yang
dimiliki peserta didik harus berbasiskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
dan Informatika, Keterampilan yang Kompetitif artinya mampu bersaing didunia
global atau keterampilan yang spesifik dan berdaya saing global ditunjang
dengan kemampuan komunikasi yang multikultur. Untuk mewujudkan peserta didik
yang cerdas berstandar global baik pengetahuan, sikap dan keterampilannya, maka
gurupun selain cerdas juga harus kreatif dalam proses pembelajarannya. Guru
harus segera melakukan perubahan yang masif dan signifikan dengan senantiasa
meningkatkan kompetensi yang multiskill dan menguasai teknologi komunikasi
serta informasi secara mandiri dan revolusioner. Oleh karenanya dibutuhkan
perubahan mindset dan paradigma terhadap proses pembelajaran saat ini. Kenapa
mindset karena menurut John C. Maxwell,
mindset-lah yang menentukan tindakan (perilaku), kebiasaan (habit), karakter
(watak), kepribadian, dan masa depan seseorang. Menurut penulis, setidaknya
terdapat tiga mindest yang harus dimiliki oleh guru kreatif diera global
adalah, pertama, think and action positive. Senantiasa berfikir dan bertindak positif
terhadap situasi dan kondisi apapun. Tidak mudah atau tidak gampang menyalahkan
dan tidak mudah atau tidak gampang marah. Kedua, dare to fail. Berani gagal,
selalu mencoba sesuatu yang baru, selalu berani mengambil resiko dan pantang menyerah. Ketiga, focus. Selalu
fokus, serius dan sungguh-sungguh dengan peluang, peluang dalam mencari ide dan
gagasan kreatif, peluang dalam mencapai hasil, peluang dalam meraih cita-cita
atau target. Setelah mengubah mindset, sederhananya
tiga hal menurut penulis yang harus dilakukan oleh guru agar menjadi guru
kreatif di era global yaitu sebagai berikut: Pertama, reason. Tanamkan minimal
lima alasan terkuat kenapa memilih profesi sebagai guru? Atau kenapa harus
menjadi pendidik? Jawab minimal dengan lima alasan terkuat dan jadikan alasan
terkuat itu sebagai sumber inspirasi dan sumber motivasi agar menjadi guru yang
cerdas, kreatif dan inovatif. Kedua, be creative. Jadilah guru kreatif dengan
melakukan dua hal yaitu Thinking In Certain Way and Action In Certain Way. Senantiasa berfikir dengan cara tertentu dan
senantiasa mengerjakan atau melakukannya dengan cara tertentu pula. Berpikir
dan bertindak dalam mengajar atau mendidik dengan cara-cara yang unik, unggul
dan cara berbeda dari cara sebelumnya, dari cara biasa atau dari cara orang
lain mengajar. Ketiga, doing by
learning. Guru kreatif adalah guru yang terus belajar, belajar, dan belajar.
Guru yang meskipun tugasnya mengajar dengan segudang ilmu dan pengalaman yang
dimiliki namun senantiasa merasa kurang, kurang, dan kurang. Sehingga terus
meningkatkan ilmu, pengetahuan dan keterampilannya baik melalui pendidikan
formal maupun non formal. Di era global ini, menjadi guru kreatif adalah sebuah
keharusan yang tak terelakan, menurut penulis, tujuh kunci sukses yang harus
dimiliki oleh guru kreatif yaitu, pertama, globalization with information. Di
era global ini informasi adalah hal yang sangat penting untuk melihat, memahami
dan menguasai dunia, oleh karenanya seorang guru harus senantiasa update
terhadap informasi global yang berkembang.
SMP
PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya lingkungan Yang Terletak Di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota
Surabaya , Pada Hari SELASA 16/9/2019 , Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya Sebanyak
13 Orang Guru Mengikuti Sosialisasi
Rumah Belajar Kemdikbud dari Duta Rumah Belajar
Yaitu Salma Nabila , S.Pd dari Sahabat Rumah Belajar Kemdikbud dan
Syahrul Qirom , S.H , M.Hum dari
Aplikasi Belajar Kita . Pak
Syahrul Qirom ,S .H , M.Hum menjelaskan APLIKASI Belajar Di Ruangan Kelas ,
Dimana Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Mulai Kelas 7 – 9 Dan SDS “
AL-IKHLAS Surabaya mulai Kelas 1- Kelas 6 Membawa HP Semua ,Sebelum memulai
materi Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd menyampaikan sambutannya , Bahwa kegiatan
tersebut Anak Anak harus dapat
mengaplikasikan materi tersebut dengan
sebaik- baiknya , Apalagi Kelas 9 Dan Kelas 6 Dalam Menghadapi UNBK Dan USBN ,
Harapan Dari Kepala Sekolah Kelahiran April 1984 Tersebut Agar Siswa / Siswi
SMP PGRI 6 Surabaya dapat nilai Baik Serta Dapat Di Terima Di Sekolah Negeri
Favorit , Selanjutnya Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Menyerahkan Kepada
Bapak SYAHRUL QIROM Untuk mengajari anak Didik SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “
AL-IKHLAS Tersebut dengan sebaik baiknya, Selesai Sambutan di Kelas Bapak
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya melanjutkan masuk Ke Ruang LAB Komputer Untuk
memberikan sambutan Kepada Guru- Guru Pelatihan
Yang ada di LAB Komputer Mengikuti Sosialisasi Rumah Belajar dari
Kemdikbud , Dari Sambutannya Bapak kepala SMP PGRI 6 Surabaya Mengajak Guru – Guru Untuk dapat Meng Upgrade
Media Pembelajaran dari Rumah Belajar
Kemdikbud tersebut , Sehingga Anak Anak
Didik tidak bosan dalam mengikuti Pembelajaran di Kelas , Apalagi dalam rangka
mempersiapkan Nilai UNBK Dan USBN Agar Meningkat , Disamping itu Banu Atmoko ,
.SPd berharap Agar Rapot PMP Tahun 2019 , Untuk Standar Pendidik , Standar Kompetensi Lulusan Ada Peningkatan
, Mengingat SMP PGRI 6 Surabaya adalah IMBAS Sekolah Model , Jadi harus bisa
betul betul sesuai 8 SNP , Apalagi Di Era Global Seperti saat ini Guru harus
Melek IT Dan Bisa memberikan
pembelajaran yang Kraetif Inovatif dan menyenangkan Bagi siswa Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar