HARI KE
-646
Sejarah Hari Santri jadi poin penting yang tak
terlepaskan jelang peringatan yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Diketahui
penetapannya dilakukan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam Keppres
Nomor 22 Tahun 2015.
Kini Hari Santri telah diperingati selama 5 tahun.
Untuk mengetahui bagaimana awal mula Sejarah Hari Santri hingga dirayakan
setiap tahunnya, Penetapan Hari Santri tak lepas dari perjuangan santri untuk
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di masa lalu. Melansir dari laman resmi
Kementerian Agama (Kemenag), lahirnya Hari Santri bermula dari fatwa yang
disampaikan Pahlawan Nasional KH Haysim Asy'ari. Pada 22 Oktober 1945
lalu, KH Hasyim Asy'ari memimpin perumusan fatwa 'Resolusi Jihad' di kalangan
kiai pesantren. Fatwa yang ditetapkan pada 22 Oktober 1945 itu berisi kewajiban
berjihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan
kolonial yang masih ada di Indonesia, hingga mencapai puncak perlawanan pada 10
November 1945, yang juga dikenal sebagai cikal bakal peringatan Hari Pahlawan.
Sejarah soal Resolusi Jihad diceritakan dari
Buku berjudul "KH. Hasyim Asy'ari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk
Negeri" terbitan Museum Kebangkitan Nasional. Dalam tulisan Rijal
Muumaziq, Resolusi Jihad bermula dari memanasnya kondisi Indonesia pasca
kemerdekaan. Pihak Belanda masih
berusaha memprovokasi bangsa Indonesia, salah satunya dengan kejadian pada 19
September 1945, di mana bendera Belanda yang berkibar di tiang Hotel Orangje,
Surabaya dirobek warna birunya sehingga menyisakan warna merah dan putih. Ada
pula peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945 yang
pada akhirnya membawa Presiden Soekarno berkonsultasi kepada KH Hasyim Asy'ari,
yang punya pengaruh di hadapan para ulama. Soekarno melalui utusannya
menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asy'ari kemudian
menjawab dengan tegas bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap tanah
air dari ancaman asing. Pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan
fatwa jihad untuk melawan para penjajah. Selanjutnya, para ulama se-Jawa dan Madura menetapkan Resolusi Jihad
dalam sebuah rapat di Kantor Pengurus Besar NU di Bubutan, Surabaya pada 21-22
Oktober 1945. Adapun keputusan itu kemudian disebarluaskan melalui masjid,
musala bahkan dari mulut ke mulut. Resolusi
jihad sengaja tidak disiarkan melalui radio atau surat kabar atas dasar
pertimbangan politik. Namun resolusi ini disampaikan oleh Pemerintah melalui
surat kabar Kedaulatan Rakyat pada 26 Oktober 1945. Pengaruh resolusi jihad sangat meluas hingga
menggerakkan para santri ke Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Ditambah dengan pekikan semangat dari Bung Tomo, terjadilah
peristiwa 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tercetusnya
resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari
Santri oleh Presiden Joko Widodo. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22
Tahun 2915, Jokowi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Dalam
rangka memperingati HARI SANTRI NASIONAL 2021 SMP PGRI 6 Surabaya
Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No
7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
Pada Hari JUM’AT 22/10/2021 Memperingati HARI SANTRI NASIONAL 2021
Dimana Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan Bapak / Ibu Guru di SMP PGRI 6
Surabaya memperingati HARI SANTRI NASIONAL 2021 Di mana Agenda kegiatan yang
diadakan dalam rangka memperingati HARI SANTRI NASIONAL 2021 Di SMP PGRI 6
Surabaya Adalah Pembacaan Yasin ,
Istighosah , Pembacaan AL- KAHFI , Pembacaan Istighfar yang dipimpin oleh Ustad
ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
SMP PGRI 6 Surabaya tersebut Dimana
Sebelum memulai kegiatan Istighosah dan Yasin tersebut Penulis menyampaikan bahwa kegiatan pada pagi Hari
ini adalah untuk memperingati HARI SANTRI NASIONAL 2021 Dengan berbagi kepada masyarakat di Sekitar
Sekolah , Dimana Siswa / Siswi baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS
Surabaya membawa 2 Bungkus indomie yang di bungkus untuk di bagikan kepada
masyarakat
Selesai Pembacaan yasin , Istighosah tersebut ,
Seluruh siswa / Siswi Baik SMP PGRI 6 Surabaya Maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya di
damping Ibu KIKI INAYATUL AISYAH ,S.Pd membagikan MIE Goreng tersebut kepada
masyarakat
Dalam kesempatan ini Penulis yang juga Kepala SMP
PGRI 6 Surabaya dan Sekretaris Yayasan PENDIDIKAN AL-IKHLAS Semampir
menghaturkan banyak terimakasih kepada wali murid yang sudah mendukung Program
Sekolah Di KEGIATAN HARI SANTRI NASIONAL 2021 Semoga Dengan Bersedekah Tersebut
Putra / Putri SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Diharapkan Bisa
Menjadi Siswa Dan SANTRI SIAGA Untuk JIWA RAGA
Kata Penulis
Tantangan Guru
Siana
# dispendik
Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar