Kamis, 28 Oktober 2021

“ ALHAMDULILAH SISWA DAN GURU SMP PGRI 6 SURABAYA SUDAH DI SWAB SESUAI SOP Prosedur Penanganan Kasus COVID UNTUK MENYAMBUT TATAP MUKA DAN SIAP MENGUKIR PRESTASI GENERASI EMAS UNGGUL “

 




























“ ALHAMDULILAH SISWA DAN GURU SMP PGRI 6 SURABAYA

SUDAH DI SWAB SESUAI SOP Prosedur Penanganan Kasus COVID

UNTUK MENYAMBUT TATAP MUKA DAN SIAP MENGUKIR

PRESTASI GENERASI EMAS UNGGUL “

                                                                             HARI KE -652

Kebijakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang akan dilaksanakan pada Juli 2021 masih terus menuai pro dan kontra. Bahkan ada kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat, seolah-olah pemerintah akan membuka sekolah seperti halnya di saat normal. pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Aktivitas pembelajaran tatap muka secara terbatas ini akan dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. “Harus dipahami bahwa PTM terbatas bukan dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia, tapi PTM dilakukan secara dinamis tergantung dengan situasi pandemi di wilayah masing-masing,” tegas Jumeri dalam Bincang Interaktif Pendidikan dengan tema "Persiapan PTM Terbatas Selain itu, PTM terbatas bukan semata-mata melaksanakan sekolah seperti pada umumnya, melainkan mengatur dan mengendalikan jumlah peserta didik. Yang perlu dipahami oleh orang tua juga, sekolah wajib memberikan opsi tatap muka setelah bapak dan ibu gurunya memberikan izin. Ada dua opsi bagi peserta didik yaitu PTM terbatas dan opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Bagi orang tua yang belum mantap mengirim putra-putrinya ke sekolah boleh mengajukan untuk tetap belajar di rumah,” ujar Jumeri. Selain itu, yang tidak kalah penting, pembelajaran tatap muka terbatas ini berbasis kepada PTM mikro yang diterapkan berdasarkan kebijakan daerahnya masing-masing. Karena satu provinsi dengan provinsi yang lain, bahkan antar kecamatan, memiliki dinamika masing-masing. Jika dalam pelaksanaan PTM terbatas terjadi penularan Covid-19, maka langkah yang perlu diambil adalah pertama, sekolah harus menghentikan PTM. Kemudian melakukan testing, tracing dan treatment. “Jadi guru-guru atau murid yang mempunyai kontak erat dengan yang terkena harus dipastikan ditest, kemudian melakukan tracing dengan mencari dan melakukan tes kepada setiap orang yang telah melakukan kontak fisik,” katanya. Kemudian lakukan treatment untuk guru yang mengalami sakit, segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dan melakukan isolasi. Serta melakukan koordinasi dengan puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan sebagai mestinya. Lalu sekolah ditutup sementara, dan setelah perkembangan Covid-19 membaik, sekolah bisa dibuka kembali. Dinas pendidikan juga harus melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sekolah dalam mengimplementasikan budaya baru yaitu pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sekolah harus melaporkan kondisi sekolahnya, begitu juga pemerintah kabupaten/kota harus melaporkan kesiapan wilayahnya. Jadi, karena PTM itu sifatnya dinamis yang bisa buka dan tutup dan bisa berubah kondisinya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kesiapan mental warga sekolah, yaitu guru, karyawan, kemudian peserta didik dan orang tua.“Harus disiapkan mentalnya bahwa harus ada budaya yang dipenuhi bersama yaitu budaya kewaspadaan. Kemudian gotong royong untuk menjaga protokol kesehatan agar sekolah dapat melakukan PTM tetapi tetap aman. Jadi, bangun karakter bersama dulu agar sekolah itu aman

Menindaklanjuti surat Kepala Dinas Kesehatan Nomor 443/33811/436.7.2/2021  Tanggal 8 Oktober 2021 Perihal SOP Prosedur Penanganan Kasus COVID-19 di Instansi  Pendidikan (terlampir), maka bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1.   Salah satu kegiatan dalam SOP Dinas Kesehatan tentang Prosedur Penanganan
Kasus COVID-19 di Instansi Pendidikan Nomor 443/32922/436.7.2/2021 Tanggal 1
Oktober 2021 menyatakan bahwa peserta didik dan guru yang akan melakukan
kegiatan PTM harus dilakukan pemeriksaan swab RT-PCR.

2.   Selanjutnya dimohon kepada :
a. Satuan Pendidikan yang telah diasemen oleh Satgas Penanganan COVID-19 dan
belum melakukan pengajuan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Bertahap (PTM-
TB) agar segera mengimg data pengajuan pada aplikasi Siap Tatap Muka Jaga
Surabaya (STMJ);
b. Satuan Pendidikan yang telah mendapatkan persetujuan data pengajuan pada
aplikasi STMJ dan akan/sudah melakukan simulasi PTM-TB, agar segera
melakukan swab RT-PCR bagi peserta didik dan guru;
c. Satuan Pendidikan yang belum mendapatkan rekomendasi Kepala Dinas terkait
PTM-TB serta belum melakukan swab RT-PCR atau masih menunggu hasil
pemeriksaan swab RT-PCR agar melakukan pembelajaran jarak jauh.
3. Hasil pemeriksaan swab RT-PCR bagi peserta didik dan guru menjadi dasar
penerbitan surat rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan terkait PTB-TB pada
satuan pendidikan.

Dalam mempersiapkan Pembelajaran TATAP Muka Terbatas Yang aman dan nyaman baik bagi peserta didik maupun bagi siswa  sesuai SOP Prosedur Penanganan Kasus COVID-19 baik dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya Maupun Dinas Kesehatan , Pada Hari Rabu 27/10/2021 , Alhamdulilah SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III  No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya  sudah melaksanakan kegiatan swab RT-PCR , Dimana kegiatan swab RT-PCR di ikuti oleh Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Mulai Kelas 7-9 SMP PGRI 6 Surabaya  dimulai Pukul 08.00.

 Menurut  Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Merasa bangga kepada  Orang Tua /Wali Murid di SMP PGRI 6 Surabaya , Alhamdulilah beliau mengantarkan Putra / Putrinya untuk Melaksanakan swab RT-PCR Di SMP PGRI 6 Surabaya Di samping itu Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya merasa bangga hampir 100 persen siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan Bapak / Ibu Guru di SMP PGRI 6 Surabaya

Menurut Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bahwa dengan semua siswa SMP PGRI 6 Surabaya sudah di VAKSIN , Sudah di swab RT-PCR  Harapannya adalah Siap untuk Melakukan Pembelajaran TATAP Muka bagi siswa / siswi Secara Aman dan nyaman . Sehingga harapan dari Penulis Bapak / Ibu Guru Bisa Kembali mengantarkan GENERASI Emas UNGGUL Untuk Mengukir Prestasi di sekolah PINGGIRAN Tersebut.

Alhamdulilah Pada Hari Kamis 28/10/2021 Pada Pukul 14.00 Penulis di kontak oleh Petugas dari PUSKESMAS UPTD WONOKUSUMO    Yang bernama Mbak YANTI  Bahwasannya Hasil swab RT-PCR SMP PGRI 6 Surabaya NEGATIF Semua , Penulis merasa Bersyukur Alhamdulilah semua SOP Sudah di jalankan di SMP PGRI 6 Surabaya Mulai Pengajuan Di STMJ , Asesment  Dari TIM SATGAS , SIMULASI Selama kurang lebih 11 hari yang sudah dilakukan di SMP PGRI 6 Surabaya , Serta Sudah menjalankan swab RT-PCR Dan VAKSIN Baik untuk Siswa serta Guru Di SMP PGRI 6 Surabaya.

Penulis berharap dengan terpenuhinya semua SOP Tersebut Rekomendasi untuk Pembelajaran TATAP Muka di SMP PGRI 6 Surabaya segera di terbitkan , Karena Siswa , Orang Tua Dan Guru Sudah pingin kembali sekolah dan mengukir prestasi dengan Aman , Nyaman Setelah keluar Surat Rekom tersebut sesuai SOP Prosedur Penanganan Kasus COVID-19

Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar