Sabtu, 10 April 2021

AJAK GURU SMP PGRI 6 Surabaya Untuk Mencetak GENERASI EMAS UNGGUL DAN GENERASI QUR’ANI MELALUI METODE WAFA

 





























AJAK GURU SMP PGRI 6 Surabaya Untuk Mencetak

GENERASI EMAS UNGGUL DAN GENERASI QUR’ANI

MELALUI  METODE   WAFA

Hari Ke 452

Seiring berkembangnya zaman, maka begitu pula dengan metode belajar mengajar juga terus mengalami perubahan. Kalau dulu cenderung masih menggunakan metode belajar Al-Quran yang monoton, kaku dan sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi zaman saat ini. Pelatihan Guru Al-Quran metode Wafa. Metode Wafa merupakan salah satu cara mengajar mengaji berbasis otak kanan. “Ilmu itu berkembang, dulu itu ada metode-metode pembelajaran Al-Quran. Sekarang ada metode Wafa sebagai perangkat terkini dalam metode pembelajaran Al-QuranMenurutnya, metode Wafa merupakan cara mengenal dan belajar Quran dengan mudah sesuai dengan berkembangnya zaman Kita sebagai pendidik harus mengajarkan murid dengan metode pembelajaran yang efeketif dan menarik. Konsep pembelajaran mulai memahami, mempraktekkan dan menghafal Al Qur’an.” Unik, kreatif dan menyenangkan, itulah yang peserta pelatihan dapatkan. Bisa dibayangkan jika anak didik belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Tentunya pelajaran apapun dapat mereka pahami. Salah satu metode yang diajarkan dalam pelatihan adalah metode cerita. Pendidik diminta lebih inovatif dalam mengajarkan al-quran kepada anak didik. Mudah-mudahan ilmu yang didapatkan selama pelatihan bisa bermanfaat dan diaplikasikan. Kewajiban  sebagai  umat  Islamyaitumengamalkan  segala  apa  yang diperintahkan  dan  menjauhi  segala  larangan-Nya  dalam  Al-Quran.  Dalam mengamalkan  kewajiban  itu  sepenuhnya  maka  dituntut  untukmembaca  dan mempelajari Al-Quran.Kemampuan  dalam  membaca  Al-Quran  menjadi  perhatian  khusus  di lembaga-lembaga  pendidikan  Islam,  khususnya  di  Sekolah  berbasis  Islam terpadu. Tidak sedikit peserta didik di Sekolah Islam Terpadu kurang mampu membaca Al-Quran dengan tajwid yang baik dan benar.Membaca  Al-Quran  yang  dianjurkan  yaitu  membacanya  secara  tartil berarti telah menguasi tajwiddan makharijul huruf(tempat keluarnya huruf) serta sifatul huruf (sifat huruf).1Hal ini sesuai yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa ta’alaberfirman:ۗاًلْيِّحْرَحَنٰاْرُلْلاِّلِّحَرَو٤Artinya:  “Dan   bacalah   Al-Qur'an   itu   dengan   perlahan-lahan”.(Qs.   Al-Muzammil: 4)2Belajar membaca Al-Qurandengan baik dan benar bukanlah hal yang mudah,  oleh  karena  itu  dalam  membaca Al-Qurandiperlukanmetode  yang tepat   dan   dapat   memudahkan   proses   pembelajaran   tersebut.   Penerapan metode  yang  tepat  baik  digunakan  terutama  bagi peserta  didik  sekolah  dasar yang masih mudah untuk dikendalikan.Banyakulama yang telah menulis buku-buku mengenai membaca Al-Quran  tata  cara dan  kaidah-kaidah  tajwid,  tetapi  masih  sangat  sedikit  umat Islam  mampu  memanfaatkan  dan  mengamalkankarangan-karangan  pada ulama tersebut. Maka menjadi tugas yang mulia dan utamalah bagi orang tua dan guru terutama mata pelajaran Al-Quran bertugas untuk mengajarkan ilmu tajwid kepada peserta didiknya agar dapat mempelajari, membaca huruf-huruf Al-Quran dengan baik dan benar.Sistem  pembelajaran  membaca  Al-Quran  saat  ini  masih  belum  baik, dan  belum  mampu  menciptakan  suasana  belajar  yang  kondusif.  Hal  tersebut menyebabkan   rendahnya  minat  anak  dalam  belajar  membaca  Al-Quran. Masih  banyak  pula  ditemukan  bahwa  banyak  peserta  didik  masih  belum mempu membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Serta masih banyak pula ditemukan ketidak sadaran masyarakat tentang pentingnya belajar Al-Quran.Mempelajari Al-Quranmembutuhkan metode agar peserta didiklebih cepat memahami tata cara membaca Al-Quran, namun demikian metode yang di  maksud  disini  adalah  cara  atau  jalan  yang  ditempuh  sebagai  penyajian bahan-bahan pelajaran agar mudah diterima, diserap dan dikuasai oleh peserta didikdengan   baik   dan   menyenangkan.   Disamping   itu   penting   pula memperhatikan   keadaan peserta   didikyang   hendak   dididik,   dan   bahan pelajaran  yang hendak disampaikan. Dengan demikian ustadz/ustadzah harus mengetahui  kondisi peserta  didikagar  penyampaian  materi  melalui  metode yang  diterapkan  dapat  dengan  mudah  dipahami  dan  dicerna  oleh pesertadidiknya.Belakangan  ini  telah  banyak  metode  pengajaran  baca  tulis Al-Qurandikembangkan. Begitu juga buku-buku panduannya telah banyak di susun dan di  cetak.  Para  pengajar  baca  tulis Al-Qurantinggal  memilih  metode  yang paling  cocok,  efektif  dan  paling  efisien  untuk  digunakanseperti  buku  tajwid Asy-Syafi‟i yang ditulis oleh Abu Ya‟la Kurnaedi, Matan Tunfatul Athfal yang  ditulis  oleh Syekh  Sulaiman  Al-Jamzuri,  Tajwid  Al-Quranul  Karim yang   ditulis   oleh   Ismail   Tekan   dan   masih   banyak   lagi   buku   tajwid pembelajaran  Al-Quran  lainnya.Namun  demikian  masih  saja  ada  diantara siswa di   dalammembaca   dan   menghafalkan Al-Quranmasihterdapat kesalahan-kesalahan  yang  signifikan  seperti  pengucapan  huruf  yang  salah atau   salah   dalam   masalah   panjang   pendek   dalam   membaca Al-Quransehingga   ini   merupakankesalahan    yang   fatal   dalam   membaca   dan menghafalkan Al-Quran.  Dalam  hal  ini  dibutuhkan  metode  yang  tepat  untuk membacaAl-Qurandengan baik dan benar.Metode  Wafapertama  kalimunculdi  Indonesia  pada  tahun  2013 disebabkanoleh  metode-metode  pengajaran  membaca Al-Quranyang  sudah tersebar  di  masyarakat  sebelumnya,  khususnya  yang  telah  suksesmengantar banyak  anak  bisa  membaca Al-Qurandengan  tartil  seperti  metode  Ummi, metode Insanidan metode-metode yang lainnya.Metode  wafa  belajar  Al-Quran  otak  kananmemiliki  beberapa  sifat yang  luar  biasa  seperti  lebih  fleksibel,  menerima  hal  baru  yang  terkadang tidak logis, imajnatif, penuh inofasi, kreatif dan  dilakukan secara tidak sadar berdasarkan kebiasaan-kebiasaan.Metode  ini  dirancang  secara  khusus  sebagai  metode  yang  sangat bersahabat  dengan  anak.  Metodeinibersifat  komprehensif  dan  integratif dengan  metodologi  pengajaran  yang  dikemas  menarik  dan  menyenangkan. Sebagai  wujud  komprehensifitas,  pembelajaran  dilakukan  secara  bertahap dengan  mencakup  5  T:  Tilawah,  Tahfizh,  Tarjemah,  Tafhim  dan  Tafsir. Pembelajaran  yang  digunakan menggunakanpendekatan  otak  kanan  yang asosiatif  dan  imajinatif.Metode  wafa  ini  dipilih  karena  penggunannya  yang mudah dipahami dan mudah diingat.Metode wafasudah  terbukti  keefektifandalam  meningkatkan  bacaan Al-Quran  siswa.  Hal  tersebut  dibuktikan  melalui  penelitian  relavanyaitu bahwa  metode  wafamemiliki  urgensidalam  perbaikan  membaca  Al-Quran menggunakan  ilmu  tajwid yang  hasilnyasangat  berpengaruh  terhadap  baca dan  ketartilan  membaca  Al-Quran,  oleh  karena  itu  metode  wafa  sangat relevandengan proses perbaikan membacaAl-Quran

Ramadhan yang  kurang 2   hari lagi dimanfaatkan oleh Guru Guru   SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya  Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di JALAN BULAK Rukem III N0 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir yang terdiri dari Ibu ANIS LAILY MUFIDAH,S.Pd , Ibu MEI RATNA SUSANTI,S.Si , ibu YUNI ISMARYATI,S.Pd , Ibu SRI SUPADMI,S.Pd , Ibu SUGIARTI ,S.Pd Pada hari Sabtu 10/4/2021  mengikuti Webinar Tentang SCALE UP PROGRAM 2021 yang diadakan Oleh WAFA INDONESIA  Melalui Join Zoom Meeting  https://us02web.zoom.us/j/86712318050  Meeting ID:  867 1231 8050 . Dalam paparannya Apakahyang harusditashnifdariguru? TashnifGuru:1.Kemampuantilawah2.Kemampuantahfidz3.Kemampuanmengajar Apakahyang harusditashnifdarisiswa? Siswa:1.Kemampuantilawah2.Kemampuantahfidz. Disamping itu dalam Webinar tersebut juga di jelaskan Karakteristikguru pendampingpersiapanmunaqosyahgurudansiswa1.Mampuberperansebagaiquality control kualitasbacaan guru dansiswayangmeliputiaspek:a.Fashohahb.Tajwidc.Kelancarand.Kelantangan(nada dantempo)e.Penguasaanteoridanpraktektajwid-gharibf.Penguasaanteorisifathuruf(khususguru)2. Disiplin3. Ramah.

Dalam kesempatan tersebut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984  Berharap agar Guru – Guru di SMP PGRI 6 Surabaya dapat menularkan ilmu AL QUR’AN Metode WAFA Ini kepada Anak didik nya baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya , Apalagi di masa Pandemi seperti saat ini dan Menyambut RAMADHAN  1442 H Harapannya siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya bisa lancar dalam pembelajaran AL- QUR’AN  Dimana NGAJI WAFA Adalah salah satu EXTRA Yang ada Di SMP PGRI 6 Surabaya , walaupun SMP PGRI 6 Surabaya masih baru memakai WAFA , Semoga bisa terus mengajarkan dan mensyiarkan AL- QUR’AN . Kata Penulis . Untuk Kegiatan WAFA Hari ini memberikan LINK Presensi kepada Para Peserta Yaitu melalui LINK Presensi Kegiatan Hari Ini:  https://forms.gle/aMRBNdbQMa1hN7iH8

Semoga SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya mampu mencetak Generasi Emas UNGGUL Dan GENERASI QUR’ANI

#Tantangan Guru Siana     

# dispendik Surabaya

#Guruhebat       

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar