“ Semoga Hasil SWAB TES NEGATIF Dan Bisa Kembali
Proses Belajar Mengajar Di Sekolah “
Hari Ke - 281
Yah
benar. Ibu pertiwi kita saat ini sedang berduka. Bencana yang tak pernah kita
minta dari sang kuasa. Kini harus membuat negeri kita bertabur air mata, keluh
kesah, saling salah menyalahkan, kemudian disusul dengan penyemprotan
disinfektan dimana-mana. Sedari dulu, sains itu adalah ilmu pasti yang bisa
kita uji kebenaran dan keakuratannnya. Pun dengan ilmu medis. Masih ingat
bagaimana para penemu itu dikira gila dan hampir kehilangan nyawa karena
sesamanya menganggap mereka seperti sampah?Nyatanya, karya besar mereka sampai
saat ini masih relevan, dikagumi dan bermanfaat bagi umat manusia.Atau kita
ambil contoh besar bagaimana Tokoh Besar seperti habibie dihargai di Jerman,
dipermalukan dinegeri sendiri. Jerman dapat Ilmu dan karyanya. Lalu kita dapat
apanya? Kita hanya mendapat antrian panjang nonton filmnya. Begitu kata abdur,
komika suci Pun sama seperti wabah corona. Banyak orang berdalih dimedia massa bahwa
tak perlu mencari siapa yang salah dalam musibah ini. Namun mari bergotong
royong bersama-sama menghadapi dan mengatasinya agar kasus covid-19 segera
teratasi.Kalau soal kekompakan, kebersamaan dan saling berbagi dalam bencana,
siapa yang mampu menyaingi bangsa kita? Dengan mencegah sebenarnya kita sedang
memberikan ruang gerak yang sempit kepada virus korona untuk mencari korbannya.
Opsi karantina yang ketat adalah langkah utama yang perlu diambil pemerintah
untuk benar-benar mengunci warganya agar tidak keluar daerah dalam beberapa
waktu.Jika mereka berhasil keluar daerah tanpa melalui serangkain tes terlebih
dahulu. Maka yang akan terjadi virus ini akan semakin menyebar kemana ia
suka.Dengan semakin banyak jatuhnya korban maka pengobatan yang dilakukan pun
jumlahnya akan ikut naik. Sedangkan dari sisi ketenagaan dan perlengkapan medis
kita masih kekurangan banyak. Apalagi sudah berapa tenaga medis kita yang gugur
ketika merawat pasien kasus positif korona. Itu seperti menepuk air didulang,
terpercik muka sendiri.Mengandalkan pengobatan saja tidak cukup adekuat untuk
menghentikan penyebaran virus ini. Pemerintah harus lebih cepat dua langkah
untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona.Jika kita tidak mencegah,
maka yang akan terjadi adalah seperti sekarang ini. Korban akan semakin
bertambah banyak. Tentu kita tidak ingin lagi mendengar adanya korban yang
jatuh dari mulut pemerintah.Mendisiplinkan rakyat dengan menjalankan
undang-undang dan membuat masyarakat sadar dengan hati nurani untuk tetap dirumah
adalah pekerjaan serius yang harus kita kebut. Mari bergotong royong untuk
mengeliminasi pandemi covid-19.Kita tak bisa melawan virus ini dengan bambu
runcing persis ketika kita mengusir para penjajah. Mahluk ini kecil dan bisa
menular kemana saja. Penawarnya belum ada. Kita bisa melawannya dengan saling
jaga dan menghindari keramaian.
Dalam
mewujudkan Guru yang Sehat , Guru yang Cerdas Pada hari Rabu 21/10/2020 Guru Guru SMP PGRI 6 Surabaya
Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No.
7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Guru – Guru dan Kepala SMP PGRI
6 Surabaya mengikuti SWAB Yang diadakan di PUSKESMAS WONOKUSUMO Jl. Wonokusumo
Tengah No.55 Surabaya, Dalam hal ini sebelum mulai SWAB Guru – Guru SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya punya ke unikan sendiri yaitu BELI THE Panas Yang yang di campur Minyak
KAYU PUTIH , Dan Mereka Semua penuh dengan wajah Ketakutan. Menurut Bapak
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984
Bahwasannya tujuan dari kegiatan ini adalah Untuk Mendiagnosa pasti Kita
Terkena COVID – 19 Apa tidak. Dalam kesempatan tersebut Bapak H. BANU ATMOKO ,
S.Pd berharap agar Hasil dari Swab ini baik Bapak H. BANU ATMOKO ,S.Pd Keluarga beliau dan guru guru hasil nya
Negatif semua , Sehat Berkah barokah selamanya Serta Semoga Pembelajaran di SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya dapat dilakukan kembali Sekolah Dan
Yang Terpenting Bapak H. BANU ATMOKO,S.Pd minta doa Agar HASIL SWAB Bapak H. BANU ATMOKO,S.Pd dan Guru Guru
NEGATIF.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar