“ Perangi BANJIR Sedini Mungkin Bersama Warga Sekitar
Di HARI BENCANA ALAM INTERNASIONAL “
Hari Ke - 279
Hari
Pengurangan Risiko Bencana Alam Internasional dirancang oleh Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong masyarakat dan pemerintah untuk
ambil bagian dalam membangun komunitas dan masyarakat yang tahan terhadap
bencana alam, yang pada awalnya diperingati setiap Rabu kedua di bulan Oktober.
Hari peringatan ini merupakan bagian dari proklamasi Dekade Pengurangan Bencana
Alam Internasional yang dimulai pada tahun 1990. Pada tahun 2002, resolusi
lebih lanjut dari Majelis Umum PBB memutuskan untuk mempertahankan upaya
pengurangan dampak dan mitigasi bencana alam global dengan membuat hari
peringatan internasional yang diperingati setiap tahun.Dan pada tahun 2009,
Majelis Umum PBB menetapkan 13 Oktober sebagai Hari Pengurangan Bencana Alam
Internasional. Bencana alam merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan. Ia
menghantui kita setiap saat. Ia bisa datang kapan saja dan di mana saja, juga menimpa
siapa saja. Bisa datang secara lambat seperti kekeringan, ataupun cepat seperti
banjir bandang atau tornado. Bisa berskala kecil, namun bisa juga berskala
besar hingga meluluhlantakkan seperti tsunami Aceh. Namun satu hal yang pasti,
kita bisa meminimalisasi resiko dan dampak yang ditimbulkannya, dengan berbagai
upaya. Melalui Resolusi 44/236 (22 Desember 1989), Badan Umum PBB menetapkan
Rabu kedua bulan Oktober setiap tahunnya sebagai Hari Pengurangan Bencana Alam
Dunia (International Day for Natural Disaster Reduction), yang di kemudian hari
ditetapkan tanggalnya, yaitu tanggal 13 October setiap tahunnya. Tujuan
peringatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
tindakan-tindakan yang dapat dilakukan guna mengurangi resiko bencana. Ya,
masyarakat di negara-negara rawan bencana seperti Indonesia memang sudah
sepatutnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengantisipasi resiko dan
dampak bencana alam, yang sampai saat ini (setidaknya dalam pengamatan saya)
belum cukup.Tema peringatan Hari Pengurangan Bencana Alam Dunia tahun ini
adalah Knowledge For Life (Pengetahuan Untuk Hidup). Pengetahuan
lokal-tradisional (atau disebut juga kearifan lokal) dapat melengkapi ilmu
pengetahuan modern dan meningkatkan ketahanan individu dan sosial terhadap
bencana alam. Sebagai contoh, pengetahuan akan peringatan dini di alam dapat
berperan penting dalam memastikan dilakukannya tindakan dini untuk mengurangi
dampak bencana yang datang baik secara cepat maupun lambat. Digabungkan dengan
pengetahuan ilmiah seperti laporan meteorologi, pengetahuan lokal sangat
penting untuk membentuk kesiapsiagaan masyarakat dan dapat diwariskan dari
generasi ke generasi.
Dalam
memperingati Hari Pengurangan Bencana
Alam Internasional yang Jatuh Pada Tanggal 13 Oktober , Siswa /Siswi SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir Pada Hari Minggu 18/10/2020 Bersama Warga RT 05 RW 05 Bulak Rukem III
/ III A Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
memperingati Hari Bencana Alam yaitu dengan melakukan Kerja Bakti Massal
membersihkan selokan ( GOT ) Dimana kegiatan kerja bakti tersebut dilaksanakan
Pukul 05.30 , Siswa / siswi SMP PGRI 6
Surabaya dengan semangat membersihkan halaman sekolah dan Selokan . Menurut
Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984
Bahwasannya tujuan dari kegiatan tersebut adalah memperingati HARI Bencana Alam
Serta dimana Sekarang ini sudah datang
musim penghujan , sehingga Air yang di selokan lancar sehingga tidak tergenang
banjir dan terbebas dari Bencana. Sampah yang sudah terkumpul dari kerja bakti
di kumpulkan jadi satu di depan gapura dan di angkut oleh Dinas Kebersihan
Ruang Terbuka Hijau ( DKRTH ) Kota Surabaya.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar