“ Jangan Malu Belajar Untuk Kemajuan Pendidikan Di
Sekolah Kita “
Hari Ke - 203
“Uthlubul
‘ilma walaw bishshiin”, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Terlepas dari
shahih tidaknya hadits ini, para Ulama banyak menyitirnya dalam khutbah-khutbah
alasannya secara maknawi kalimat Tuntulah Ilmu sampai ke Negeri Cina adalah
baik. Masih dapat kuingat waktu itu Guruku mengatakan, “Cina itu hanya kiasan
untuk mengingatkan umat tentang pentingnya menuntut ilmu walau sampai ke tempat
yang jauh, sampai ke negeri-negeri
seberang. Hadits ini diriwayatkan dari jalan Abu ‘Atikah Al Bashri, dari Anas
bin Malik. Mayoritas ulama pakar hadits menilai bahwa hadits ini adalah hadits
dho’if (lemah) dilihat dari banyak jalan. Ada juga ulama yang menilai hadits di
atas adalah palsu, alasannya karena pada jaman rasulullah SAW, bangsa Arab
belum mengenal negeri Cina. Alasan ini mungkin kurang tepat, karena Cina adalah
sebuah negeri tua yg sudah lama masyhur. Berikut ini sedikit kutipan sejarah
awal mulanya bangsa Arab dan Islam masuk daratan Cina, “Pada masa kepemimpinan
Nabi Muhammad saw di jazirah Arab (antara 610-632 M), Cina dipandang sebagai
wilayah dengan peradaban yang amat maju pada saat itu. Ekspedisi Islam yang
“resmi” ke Cina dimulai pada masa pemerintahan khalifah Utsman ibn Affan,
pemimpin ummat yang ketiga, sekitar 12 tahun setelah Nabi wafat (+/- 640 M).
Setelah menaklukkan Bizantium dan Persia, pada tahun 650 M, khalifah Utsman
mengirim ekspedisi ke Cina, dipimpin oleh Saad ibn Abi Waqqash, untuk
menyampaikan ajakan kepada kaisar Cina agar memeluk agama Islam. Sebenarnya sebelum
itu sudah cukup banyak pedagang-pedagang Arab yg mengunjungi Cina dalam rangka
perjalanan bisnis, baik melalui darat maupun laut (jalur tersebut, terutama
yang melalui darat kemudian dikenal dengan nama “jalur sutera”), sambil
memperkenalkan ajaran Islam. Dinasti Tang mempunyai record untuk mengabadikan
momen bersejarah tentang terjadinya kontak antara dua kultur ini. Bagi Muslim
di Cina, kejadian ini dipandang sebagai momen kelahiran Islam di Cina. Untuk
memperlihatkan kekagumannya pada Islam, dalam “History of Islam in China”,
kaisar Yung Wei memerintahkan dibangunnya masjid pertama di Cina. Masjid kota
Kanton yg didirikan sejak 14 abad yang lalu dan masih berdiri hingga saat ini.
Salah satu kawasan pemukiman Muslim yang pertama kali berdiri di Cina ada di
kota pelabuhan ini”. Kalau memang hadits ini hadits itu palsu, maudhu’, dha’if,
dll. Alasannya bukan karena negeri Cinanya, hadits itu palsu adalah karena
perawinya yg tidak tsiqah, jadi boleh saya punya pendapat lain, “Cina” yang
dimaksud dari hadits ini adalah negeri Cina itu sendiri. Ada pertanyaan besar
yang perlu dijawab, mengapa harus ke Cina? Kenapa tidak ke Yahudi, bukankah
Al-qur’an mengatakan bahwa bangsa Yahudi diberi kepintaran oleh Allah SWT.
Kenapa kita tidak diminta Rasulullah
SAW belajar saja dengan orang pintar? Bangsa Cina adalah bangsa yang unggul
perababannya dibanding Arab sebelum Islam, mungkin Rasulullah SAW telah
mengetahuinya, wallahu’alam bish shawabb, dan waktu telah membuktikannya. Apa
jadinya bangsa Arab jika saja Rasulullah SAW tidak diturunkan ditengah-tengah
mereka? Bangsa ini tetap akan menjadi bangsa Jahiliyyah yang dianggap “sampah’
dan keberadaan tidak dianggap oleh dua Negara super -ower Persia dan Romawi, walaupun negeri Arab
berada diantara wilayah keduanya. Sejarah mencatat bahwa Bangsa Cina adalah
bangsa yang tidak pernah takluk atau berhasil dikuasai oleh Islam, baik secara
Jihad maupun secara Dakwah. Posisi kekaisaran Cina dan kekhalifahan Islam adalah mitra sejajar,
mereka bukanlah negeri kafir dzimmi yang wajib menyetor jizyah ke baitul mal.
Pada masa kejayaan Islam dibawah Kekhilafahan Abbasyah dengan Khalifah Harun ar
Rasyid ditandai dengan mesranya hubungan dagang keduanya lewat jalur sutera
yang terkenal itu. Berikut adalah bangsa-bangsa yang telah ditaklukkan Islam
baik secara Jihad maupun Dakwah; Dari garis besar bangsa-bangsa didunia, hanya
Cina dan bangsa timur lain seperti Jepang dan Korea yang belum pernah dikuasai
oleh Islam. Ini jelas menunjukkan bahwa Cina yang dimaksud oleh Nabi SAW bukan
sekedar kiasan untuk menuntut ilmu walau sampai ke tempat yang jauh sekalipun.
Cina adalah bangsa yang mempunyai sejarah panjang akan tradisi keilmuan dan
sastra yang luar biasa. Cina adalah negeri berpenduduk terbesar sejagad raya,
ras Cina maupun keturunannya tersebar seluruh belahan bumi ini. Barang-barang
murah selalu buatan Cina. Bahasa Mandarin adalah pemilik kosakata terbanyak di
dunia dan bahasa kedua yang sering dipakai umat manusia. Barang yang murah
berasal dari Cina. Dan sejarah niaga dari masa before christ (BC) sampai ke
masa after dei (AD), dari jaman batu hingga ke perunggu dan mulai jalur sutera
(silk route) hingga ke jalur laut (maritime route), bangsa Cina selalu mengambil peran sentral
dalam percaturan dunia. Merujuk pada pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah
bin Bazrahimahullah. Beliaurahimahullahpernah menjabat sebagai Ketua Komisi
Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi, saya rasa pendapat beliau
patut dipertimbangkan dan tidak ditelan mentah-mentah. Beliau menerangkan dalam
fatwanya, “Seandainya hadits ini shohih, maka ini tidak menunjukkan kemuliaan
negeri China dan juga tidak menunjukkan kemuliaan masyarakatChina. Karena
maksud dari ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’ –seandainya hadits
ini shohih- adalah cuma sekedar motivasi untuk menuntut ilmu agama walaupun
sangat jauh tempatnya. Karena menuntut ilmu agama sangat urgen sekali. Kebaikan
di dunia dan akhirat bisa diperoleh dengan mengilmui agama ini dan
mengamalkannya” Menuntut ilmu Agama itu wajib hukumnya dan sangat urgen sekali,
kerena itu adalah bekal kita ke akherat, tetapi apa salahnya jika kita belajar
pula essensi dari ilmu duniawi sampai ke Negeri Cina. Lihatlah apa jadinya
bangsa Arab Saudi yang kesannya sombong dengan merendahkan bangsa lain sehingga
tidak mau belajar kepadanya, pakaian mereka beli dari Cina, eletronik dan
telekomunikasi mereka beli dari Cina, bahkan sampai peniti sekalipun harus
diimport dari Cina. Coba bayangkan seandainya Cina mengembargo negeri itu
dibidang tekstil, apakah bisa disebut mulia suatu masyarakat jika telanjang
tidak berpakaian? Segala macam ilmu yang ada didunia ini adalah ilmu Allah SWT.
Dan tidak ada hal yang baru di dunia ini, semuanya telah diajarkan oleh-Nya
kepada Nabi Adam As. maka dari itu pelajarilah. Imam Hasan al-Banna mengatakan,
"Semua hikmah dan keutamaan di dunia ini milik kaum muslimin, jika semua
itu ada pada orang-orang kafir maka tugas kita adalah mengambilnya
kembali." “Menuntut ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim”.
Dalam
Mewujudkan Kualitas Pendidikan Yang Bermutu , SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Selasa 4/8/2020 Ibu ANIS LAILY MUFIDAH
, S.Pd Ibu FIRDA ERDYATI , S.Pd Dan Bapak ACHMAD
SYAIFUDDIN , S.H. I mengunjungi SMP MUJAHIDIN Surabaya Yang Terletak Di Jalan Perak Barat No 275
Surabaya. Kedatangan Mereka berdua Ke SMP MUJAHIDIN Surabaya Adalah untuk menimba ilmu Tentang NGAJI Metode
WAFA Dan Belajar HIDROPONIK Karena Di SMP MUJAHIDIN Metode WAFA Sudah
Sangat Teruji dan Terbukti , Sedangkan HIDROPONIK Dimana sayur sayuran yang di
SMP MUIJAHIDIN Tumbuh dengan Subur , Dalam Kesempatan Tersebut TIM Dari SMP PGRI 6 Surabaya Di Terima Oleh
Ibu CICIK MURSYIDAH , S.Pd Selaku WAKA Kurikulum SMP MUJAHIDIN Dan Penanggung
Jawab Kegiatan HIDROPONIK Dan NGAJI WAFA. Di Tempat Yang Terpisah Kepala SMP
PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Menyatakan bahwa
Tujuan Guru – Guru Belajar Ke SMP MUJADIN Adalah Untuk Menimba ilmu dan SMP
PGRI 6 Surabaya Ingin Merubah di samping sekolah NASIONAL Akan Ditambah Menjadi Sekolah RELIGI , Makanya
Belajar Di SMP MUJAHIDIN , Diharapkan
Siswa – Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Lulusannya dapat Menghafal AL-Qur’an Dan Bisa Mendoakan
Orang Tua. Menurut Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd belajar itu bisa dimana Saja Dan kapan saja Termasuk Belajar
dengan SMP MUJAHIDIN Untuk Menimba Ilmu Agama Dan HIDROPONIK , Semoga Ilmu yang
Di dapat dari Ibu CICIK Tersebut dapat bermanfaat bagi Kemajuan Sekolah SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar