“ Ajak Siswa & Orang Tua Kreativitas
Membuat Penutup Wajah Menyambut New
Normal “
Hari Ke - 138
Virus
Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang
siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil
dan ibu menyusu nfeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease
2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
virus ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau
virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang
sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan
MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. stilah
new normal saat ini sangat mudah ditemui masyarakat dalam berbagai platform
media. New normal dikatakan sebagai cara hidup baru di tengah pandemi virus
corona yang angka kesembuhannya makin meningkat. Beberapa daerah telah membuat
aturan terkait penerapan new normal sambil terus melakukan upaya pencegahan
COVID-19. Masyarakat diharapkan mengikuti aturan tersebut dengan selalu
menerapkan protokol kesehatan. Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman
sempat menyatakan, virus corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu
yang lama. Karena itu, istilah berdampingan lebih tepat digunakan daripada
berdamai dengan virus corona. "Artinya berdampingan itu ya kita bisa aja
musuhan sama siapa, tapi jalan bersama-sama itu bisa. Tapi kalau damai, ya itu
istilah aja sih, tapi mungkin dari sudut virologi, istilah berdampingan itu
lebih dapat dipraktikkan ya," kata Kepala LBM Eijkman Prof Amin
Soebandrio. Manusia punya sejarah dan pengalaman hidup berdampingan dengan
mikroba seperti virus influenza, HIV, dan demam berdarah. Menurut Prof Amin
yang perlu dilakukan adalah mengenali virus tersebut untuk bisa mencegah
penularannya. Organisasi kesehatan dunia WHO telah menyiapkan pedoman transisi
menuju new normal selama pandemi COVID-19. Dalam protokol tersebut, negara
harus terbukti mampu mengendalikan penularan COVID-19 sebelum menerapkan new
normal. Pengendalian ini juga harus bisa dilakukan di tempat yang memiliki
kerentanan tinggi misal panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan wilayah dengan
banyak penduduk. Langkah pengendalian dengan pencegahan juga harus diterapkan
di tempat kerja. "Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja mulai
ditetapkan seperti jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, dan etika
pernapasan," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P Kluge dikutip
dari situs resmi lembaga kesehatan dunia tersebut.
Dalam
Rangka Mempersiapkan New Normal dari Penyebaran Pandemi COVID – 19 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya
Lingkungan yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari
Minggu 31/5/2020 Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Kelas 7 – 9 Dan SDS
AL-IKHLAS Surabaya Kelas 1-6 Membuat Hasta Karya membuat Penutup WAJAH Dari Plastik Mika Yang
di bantu oleh Orang tua mereka masing – masing pada Hari Sabtu 30/5/2020
Sedangkan Hari Minggu 31/5/2020 Tersebut Penutup Wajah tersebut di Kumpulkan di
Sekolah , Mereka semua membuat dari Bahan Mika , Serta Di beri Spon. Menurut
BANU ATMOKO , S.Pd Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Dan
Kelahiran APRIL 1984 Bahwa Tujuan dari Kegiatan tersebut adalah Menyiapkan
Siswa Untuk Kembali New Normal Ke Sekolah Sesuai Protokoler Kesehatan yaitu
membuat Penutup Wajah Pada saat masuk sekolah kembali , disamping memakai Penutup
Wajah juga Setiap Siswa Nnati juga Wajib memakai Masker ,Alhamdulilah Dalam
Menyiapkan New Normal SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Juga Sudah
menyiapkan Tempat Cuci Tangan Bantuan Dari PT INDANA Sebanyak 5 Buah . Dimana Setiap Siswa Membuat 2 Penutup
Wajah dimana 1 Dipakai siswa yang
bersangkutan dan yang 1 di simpan bisa
dipakai Guru atau Siswa Yang Tidak Membuat , Sehingga Siswa SMP PGRI 6 Surabaya
dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Siap Menyambut New Normal Dengan kegiatan tersebut
Mengajak Kreativitas siswa dan Orang Tua. Bahkan ada Orang Tua Yang sangat
Kraetif yaitu pakai plastik opp. Keunggulan
1 lebih ringan walau dipakai
dlm waktu lama nyaman 2 . Lebih hegienis/
bersih krn plastik opp bahan baku nya
lebih original .3 pori pori nya lebih
tertutup / lebih kedap .4 bisa diganti yg baru plastik
nya sehingga lebih fress.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar