Selasa, 05 November 2019

“ Cetak Karakter Siswa Bermartabat Melalui Pramuka “
































“ Cetak Karakter Siswa Bermartabat Melalui Pramuka “

Masuknya pendidikan pramuka dalam struktur kurikulum pada pendidikan dasar patut diapresiasi. Pramuka dianggap sebagai wahana pembentukan karakter siswa, karena dalam Pramuka siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, mandiri, dan keberanian. Hal ini kiranya sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Kegiatan Pramuka ini akan mampu membangun kecerdasan siswa pada ranah afeksi (sikap dan perilaku), sehingga siswa akan mampu mengembangkan karakternya secara positif. Dalam sejarahnya, Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana merupakan organisasi kepanduan yang tidak hanya populer di Indonesia, namun juga di kancah dunia. Boden Powell, sang bapak pandu dunia mengandaikan kegiatan kepanduan ini sebagai sarana pendidikan melalui kegiatan yang menyenangkan. Tipologi menyenangkan ini tentu saja menarik simpati dan minat anak-anak. Sehingga, kegiatan kepanduan ini cepat menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, organisasi kepanduan ini sangat berperan penting dalam sejarah pergerakan nasional, baik pra maupun pasca kemerdekaan. Hingga saat ini, Pramuka menjadi kosakata yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Meskipun sebelumnya Pramuka ini bukan merupakan kegiatan wajib di sekolah, namun faktanya hampir semua satuan pendidikan, mulai SD (Siaga dan Penggalang), SMP (Penggalang), SMA (Penegak), bahkan di tingkat Perguruan Tinggi ada satuan gerakan Pramuka yang disebut Racana. Dan, diakui atau tidak keberadaan kegiatan Pramuka di sekolah terbukti telah mampu memberikan arti tersendiri terhadap proses pembelajaran. Pada titik inilah, kebijakan Pramuka yang dijadikan sebagai ekstrakul wajib di sekolah menjadi faktor penting dalam mewujudkan pendidikan karakter. Ada beberapa argumen, mengapa pramuka signifikan dalam menunjang pendidikan karakter ini. Pertama, Pramuka dikenal sebagai kegiatan yang menyenangkan. Menyanyi, bermain, tepuk tangan, tali temali, sandi-sandi, penjelajahan adalah beberapa bentuk dari kegiatan Pramuka yang berbasis fun, menyenangkan. Kegiatan yang bisanya dilakukan di tempat terbuka ini akan memberi "ruang baru" bagi siswa atas dominasi ruang kelas yang selama ini "membelenggu". Sehingga, dalam kegiatan outdoor ini siswa mampu mengekspresikan bakat dan minatnya secara bebas dan gembira. Kedua, Pramuka adalah salah satu media pendidikan yang berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas lebih dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient), sementara pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) seringkali mendapatkan porsi yang sangat sedikit. Pramuka adalah wahana pengembangan emosional otak kanan, di mana siswa dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, kreatif, dan berafiliasi dengan teman-teman lainnya. Di sinilah kemampuan sosial siswa dibangun, sehingga mampu mewujudkan salah satu pilar pendidikan versi Unesco (lembaga PBB yang menangani pendidikan dan kebudayaan), yakni membekali siswa untuk dapat life together, hidup bersama dengan damai dan harmonis. Ketiga, Pramuka melatih mental yang kuat. Melalui Pramuka, siswa dibekali dengan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggung jawab dan sifat-sifat lainnya, yang terdapat dalam Dasa Dharma (sepuluh bakti) Pramuka. Sikap mental ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal. Adalah sebuah kenyataan bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang penakut, tertutup, sulit bergaul dan sebagainya. Di sini Pramuka adalah solusi untuk mengatasi persoalan mentalitas siswa tersebut. Betapa kegiatan kemah pramuka, jambore, atau sekadar upacara peringatan Hari Pramuka hampir menghiasi semua lapangan di kecamatan-kecamatan maupun desa. Pramuka seakan sudah menjadi bagian dari platform pendidikan. Tak salah jika seragam Pramuka diadopsi sebagai seragam wajib sekolah secara nasional. Bahkan beberapa instasi --misalnya di Kabupaten Demak-- pada hari tertentu diwajibkan memakai seragam pramuka, mulai aparatur pemerintahan daerah sampai aparat desa. Hal ini kita harapkan tidak hanya sekadar atribut yang artifisial, namun lebih dari itu, mental pramuka yang terkenal dengan disiplin jujur dan bersahaja mampu menjadi spirit dalam melaksanakan tugas
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada hari Selasa 5/11/2019 , Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Mulai Kelas 7 Sampai kelas 9 Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Mulai Kelas 2- Kelas 6  Seperti biasa tiap hari selasa pukul 15.00 melaksanakan kegiatan Pramuka , dalam kesempatan tersebut seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS dari rumah mereka sudah masing masing membawa tongkat dan tali , Mereka di kumpulkan oleh Kak LASMIATI , S.Pd dan Kak SYAHRUL , S.Pd di lapangan untuk membuat  Pionering Kaki tiga  , dengan semangat semua siswa / siswi baik  SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Sambil ngobrol seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya asyik membuat pioneering kaki tiga, mereka sudah siap dan tongkat mereka, Selesai membuat Pionering Kaki tiga  Kak Syahrul , S.Pd mengajarkan cara membuat pioneering jemuran , dimana Kak Syahrul  memberi contoh membuat Pionering Jemuran , dan Selasa 12/11/2019 Sebelum acara latihan Pramuka tersebut Pionering Jemuran harus sudah jadi , Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan ini  adalah melalui Pramuka mencetak Karakter Siswa yang bermartabat , Makanya di setiap latihan Pramuka selalu ada warna warni kegiatan  yang di ajarkan minggu lalu buat tenda dari Jas Hujan Dan masak – masakan, Sekarang  Membuat PIONERING Kaki Tiga , Dan Membuat PIONERING Jemuran , itu semua adalah untuk mencetak karakrer siswa yang bermartabat . Kata Banu Atmoko , S.Pd Kepala  Sekolah kelahiran APRIL 1984 Tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar