“
JANGAN LARI DAN TAKUT DENGAN ERA INDUSTRI 4,0 “
Revolusi
industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara
manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga
kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap
perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi,
politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama
menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul. Lebih detilnya kita harus
lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah, beberapa hal yang
semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak
jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi membicarakan macam-macam upaya
manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi industri menurunkan, malah terkadang
MENGHILANGKAN beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang
yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak
jadi bebas, jadi bisa digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang
lain. Hilangnya atau berkurangnya sebuah kelangkaan otomatis mengubah banyak
aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi kalau ternyata beberapa kelangkaan
menghilang! Nah, kita lihat satu persatu, sesuai urutannya. Revolusi industri
pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan
ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan
ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan
tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun. Masalahnya,
tenaga otot amat terbatas. Misalnya, manusia, kuda, sapi dan tenaga-tenaga otot
lainnya tidak mungkin bisa mengangkat barang yang amat berat, bahkan dengan
bantuan katrol sekalipun. Butuh istirahat secara berkala untuk memulihkan
tenaga tersebut, sehingga proses produksi kalau mau berjalan 24 jam sehari
membutuhkan tenaga. Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan
adalah tenaga air dan tenaga angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan.
Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan
kincir air atau kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita
tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat
air terjun dan di daerah yang berangin. Untuk tenaga angin, masalah tambahan
adalah tenaga angin tak bisa diandalkan 24 jam sehari. Ada kalanya benar-benar
tak ada angin yang bisa digunakan untuk memutar kincir! Masalah ini juga muncul
ketika tenaga angin menjadi andalan transportasi internasional, yaitu
transportasi laut. Sebagai gambaran, di era VOC, butuh waktu sekitar 6 bulan
untuk kapal dari Belanda untuk mencapai Indonesia, lalu 6 bulan lagi untuk
berlayar dari Indonesia ke Belanda. Artinya, kalau mau berlayar bolak balik
Batavia-Amsterdam-Batavia, butuh waktu setahun! Maklum, terkadang ada kalanya
benar-benar tak ada angin di laut, terkadang ada angin tetapi berlawanan dengan
arah yang diinginkan. Penemuan mesin uap yang jauh lebih efisien & murah
dibandingkan mesin uap sebelumnya oleh James Watt di tahun 1776 mengubah semua
itu. Kini tak ada lagi batasan waktu untuk menggerakkan mesin. Asal dipasang
mesin uap rancangan James Watt ini, sebuah penggilingan bisa didirikan di mana
saja, tak perlu dekat air terjun atau daerah berangin. Sebuah kapal jadi bisa
berlayar 24 jam, selama mesin uapnya dipasok dengan kayu atau batu bara. Waktu
perjalanan dari Belanda ke Indonesia terpangkas jauh, hitungannya bukan setahun
lagi, tapi jadi cuma sekitar 2 bulan. Ini yang jarang dibahas di buku-buku
sejarah: revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang
mereka ke seluruh penjuru dunia dalam waktu jauh lebih singkat. Tidak ada lagi
cerita tentara-tentara Eropa kelelahan saat menyerang benteng milik Kerajaan
Asia. Semua daerah yang bisa terjangkau oleh kapal laut, sudah pasti terjangkau
oleh kekuatan imperialis Eropa. Negara-negara Imperialis di Eropa ini rame–rame
ngegas menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Ingat, di akhir 1800an inilah
Belanda akhirnya menaklukkan daerah-daerah terakhir di Indonesia seperti Aceh
dan Bali, yang belum ditaklukkan. Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan
di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di
tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri
3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan
“Revolusi Digital”. Nah, lo mungkin bisa nebak, setelah 2 revolusi itu,
revolusi macam apa lagi sih yang bisa terjadi? Perhatikan deh, semua revolusi
itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0 takkan
muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi.
Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot.
Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai
dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita
akhir-akhir ini? Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua
komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil
sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya
smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya SELALU
tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi
industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di
pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini
produksi bisa langsung diketahui SAAT ITU JUGA oleh pemilik pabrik, di manapun
si pemilik berada! edua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru,
dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor
tersebut yang merekam segalanya selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja
pegawai manusianya. Misalnya, kini perusahaan bisa melacak gerakan semua dan
setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. Dari gerakan tersebut, bisa
terlihat, misalnya, kalau pegawai-pegawai tersebut menghabiskan waktu terlalu
banyak di satu bagian, sehingga bagian tersebut perlu diperbaiki. Masih ada
1001 informasi lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda, sehingga
masih ada 1001-1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak
terpikirkan. Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek
ini sering disebut Big Data. Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua,
adalah Cloud Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer
canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung dengan internet, karena ada
banyak data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa
dilakukan di tempat lain, bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang
punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal membeli sebuah superkomputer untuk
mengolah data yang diperlukan secara bersamaan untuk kelima pabriknya. Tidak
perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk melakukannya secara terpisah. Keempat,
ini yang sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan
sehingga melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Ini
bisa dilukiskan dengan cerita “AlphaZero AI”. Sebelum Machine Learning, sebuah
komputer melakukan tugasnya dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan” oleh
manusia. Untuk lebih detilnya, lo bisa baca artikel mengenai Artificial
Intelligence. Mengkombinasikan keempat hal ini artinya perhitungan yang rumit,
luar biasa, dan tidak terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh
superkomputer dengan kemampuan di luar batas kemampuan manusia. Kenyataannya
tentu saja saat ini belum sekeren itu. Point keempat, yaitu AI dan Machine
Learning, masih amat terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan cuma Indonesia,
negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih terus
menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab
revolusi ini MASIH berlangsung, atau bahkan BARU DIMULAI. Tantangannya masih
banyak. Koneksi internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah
yang tak memiliki koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Selain
itu, koneksi internet berarti munculnya celah keamanan baru. Perusahaan saingan
pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan produksi lewat celah keamanan
komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses dari internet.
Dalam
menyongsong Revolusi Industri 4,0 SMP
PGRI 6 Surabaya Sekolah peduli berbudaya lingkungan yang terletak di Jalan
Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada hari
Minggu 3/11/2019 , MASAYU DINI SUCIATI Siswa Kelas 7 SMP PGRI 6 Surabaya Putri
Dari Bapak SUYADI Dan Ibu MAISAROH Pukul
12.00 Hadir di Balai Pemuda Ruang Merah
Putih untuk mengikuti Seminar FOTO Dan VIDEOGRAFI Profesional untuk Optimalisasi Pemasaran di Media Sosial,
Materi yang di sampaikan pada saat
seminar yaitu Bikin Konten Foto Layaknya Pro
hanya menggunakan SMARTPHONE Dalam hal ini di sampaikan oleh Dimas BHRE,
Beliau meminta Untuk membuka
PLAYSTORE Untuk Install Snapseed,
Beauty Plus, Dan Ponto , Materi berikutnya adalah The Photograper , Dalam kesempatan ini MASAYU
DINI SUCIATI Diantarkan oleh Orang tua beliau yaitu Ibu MAISAROH , Beliau
sangat senang dan bangga dengan adanya kegiatan ini , di samping menambah teman
dan pengalaman, juga untuk Promosi usaha keluarga yaitu warung Giras dan Jualan
BERAS , Di samping itu Menurut MASAYU DINI SUCIATI , Beliau akan mempromosikan
semua kegiatan yang ada di SMP PGRI 6 Surabaya ke media social , agar semua
masyarakat tahu Keberadaan SMP PGRI 6 Surabaya . Menurut Bapak Kepala SMP PGRI
6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahwa Beliau berharap agar Siswa / siswi
SMP PGRI 6 Surabaya tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan tapi juga
teknologi , seperti yang dilakukan oleh MASAYU DINI SUCIATI Tersebut , Sehingga
Diharapkan lulusan dari SMP PGRI 6 Surabaya siap menghadapi era 4,0 , Kepala
Sekolah Kelahiran APRIL 1984 Tersebut berharap agar MASAYU DINI SUCIATI Dapat
mengajarkan kepada rekan – rekannya di SMP PGRI 6 Surabaya sehingga semua siswa
/ siswi SMP PGRI 6 Surabaya siap mengahadi Era 4,0 . Alhamdulilah walaupun
belajar hanya 4 Jam akhirnya MAS AYU DINI SUCIATI Mampu membuat Edit Foto
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar