Pendidikan Di SMP PGRI 6 Surabaya Mengader anak-anak didik yang ta’at dan memiliki akhlak mulia,
HARI KE –
366
Satu hal utama yang kita usahakan dan doakan
dalam hidup ini adalah memeroleh keberkahan. Hidup berkah, pasti penuh makna.
Harta berkah, pasti banyak memberi manfaat. Pun dengan sekolah berkah, pasti
banyak melahirkan anak-anak didik shalih dan shalihah. Ya, keberkahan adalah permata kehidupan.
Namun, seolah keberkahan perlahan-lahan mulai menjauh dari kehidupan umat ini.
Saya ingin memfokuskan pembicaraan ini di tataran lembaga pendidikan (baca:
sekolah). erkadang kita
keliru dalam memprioritaskan suatu hal dalam kehidupan ini. Contoh di atas
adalah salah satunya. Padahal, kita bisa membuat mekanisme agar pelajaran PAI
dan Tahfizh tidak menjadi “korban”. Contoh lain, ketika anak-anak digenjot
habis-habisan aspek intelektualnya, namun alakadarnya dalam membina aspek iman
dan akhlaknya, maka saya khawatir sekolah seperti ini pun kehilangan berkahnya.
Sama halnya dengan sikap sebagian orangtua masa kini. Pengalaman memimpin
sebuah sekolah Islam di Tangerang Selatan menampilkan fakta memilukan. Ketika
guru kami menyampaikan kepada seorang wali murid bahwa anaknya “bermasalah”
dalam mata pelajaran math, sains, dan english, maka si wali murid langsung
sigap berkomitmen, “Saya akan memasukkan anak saya ke bimbel, bu guru.” Namun,
ketika guru kami menyampaikan bahwa anaknya “bermasalah” pada kedisiplinan
shalat dan menghafal Al-Qur’an, si wali murid hanya menjawab santai dan kurang
serius dalam bekerjasama membina anaknya dalam aspek shalat dan menghafal
Al-Qur’an. Maka, dalam hal ini, saya khawatir keluarga wali murid itu
kehilangan keberkahan. Demikian halnya, pada sebuah sekolah elit, manajemen
sekolah yang lebih menghormati uang orangtua daripada menghormati guru-gurunya.
Sehingga, sekolah menuruti apapun kemauan orangtua siswa dan mengabaikan
pertimbangan-pertimbangan guru. Saya juga khawatir sekolah seperti ini
kehilangan keberkahan. Oleh karena itu, kita harus meluruskan kembali paradigma
pendidikan agar keberkahan itu hadir di sekolah-sekolah kita. Supaya keberkahan
itu juga menyertai anak didik kita. Juga agar keberkahan itu melingkupi semua
yang terlibat dalam lembaga pendidikan kita. Beberapa upaya yang bisa dilakukan
adalah: Pertama, utamakan ilmu-ilmu agama. Tujuan kita diciptakan ke bumi
adalah untuk beribadah kepada Allah. Menjadi hamba yang ta’at. Maka, bina dan
didik anak-anak agar menjadi hamba yang ta’at kepada Tuhannya. Menjaga ibadah
dan menampilkan akhlak mulia. Karena itu, ajarkan iman dan tauhid, akhlak dan
ibadah, serta ilmu-ilmu agama lainnya. Al-Qur’an dan Hadis sebagai fondasinya.
Setelah itu, baru ajarkan ilmu
pengetahuan dan skill kepada mereka untuk menjadi khalifah. Karena, tujuan
kedua keberadaan kita di bumi setelah beribadah adalah menjadi khalifah.
Ajarkan dan latih anak-anak kita agar menjadi expert dibidangnya masing-masing.
Dengan demikian, ia bisa berperan memberikan kemaslahatan bagi umat sesuai
bidangnya. Berkarir pada profesi apapun nantinya anak-anak kita, ekonom,
pengusaha, pejabat, teknokrat, dan lainnya, mereka adalah seorang hamba yang
ta’a edua, menghormati guru
(baca: pendidik sejati). Seorang murid harus diajarkan adab dan sopan santun
kepada guru. Bukankah kita pernah mendengar sebuah nasihat, “Hormatilah gurumu
jika kau menghendaki ilmu yang bermanfaat.” Demikianlah tradisi dari generasi
shalih terdahulu. Mereka memuliakan para ahli ilmu.
pendidikan adalah mengader anak-anak didik yang
ta’at kepada Allah dan memiliki akhlak mulia, itulah yang selalu di ajarkan di
SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang Terletak di Jalan
Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Selasa 10/1/2023 Seluruh Siswa / Siswi
SMP PGRI 6 Surabaya Sebelum Kegiatan Belajar Mengajar Pukul 06.00 Kumpul di lapangan
Untuk NGAJI ( NDERES ) Bareng Dimana
yang memimpin NGAJI ( NDERES ) Tersebut adalah dari siswa / Siswi SMP PGRI 6
Surabaya Sendiri , Dimana Seluruh siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Sudah
Membawa AL QUR’AN Dari Rumah masing masing
Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6
Surabaya bahwasannya Tujuan Dari Kegiatan ini adalah pendidikan adalah mengader anak-anak didik yang
ta’at kepada Allah dan memiliki akhlak mulia , Menurut Penulis TIDAK Hanya
IPTEKS Yang Dikuasi TAPI IMTAQ Juga Harus Dikuasi Kata Penulis. OJOK Sampai PINTER Tapi Gak Punya AKHLAQ Mulia
Kata Penulis di depan siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya.
@pramukasmkn10sby
@banuatmokos.pd
@dispendiksby
#dispendiksby
#pramukasmkn10sby
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar