AJAK SISWA MELATIH KEJUJURAN
SERTA MELEK IT DI BUMI SMP PGRI 6
SURABAYA
HARI KE – 337
Sebagaimana yang tertuang pada
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1
ayat 1 menyebutkan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi kemajuan bangsa. Maka dari
itu, untuk mencapai tujuan Pendidikan serta persiapan SDM unggul dan berdaya
saing menuju Indonesia emas 2045, butuh transformasi Pendidikan yang
mengedepankan kualitas. Secara formal, Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum
yang dirancang. Kurikulum merupakan salah satu instrumen yang sangat berperan
penting dalam mencapai tujuan Pendidikan, karena kurikulum menjadi pedoman atau
pegangan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. Namun,
dalam perjalanan panjangnya, kurikulum selalu mengalami perubahan, bahkan
akibat seringnya pergantian kurikulum ini memunculkan stigma “ganti Menteri
Pendidikan, ganti kurikulum”.Sejarah mencatat, sejak Indonesia merdeka 1945,
kurikulum sudah mengalami perubahan sebanyak sepuluh kali hingga sekarang.
Tentunya tidak ada yang salah dari pergantian kurikulum tersebut, karena
mengingat perkembangan zaman yang begitu cepat dan mempengaruhi perkembangan
ilmu pengetahuan.Kurikulum yang dirancang dari masa ke masa sangat baik dan
memiliki tujuan masing-masing. Akan tetapi yang menjadi masalah dalam
pelaksanaannya dilapangan mengalami stagnan atau tidak ada perubahan. Dalam
pelaksanaannya dilapangan, Guru menjadi ujung tombak penentu keberhasilan
tujuan Pendidikan. Maka guru sebagai pelaksana kurikulum harus memiliki
kesiapan dan kemampuan mengelola pembelajaran dengan baik, karena keberhasilan
Pendidikan tergantung pada kreativitas guru.Demikian juga butuh kerjasama yang
baik dari semua stakeholder untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran
dalam proses pembelajaran, terutama Guru selaku yang paling dekat dengan siswa
dalam pembelajaran.Guru dalam proses pembelajaran sering kali menggunakan
cara-cara konvensional, berceramah satu arah dan membosankan. Walaupun
kurikulum sudah berubah, akan tetapi metode mengajarnya tetap saja dan tidak
mengalami perubahan.Sebagian guru mungkin menganggap kurikulum baru hanya soal
administrasi ke dinas saja. Sedangkan metode belajar konvensional seakan-akan
sudah menjadi budaya mengajar yang sulit dirubah atau merasa terbebani jika
akan mengikut kurikulum.Sementara, Guru adalah ujung tombak pelaksanaan
kurikulum. Guru harus kreatif dan berinovasi dalam menyajikan pembelajaran.
Guru harus berpikir keras bagaimana agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.Bagaimana anak bisa aktif, mengambil
inisiatif, spontas, dan cerdas kalau gurunya diam saja? Guru harus belajar
bagaimana harus memahami karakter siswa? Bagaimana harus membawakan diri dan
materi di kelas? Bagaimana cara membangun suasana kelas serta sekolah yang
menyenangkan?Contohnya bagaimana agar peserta didik itu harus bisa merasakan
bahagia. Karena indikatornya adalah kebagahagiaan peserta didik, mau tidak mau
seorang guru harus menciptakan suasana bersenang-senang dalam belajar. Seolah
bermain, padahal mereka belajar. Sehingga ketika lebih giat bermain akan
membuat mereka belajar lebih banyak.Kreativitas seperti itulah yang sangat
dibutuhkan sehingga memang kurikulum betul-betul mempengaruhi apa yang
diajarkan guru dan bagaimana materi itu diajarkan. Kurikulum yang baik memang
menjadi dasar untuk tercapainya kualitas Pendidikan yang baik, akan tetapi juga
harus dibarengi dengan guru yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar yang dialami muridnya.Intinya kita ingin semua guru dapat
mengajar dengan baik bagaimana pun kualitas kurikulumnya. Karena apapun
kurikulumnya, yang paling penting adalah kemampuan dan keterampilan guru dalam
menginterpretasi dengan ilmu dan pedagogi yang mendalam. Sehingga tujuan
Pendidikan dapat tercapai dan persiapan SDM unggul dan berdaya saing menuju
Indonesia emas 2045 dapat terlaksana dengan baik.
Dalam mengukur Kompetensi yang
sudah Bapak / Ibu Guru ajarkan Kepada Seluruh Siswa / Siswi di SMP PGRI 6
Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem
III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Dimana Pada Hari Senin 28/11/2022- Senin 5/12/2022 Diadakan Peninalaian Akhir
Semester GANJIL Untuk Kelas 8 Dan Kelas
9 Serta SUMATIF Akhir Semester GANJIL Untuk Kelas 7 . Dalam kesempatan ini Pelaksanaan
Peninalaian Akhir Semester GANJIL Untuk
Kelas 8 Dan Kelas 9 Serta SUMATIF Akhir Semester GANJIL Untuk Kelas 7 di SMP PGRI 6 Surabaya Dilakukan
Secara ON – LINE ( DARING ) Yang di lakukan di Sekolah , Dimana 1 Hari Ada 2
Mata Ujian Yang harus di kerjakan Oleh Siswa / Siswi
Dalam kesempatan tersebut Soal
yang di buat dari Bapak/ Ibu Guru Mata Pelajaran Sendiri dimana Soal Tersebut
dimasukan Melalui MICROSOFT 365 , Belajar.id dan Goegle Form yang sudah di siapkan oleh Bapak / Ibu Guru Soal
nya Di SIAPKAN Hampir 1 Bulan , Dimana Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur Sejauh
mana Pembelajaran Yang Sudah 6 Bulan Di ajarkan oleh Guru Bisa Di Terima dengan
Baik Atau TIDAK Sehingga Perlunya
EVALUASI Terhadap peserta didik tersebut. Alhamdulilah Di SMP PGRI 6 Surabaya
Tetap Konsisten Pelaksanaan UJIAN Tersebut Menggunakan Secara DARING ( ON LINE
) Karena Untuk Melatih KEJUJURAN Dan Melatih Untuk MELEK IT.
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar