Membumikan Nilai Budaya Religius
Serta Membumikan NILAI Peduli
dan Berbudaya LINGKUNGAN Di
Bumi
SMP PGRI 6 Surabaya
HARI KE – 333
PENGEMBANGAN budaya religius
di sekolah adalah bagian dari pembiasaan penerapan nilai-nilai agama
dalam kehidupan di sekolah dan di masyarakat. Pembiasaan ini memiliki tujuan untuk menanamkan
nilai-nilai agama Islam yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran disekolah
untuk diterapkan dalam perilaku siswa sehari-hari. Banyak hal bentuk pengamalan
nilai-nilai religius yang bisa dilakukan di sekolah.Seperti saling mengucapkan
salam, pembisaan menjaga hijab antara laki-laki dan perempuan (misal; laki-laki
hanya bisa berjabat tangan siswa laki-laki dan guru laki-laki, begitu juga
sebaliknya), pembiasaan berdoa, shalat dhuha, dhuhur secara berjemaah,
mewajibkan siswa dan siswi menutup aurat, hafalan surat-surat pendek dan
pilihan dan lain sebagainya. Strategi pengembangan budaya agama dalam komunitas
madrasah melalui tiga tataran, yaitu tataran nilai yang dianut, tataran praktik
keseharian, dan tataran symbol-simbol budaya.Pada tataran nilai yang dianut,
perlu dirumuskan secara bersama-sama nilai-nilai agama yang disepakati dan
perlu dikembangkan di sekolah, untuk selanjutnya di bangun komitmen dan
loyalitas bersama di antara semua warga sekolah terhadap nilai-nilai yang bersifat
vertical (hambl min Allah) dan Horizontal (Habl min An nas), dan hubungan
dengan alam sekitarnya.Dalam tataran praktik keseharian, nilai-nilai keagamaan
yang telah disepakati tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku
keseharian oleh semua warga sekolah.Dalam tataran symbol-simbul budaya,
pengembangan yang perlu dilakukan adalah mengganti symbol-simbul budaya yang
kurang sejalan dengan ajaran dan nilai-nilai agama dengan symbol budaya
yang agamis.Perubahan symbol dapat dilakukan dengan mengubah model berpakaian
dengan prinsip menutup aurat, pemasangan hasil karya peserta didik, foto-foto,
dan motto yang mengandung pesan-pesan nilai keagamaan dan lain-lain. bahwa
strategi untuk membudayakan nilai-nilai agama di madrasah dapat dilakukan
melalui:
Power strategi, yakni strategi pembudayaan agama di madrasah
dengan cara menggunakan kekuasaan atau melalui people’s power. Dalam hal ini
peran kepala madrasah dengan segala kekuasaannya sangat dominan dalam melakukan
perubahan.
Persuasive strategy, yang dijalankan lewat pembentukan opini dan
pandangan masyarakat warga madrasah.
Normative re-educative. Artinya norma yang berlaku di masyarakat
termasyarakatkan lewat education, dan mengganti paradigma berpikir masyarakat
madrasah yang lama dengan yang baru.
Pada strategi pertama tersebut dikembangkan melalui pendekatan
perintahdan larangan atau reward dan punishment. Sedangkan strategi kedua dan
ketiga tersebut dikembangkan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pendekatan
persuasif atau mengajak pada warganya dengan cara yang halus, dengan memberikan
alasan dan prospek baikyang bisa menyakinkan mereka.
Untuk mewujudkan budaya agama di sekolah, ada beberapa strategi
yang dapat dilakukanoleh para praktisi pendidikan, di antaranya melalui:
1. Memberikan contoh (teladan).
2. Membiasakan hal-hal yang baik.
3. Menegakkan disiplin.
4. Memberikan motivasi dan dorongan.
5. Memberikan hadiah terutama secara psikologis.
6. Menghukum (mungkin dalam rangka kedisiplinan.
7. Pembudayaan agama yang berpengaruh bagi pertumbuhan anak.
Dalam
tataran nilai yang dianut perlu dirumuskan secara bersama nilai-nilai agama
yang disepakati dan perlu di kembangkan di Sekolah, untuk selanjutnya dibangun
komitmen dan loyalitas bersama diantara semua warga sekolah terhadap
nilai-nilai yang disepakati. Seperti hubungan manusia atau warga sekolah dengan
Allah (hubungan vertical) dan yang horizontal berwujud hubungan manusia atau
warga sekolah dengan sesamanya, dan hubungan mereka dengan lingkungan dan alam
sekitarnya.
Membumikan Nilai Budaya Religius Pelajar di
Sekolah Serta Membumikan Nilai BUDAYA Lingkungan di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada hari Rabu 7/12/2022 Seperti biasa Sebelum
kegiatan KBM Seluruh siswa / Siswi SMP
PGRI 6 Surabaya Berkumpul di LAPANGAN Pukul 06.15 Untuk NGAJI MORNING Bersama
sama Setelah Itu Pukul 11.00 Seluruh
siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Melakukan kegiatan bersih bersih Lingkungan
sekolah Mulai NYAPU Halaman , NGOSEK Kamar Mandi , Membersihkan JENDELA , Membersihkan
Kelas dan lain lain
Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6
Surabaya bahwa Tujuan dari Kegiatan Ini adalah Membumikan Nilai Budaya Religius
Serta Membumikan NILAI Peduli dan Berbudaya
LINGKUNGAN
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar