“ SEMARAK MAKAN KETUPAT DAN
AYAM ADUN DI KEDIAMAN OM OEMAR “
HARI KE - 128
Semarak
Lebaran bagi umat Muslim di Indonesia khususnya suku Jawa tak hanya sebatas
merayakan Hari Raya Idulfitri saja. Sepekan
setelah Hari Raya Idulfitri, sebagian besar Muslim di Pulau Jawa biasanya
menggelar perayaan lagi yang dinamakan Lebaran Ketupat. Tradisi ini memang
tidak tercantum dalam Al Quran, pun begitu tidak dirayakan oleh Nabi besar
Muhammad SAW. Walau demikian, Lebaran Ketupat ini tetap digelar oleh sebagian
besar umat Muslim di Pulau Jawa. Di sisi lain, secara filosofis Lebaran Ketupat
dimaknai sebagai penebusan dosa. Hal ini tercermin dari bentuk anyaman ketupat
yang polanya cukup rumit dan digambarkan sebagai dosa dan kesalahan manusia
yang harus ditebus. Penebusan dosa ini dilakukan melalui silaturahmi dan saling
memaafkan antar manusia. Sebagai makanan, ketupat bukan hal yang baru. Menurut
Hikayat Indraputra ketupat telah dikenal sebagai penganan rakyat sejak 1700
Masehi. Tradisi Lebaran Ketupat sendiri diperkirakan sudah ada sejak lama,
bertepatan dengan proses masuknya agama Islam di tanah Jawa. Dalam beberapa
catatan sejarah, Sunan Kalijaga disebut sebagai orang pertama yang
memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali
bakda, yakni bakda lebaran (Idulfitri) dan bakda kupat (Lebaran Ketupat). lebaran
ketupat juga dikenal sebagai kegiatan Syawalan tradisi lebaran yang digambarkan
sebagai simbol kebersamaan. Di Klaten, Jawa Tengah misalnya, lebaran ketupat
dikenal dengan sebutan "Kenduri Ketupat".Di era Wali Songo, Lebaran
Ketupat ini biasanya dirayakan dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang
di kalangan masyarakat.Pada masa itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk
mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Tuhan, bersedekah, dan
bersilaturahmi di hari Lebaran. Tradisi Lebaran Ketupat tentu bukan hanya
sekadar makan ketupat satu pekan setelah hari raya Idulfitri. Ada makna spesial
yang terkandung di dalamnya.Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa
yakni ngaku lepat atau mengakui kesalahan, sehingga dengan ketupat sesama
Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan
kesalahan dengan cara menimati hidangan ketupat tersebut bersama-sama.Bukan
cuma itu, ketupat juga dianggap mengandung makna filosofis lain. Bungkus yang
dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan
bentuk segi empat mencerminkan prinsip "kiblat papat lima pancer,"
yang bermakna ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kpada Allah.Tidak
hanya ketupatnya, makanan pendampingnya pun yakni opor memiliki makna khusus.
Santan yang menjadi salah satu komposisi dalam opor dianggap memiliki arti
khusus di lebaran ketupat ini. Santan dalam bahasa Jawa disebut pangapunten
alias memohon maaf.
Dalam
rangka mengawali Kegiatan Awal Masuk setelah Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H
/ 2022 M , Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Senin 9/5/2022 Penulis Pada Pukul 08.30
Mendapatkan Telpon dari Bapak H. OEMAR ,S.Ag Kepala SMP Kemala Bhayangkari 8
Surabaya Untuk Menghadiri Acara Tasyakuran di Kediaman Beliau
Pada
Pukul 12.30 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berangkat bersama OM
AINUL YAQIN ,S.Si Kepala SMP WACHID HASYIM 1 Surabaya Dan OM SYAHRUL ,S.Pd
Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya , Tepat Pukul 14.30 Penulis sampai di
Kediaman OM OEMAR Di JL MANUKAN LOR
II Raya No 52 Surabaya .
Alhamdulilah OM OEMAR Menyediakan Makanan yaitu KUPAT
Dalam
hal ini Penulis mengambil NASI Dan AYAM ADUN Serta Krupuk , Dimana Ayam Adun
Tersebut adalah FAVORIT Dari Orang Madura , Sedangkan OM AINUL Dan OM SYAHRUL
Menikmati Ketupat DAN AYAM ADUN , Sambil Makan kita banyak Ngobrol di kediaman
OM OEMAR Tersebut Sangking Enak nya Masakan Dari OM Oemar tersebut Akhirnya OM
AINUL Nambah Mencicipi Botokan yang sudah di sajikan oleh OM Oemar Tersebut
Tidak
terasa Sudah Pukul 16.00 Akhirnya Penulis bersama OM AINUL Dan OM SYAHRUL Pamit
Pulang dan Semoga OM OEMAR Sehat Selalu Rezekinya Lancar Berkah dan Barokah
Selamanya . Bagi Penulis bisa Anjangsana di Rumah Rekan rekan Kepala SMP Swasta
Surabaya Utara.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar